Madura United Minta Pelatih PSM Makassar Buktikan Tudingannya Soal Mafia

Editor Bolanet | 21 Juli 2016 11:57
Madura United Minta Pelatih PSM Makassar Buktikan Tudingannya Soal Mafia
Skuat Madura United saat lawan PSM Makassar (c) ISC
- Madura United merespon keras tudingan Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albert ihwal adanya campur tangan mafia dalam laga antara kedua klub tersebut. Mereka meminta Robert -sapaan karib Robert Rene Alberts- membuktikan tuduhannya tersebut.


Ia harus berani tunjuk orang atas tuduhan bahwa ada mafia yang mengatur pertandingan Madura United versus PSM, ujar Direktur PT. Polana Bola Madura Bersatu (PT PBMB), pengelola Madura United, Ziaul Haq.


Lebih lanjut, Ziaul Haq meminta Robert meminta maaf dan mencabut tudingannya tersebut. Selain itu, Madura United juga mempertimbangkan langkah melaporkan pelatih asal Belanda itu ke polisi.


Pasalnya, pernyataannya jelas-jelas fitnah dan pencemaran nama baik, tegasnya.


Sebelumnya, Robert menuding laga antara anak asuhnya dan Madura United telah diatur mafia. Lantaran hal tersebut, Juku Eja -julukan PSM Makassar- kalah dengan skor 1-4.


Pada laga yang dihelat di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Rabu (20/07), PSM unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak M. Rahmat pada menit ke-52. Namun, tak lama berselang wasit memberikan hadiah penalti untuk tuan rumah. Pablo Rodrigues Aracil, yang menjadi algojo, sukses menyamakan kedudukan pada menit ke-61.


Sembilan menit berselang, wasit kembali menghadiahkan penalti bagi tuan rumah. Pablo Rodrigues -yang kembali dipercaya jadi eksekutor- tak menyia-nyiakan kesempatan dan membawa Madura United unggul.


Usai gol Pablo, Madura United akhirnya mencetak dua gol lagi melalui Eric Weeks Lewis dan Bayu Gatra. Walhasil, pada laga ini, mereka menang dengan skor 4-1.


‪Pertandingan ini sudah diatur oleh mafia. Jadi jangan melihat hasil dari pertandingan, ujar Robert, usai pertandingan.‬


‪Tidak ada pertandingan hari ini. Ini sudah diatur oleh seseorang dan saya tidak tahu siapa mereka. Intinya ada mafia yang bemain, tambahnya.‬


‪Selain itu, Robert Rene juga mengkritisi kepemimpinan wasit Dodi Setia. Pelatih 61 tahun ini menilai Dodi kerap kali memberikan keputusan yang tidak baik.‬


‪Kami sudah kerja keras untuk pertandingan ini, tapi wasit tidak bisa berlaku adil. Ini membuat pemain tidak bisa bermain enjoy di lapangan, tukas Robert.


Sementara itu, Ziaul Haq menambahkan, jika Robert gagal membuktikan tuduhannya dan pernyataannya tersebut hanya kekesalan atas kekalahan timnya, maka PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) melalui Komisi Disiplin harus bertindak tegas.


Pasalnya, ia telah membuat opini yang seakan-akan menggambarkan bahwa TSC dipenuhi oleh pihak-pihak yang mengatur hasil akhir pertandingan, tandas Ziaul Haq. (den/dzi)