Koni Jateng Beberkan Modus Mafia Pengaturan Skor

Editor Bolanet | 12 April 2013 12:54
Koni Jateng Beberkan Modus Mafia Pengaturan Skor
Persip Pekalongan

Bola.net - Komite Olahraga Nasional Indonesia Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membeberkan beberapa skenario terkait modus mafia pertandingan pada dugaan pengaturan skor Persip Pekalongan melawan Persipur Purwodadi.

Ketua KONI Kota Pekalongan, Ricsa Mangkulla, di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa kemungkinan pertama, aktornya adalah mafia pertandingan sebagai penghubung dan manajer dari masing-masing klub, serta potensi perangkat wasit.

"Mekanismenya, mafia pertandingan menawarkan sejumlah uang kepada manajer yang bersedia mengalah dalam pertandingan itu. Setelah terjadi kesepakatan, kemudian mafia pertandingan akan menghubungi perangkat wasit," ucap Ricsa seperti dilansir Antara.

Kemungkinan kedua, kata dia, tidak ada mafia penghubung tetapi manajer klub yang menjadi mafia langsung dan bermain dengan wasit dengan memberikan sejumlah uang untuk memenangkan timnya. "Cara ini tidak ada garansi kemenangan karena bisa jadi pihak lawan memberikan uang yang lebih besar kepada wasit," katanya.

Ia mengatakan bahwa selain itu, kemungkinan ketiga adalah mafia pertandingan tidak menyentuh wasit maupun manajer melainkan berhubungan langsung dengan pemain, seperti striker, gelandang, pemain belakang, dan penjaga gawang.

"Mereka bermain tidak dengan kekuatan penuh. Pemain striker bisa jadi tidak menjebloskan bola ke gawang lawan padahal sudah sangat dekat penjaga gawang atau pemain belakang melakukan 'handsball' di kotak penalti," katanya.

"Jadi mafia pertandingan itu benar adanya. Bukan berita bohong dan juga bukan berita 'isapan jempol' belaka. Termasuk dugaan pengaturan skor saat Persip melawan Persipur pada laga putaran kedua Kompetisi Divisi Utama 2012/2013," katanya.

Mantan Pelatih Persip, Agus Riyanto, yang merupakan orang pertama pengungkap kasus ini mengatakan bahwa sejak awal dirinya ingin melihat tim Persip menggapai prestasi di kancah persepakbolaan nasional.

"Oleh karena itu, kami menolak dengan adanya ajakan pengaturan skor. Niat saya, Persip diurus benar dan bisa introspeksi kalau ajakan seperti itu salah besar," katanya.