Konsep Marquee Player Liga 1 Dinilai Salah Kaprah
Haris Suhud | 31 Maret 2017 19:59
Bola.net - - Save Our Soccer (SOS) mengkritik konsep marquee player yang diterapkan dalam kompetisi Liga 1 mendatang. Mereka menilai, aturan ini salah kaprah dan justru menjadi sumber masalah.
Menurut Koordinator SOS, Akmal Marhali, salah kaprahnya regulasi marquee player tak lepas dari proses yang tidak matang dalam pembahasan konsep ini. Hal ini, menurut Akmal, terlihat dari berubah-ubahnya konsep yang ditawarkan.
Kebijakan penggunaan marquee player sejatinya sangat bagus buat mengangkat prestise Liga 1. Namun, karena sosialisasinya lemah dan berubah-ubah terkesan jadi serampangan, ujar Akmal.
Akmal menyebut bahwa regulasi marquee player yang ideal berbeda dari yang diterapkan saat ini. Menurut mantan jurnalis olahraga ini, seharusnya klub akan mendapatkan masing-masing satu marquee player dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator. Cara penempatannya dengan mekanisme draft.
Dananya bisa diambil dari subsidi Rp 7,5 miliar yang diberikan kepada klub. Klub hanya mendapatkan Rp 5 miliar untuk operasional, sementara Rp 2,5 miliar diperuntukkan untuk marquee player. Bila klub ingin membeli pemain dengan harga melebihi itu, mereka tinggal menambahkannya, tutur Akmal.
Akmal mengaku tak asal sebut nilai Rp 2,5 miliar tersebut. Pemain selevel Didier Drogba mendapat bayaran US$ 250 ribu per tahun di MLS.
Dengan disebarnya marquee player ke seluruh klub peserta, kompetisi sangat adil dan menarik, karena kehadiran para bintang, ucap Akmal.
Sementara itu, Akmal menilai konsep saat ini sangat tak tepat. Kebijakan yang memberikan kebebasan kepada klub merekrut sebebasnya marquee player sesuai kemampuan akan membuat kompetisi tak sehat.
Ini hanya melahirkan kesenjangan antara klub kaya dan miskin, Akmal menegaskan.
Tak hanya konsep marquee player, SOS juga menyoroti regulasi bagi klub Liga 1 untuk mendaftarkan lima pemain U-23. Secara konsep, menurut Akmal, regulasi ini ---apalagi ditambah kewajiban memainkan tiga pemain U-23 minimal 45 menit--- sangat bagus bagi regenerasi pemain.
Namun, ia menyayangkan, konsep ini seperti terputus dari realita karena peserta Liga 1 bakal menggelar kompetisi mudanya kategori U-19. Ada yang terputus dari 19 menuju 23 tahun.
Lebih progresif bila kebijakan itu diberlakukan bukan untuk U-23, tapi U-19. Jadi, nyambung dengan kompetisi U-19 antar Klub Liga 1. Usia 23 sejatinya sudah jadi pemain profesional. Mereka juga bisa dimatangkan di Liga 2 dan Liga Nusantara yang menggunakan kebijakan U-23, papar Akmal.
Lebih lanjut, Akmal juga menyoroti kebijakan pembatasan bagi klub-klub peserta Liga 1, yang hanya boleh mengontrak maksimal dua pemain U-35. Akmal menilai ini kebijakan aneh karena dalam sepakbola profesional hal terpenting adalah kualitas pemain. Pemain-pemain uzur akan sendirinya mundur apabila kualitasnya sudah tak mampu bersaing. Terlebih lagi, ditambah hadirnya pemain muda potensial.
Pembatasan umur maksimal pemain sepakbola ini melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), juga hak sebagai pekerja profesional, tandasnya.
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arema FC Senang Jumpa Persib di Kick-Off Liga 1
Bola Indonesia 30 Maret 2017, 19:00 -
Carlton Cole Cari Tantangan di Persib
Bola Indonesia 30 Maret 2017, 14:17 -
Persib Bandung Resmi Datangkan Eks West Ham, Carlton Cole
Bola Indonesia 30 Maret 2017, 10:51 -
Persib vs Arema FC Jadi Laga Pembuka Liga 1
Bola Indonesia 29 Maret 2017, 19:39 -
Setelah Essien, Persib Kini Nego Carlton Cole
Bola Indonesia 29 Maret 2017, 11:23
LATEST UPDATE
-
Barcelona Pertimbangkan Ademola Lookman sebagai Alternatif di Lini Serang
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 03:32 -
Tuchel Evaluasi Kemenangan Pertamanya: Inggris Butuh Peningkatan
Piala Dunia 23 Maret 2025, 03:15 -
Juventus Siap Pecat Thiago Motta, Igor Tudor Jadi Kandidat Utama Penggantinya
Liga Italia 23 Maret 2025, 03:03 -
Inter Milan Bidik Arda Guler Jika Gagal Gaet Nico Paz
Liga Italia 23 Maret 2025, 03:02 -
Menepis Anggapan Remeh Liverpool 'Hanya' Mungkin Juara Premier League
Liga Inggris 23 Maret 2025, 02:45 -
Pemain Juventus Sempat Prediksi Thiago Motta Dipecat Usai Dihajar Fiorentina
Liga Italia 23 Maret 2025, 02:32 -
Barcelona Hadapi Krisis Bek Tengah Jelang Laga vs Osasuna
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 02:15 -
Prediksi Formasi Juventus di Bawah Mancini: Vlahovic Makin Kesulitan?
Liga Italia 23 Maret 2025, 02:02 -
Julian Alvarez Geram dengan Kontroversi Penalti di Liga Champions
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 01:32 -
Jaap Stam Yakin Jeremie Frimpong Cocok untuk Manchester United
Liga Inggris 23 Maret 2025, 01:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39