Lapas Cipinang Gelar Gubernur Cup 2012, Diwarnai Keributan

Editor Bolanet | 30 Juni 2012 07:09
Lapas Cipinang Gelar Gubernur Cup 2012, Diwarnai Keributan
- Pembukaan Open Tournament Gubernur Cup 2012 harus diwarnai keributan. Namun, terjadinya bukan di dalam, melainkan di luar lapangan pertandingan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta, Jumat (29/6) petang.

Pemicunya, sikap panitia penyelenggara internal Lapas Kelas I Cipinang yang memberlakukan peraturan ekstra ketat terhadap wartawan.

Diterangkan Direktur Media , Tommy Rusihan Arief, perlakuan petugas Lapas atas instruksi Kalapas Endang Sudirman terhadap wartawan sudah melampaui kepatutan. Wartawan yang diundang untuk meliput justru dianggap sebagai pihak yang dapat memberikan ancaman terhadap keamanan pertandingan.

Ini sangat aneh dan menyebalkan. Bayangkan, barang bawaan kami diperiksa ekstra ketat. Kamera, telepon genggam dan laptop tidak boleh dibawa masuk. Tentunya, ini merupakan bentuk pelecehan terhadap tugas wartawan dan merupakan tindakan melawan undang-undang. Ini sangat berlebihan, tandas Tommy kepada .

Menurut Tommy, akibat Kalapas Cipinang berulah, PSSI tidak lagi bertanggungjawab terhadap keabsahan turnamen yang berlangsung 29 Juni hingga 31 Juli 2012 tersebut.

Semula, Kalapas yang meminta bantuan kepada PSSI untuk membantu melakukan pembinaan terhadap warganya. Sebab, setelah menjadi warga binaan, bagi mereka yang berpotensi dapat dibantu PSSI untuk mengembangkan potensinya di klub-klub sepak bola, baik amatir atau profesional, ujarnya.

Lebih jauh dikatakan Tommy, dalam pertemuan teknis pada 7 Juni lalu, Kalapas Endang Sudirman menyatakan prosedur masuk keluarnya wartawan akan diberlakukan secara baik. Ternyata, lanjutnya, pernyataan Kalapas berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan.

Kami datang ke sini untuk meliput pertandingan sepak bola karena diundang. Kami tidak mendapat kebanggaan apa pun untuk masuk ke sini. Kalapas jangan arogan seperti itu, tukasnya.

Karena peristiwa ini, tiga tim peserta, Pewarta PSSI, Maluku Utara Selection, dan PSSI Selection menyatakan mundur, tuntasnya. (esa/gia)