Liga 1 2020 Bakal Kembali Dilanjutkan, Persik Kediri Beber Keresahan Mereka
Serafin Unus Pasi | 6 Agustus 2020 20:58
Bola.net - Persik Kediri kembali buka suara soal lanjutan Shopee Liga 1 2020 yang bakal kembali dihelat mulai 1 Oktober mendatang. Macan Putih, julukan Persik Kediri, menyebut masih memendam keresahan karena belum adanya kepastian soal sejumlah hal yang mereka pertanyakan sebelumnya.
Presiden Klub Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, mengakui bahwa ada kekhawatiran yang masih menyelimuti klub sebelum kompetisi bergulir. Setidaknya, menurut ia, ada empat hal yang membuat resah.
"Kami perlu mengungkapkan keresahan itu karena Persik ingin kompetisi nanti berjalan lancar dengan regulasi yang jelas,” kata Hakim, dalam rilis yang didapat Bola.net.
Salah satu keresahan Persik Kediri adalah soal renegosiasi kontrak antara klub dengan pemain dan pelatih. Hakim mengatakan, PSSI dan PT LIB perlu mengantisipasi jika tiba-tiba kompetisi lanjutan berhenti di tengah jalan. Sementara, klub sudah melakukan renegosiasi dan pembayaran kontrak sesuai kesepakatan.
"Karena sekali lagi, kita tidak bisa memprediksi pandemi Covid-19 kapan berakhir. Khawatir liga berhenti lagi,” ujarnya.
Kedua, lanjut Hakim, adalah soal siapa yang bakal menanggung ketika ada pemain atau ofisial yang dinyatakan reaktif atau positif Covid-19. Ia menegaskan bahwa tak ada yang menginginkan hal tersebut terjadi. Namun, menurut Hakim, PT LIB perlu memikirkannya dengan matang.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Hak Komersial
Selain itu, Hakim juga menyoroti soal hak komersial klub. Sejak awal, menurutnya, Persik mengusulkan agar setiap klub menerima Rp 1,2 sampai Rp 1,5 miliar per bulan. Bukan Rp 800 juta.
"Kami punya hitung-hitungan angka hak komersial," tukasnya.
Hakim menyebut bahwa perhitungan Persik berdasar jumlah kapasitas rata-rata stadion di Indonesia dan harga tiket pertandingan. Dia menyebut, kapasitas rata-rata stadion sebanyak 25.600 penonton dengan harga tiket Rp 50 ribu per orang.
"Setelah itu, dikalikan beberapa pertandingan kandang yang tersisa. Ketemunya jadi Rp 19,2 miliar," ujarnya.
Kemudian, jika diasumsikan stadion terisi separuh kapasitasnya, pendapatan yang diperoleh menjadi Rp 9,6 miliar. "Lalu, setelah dibagi 8 bulan, jadi Rp 1,2 miliar. Itu dasar perhitungannya," Hakim menjabarkan.
Protokol Kesehatan
Terakhir, Hakim menagih regulasi protokol kesehatan dari penyelenggara liga. Pasalnya, sejauh ini, klub belum menerima prosedur tetap tersebut.
Mengingat klub akan menggelar latihan perdana di tengah pandemi awal bulan ini, Hakim berharap protokol kesehatan bisa disampaikan kepada klub secepatnya.
"Kami ingin panduan protokol kesehatan menjadi bagian penting dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19," tutupnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kabar Paulo Sitanggang ke PSMS Medan, Ini Kata Pelatih Persik Kediri
Bola Indonesia 21 Juli 2020, 14:23 -
PSSI akan Diskusi dengan 3 Klub yang Menolak Kompetisi Dilanjutkan
Bola Indonesia 3 Juli 2020, 12:29 -
Manajemen Persik Kediri Hargai Keputusan PSSI Soal Kompetisi
Bola Indonesia 1 Juli 2020, 12:18 -
Dinakhodai Indra Sjafri, Ini Timnas Indonesia Impian Joko Susilo
Tim Nasional 30 Juni 2020, 18:54
LATEST UPDATE
-
Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2024/2025
Bola Indonesia 22 Maret 2025, 07:53 -
Timnas Bahrain Sudah Tiba di Jakarta, Siap Tempur Hadapi Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 06:27
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39