La Nyalla Anggap Djohar Biang Masalah Sepak Bola Indonesia

Editor Bolanet | 10 Desember 2012 13:19
La Nyalla Anggap Djohar Biang Masalah Sepak Bola Indonesia
La Nyalla dan Djohar Arifin © Eggi Paksha
- Carut marut sepak bola tanah air kini memasuki babak akhir seiring dengan deadline FIFA yang jatuh hari ini (10/12). Jika tidak ada penyelesaian mengenai masalah di sepak bola Indonesia, bukan tidak mungkin FIFA akan menjatuhkan sanksi pada Rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo Jepang, 14 Desember mendatang.

La Nyalla Mahmud Mattalitti menilai Djohar Arifin sebagai orang yang paling bertanggung jawab jika Indonesia nantinya dijatuhi sanksi FIFA. Menurut La Nyalla, Djohar adalah pangkal kemelut sepak bola Indonesia, ketika Ketum PSSI itu merusak tatanan kompetisi. Berikut petikan wawancara Muhammad Taufik dan Islahudin dari merdeka.com dengan La Nyala lewat surat elektronik, Kamis (6/12). (mdk/mac)
1 dari 4 halaman

Ancaman Sanksi FIFA

Ancaman Sanksi FIFA

Tanggapan Anda tentang sanksi FIFA?

Saya akan sekuat tenaga berupaya menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA. Karena itu, kemarin (Rabu, 05/12) saya bersedia hadir di kemenpora dan mengikuti arahan menpora. Dan menpora telah membuat keputusan agar kita segera menggelar kongres bersama dengan menjalankan isi MoU (nota kesepahaman) Kuala Lumpur.

Sebenarnya kisruh ini tidak akan ada kalau saudara Djohar sadar dia sudah dimosi oleh lebih dari dua pertiga anggota PSSI sejak 18 Desember tahun lalu untuk turun. Tapi sebaliknya, Djohar tidak mau turun. Malah memaksakan kebijakan melanggar statuta dan keputusan kongres Bali. Sampai puncaknya, anggota yang memilih Djohar di KLB Solo 2011, telah memilih saya di KLB Ancol 18 Maret 2012. Tapi lagi-lagi Djohar juga tidak sadar dirinya sudah tidak sah (memimpin PSSI).

Sekarang yang terbaru, rapat Joint Committee (JC) sudah dijalankan 5 Desember, tapi putusannya tidak diimplementasikan oleh PSSI Djohar. Bahkan, sekjen PSSI terang-terangan bilang kalau dia tidak mau menjalankan MoU dan keputusan JC. Semua butir di MoU tidak ditaati oleh pihak Djohar. Contohnya, MoU meminta kongres biasa digelar dengan voter Solo. Tapi Djohar memaksakan Kongres Luar Biasa (KLB) dengan voter Palangkaraya. Kalau mereka jelas-jelas tidak mau menjalankan keputusan MoU, berarti mereka memang ingin Indonesia disanksi FIFA.

2 dari 4 halaman

Joint Committee

Joint Committee

Apa hasil rapat komite bersama Rabu minggu lalu?

Ada beberapa keputusan sudah sesuai MoU. Kecuali soal tempat dan tanggal kongres. Itu diserahkan kepada AFC. Tapi apa yang terjadi besoknya? PSSI tetap tidak menjalankan keputusan komite bersama. Mereka masih menetapkan KLB bukan kongres biasa. Padahal komite bersama menetapkan kongres biasa. PSSI juga tidak mau voter Solo. Padahal komite bersama sudah memutuskan voter Solo, sesuai MoU.

3 dari 4 halaman

Penyatuan Kompetisi

Penyatuan Kompetisi

Bagaimana soal kompetisi?

Tanyakan kepada pengelola kompetisi. Bukan ke federasi. Silakan langsung kontak ke CEO PT Liga Indonesia Pak Joko Driyono.

Apa untung rugi kalau kompetisi menjadi satu?

Ini bukan soal untung rugi. Tapi proses penyelesaian ini harus dijalani dengan benar. Kalau MoU dijalankan, kongres digelar sesuai MoU, pasti akan selesai kemelut ini.

4 dari 4 halaman

Kisruh PSSI dan KPSI

Kisruh PSSI dan KPSI

Apakah anda merasa bertanggung jawab terhadap kisruh PSSI dan KPSI?

Djohar paling bertanggung jawab. Karena awal mula kisruh ini dari kebijakan Djohar ditolak oleh anggota PSSI. Salah satu contoh paling sederhana adalah dia memaksakan masuknya klub-klub tidak seharusnya berada di kasta tertinggi ke kasta tertinggi. Ini awal mula kebijakan Djohar merusak tata kompetisi di organisasi sepak bola kita.