Kongres Luar Biasa PSSI Dinilai Banyak Kejanggalan
Serafin Unus Pasi | 4 November 2019 20:19
Bola.net - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI telah rampung digelar pada Sabtu (2/11/2019) di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat. Mochamad Iriawan terpilih sebagai ketua umum (ketum), didampingi Cucu Sumantri dan Iwan Budianto sebagai wakilnya.
Plus, 12 orang menjadi anggota komite eksekutif (exco). Ke-12 Exco tersebut ialah Yoyok Sukawi, Dirk Soplanit, Endri Erawan, Haruna Soemitro, Hasnuryadi Sulaiman, Juni Rahman, Pieter Tanuri, Sonhadji, Ahmad Riyadh, Hasani Abdul Gani, Yunus Nusi, dan Vivin Cahyani.
Jalannya KLB dinilai banyak keanehan. Kejanggalan saat kongres tercium ketika enam calon ketum yaitu Vijaya Fitriyasa, Fary Djemi Francis, Aven Hinelo, Benny Erwin, Yesayas Oktavianus, dan Sarman El Hakim, diusir dari ruang kongres.
"Ada catatan menarik tentang KLB PSSI. Pertama, aroma kental politik uang. Meskipun tidak pernah diakui oleh siapa pun, nyatanya tetap terjadi. Modus ini seperti orang buang angin, baunya menyengat tapi wujudnya tak kelihatan," ujar Rudi S. Kamri, pemerhati sepak bola Indonesia.
"Kedua, aroma intimidasi. Semua pihak pasti mengelak melakukan hal ini, tapi nyatanya masih terjadi juga. Beberapa pemilik hak suara secara diam-diam melakukan testimoni meskipun dengan embel-embel minta jati dirinya tidak disebutkan," katanya menambahkan.
Rudi juga ragu dengan kompetensi anggota exco yang terpilih. Apalagi, menurutnya, banyak muka awam di sepak bola nasional.
"Adu kuat, adu uang, dan adu kuasa masih mewarnai kontestasi pimpinan PSSI. Tagline "sepak bola seharusnya diurus oleh orang yang mengerti bola", ternyata tidak berlaku di tubuh federasi sepak bola Indonesia. Sangat terlihat beberapa orang yang terpilih menjadi Exco PSSI orang yang baru di dunia sepak bola. Belum pernah ditemukan jejak digital mereka berbicara tentang sepak bola Indonesia selama ini. Bagaimana mungkin orang-orang yang seperti ini diharapkan mampu memperbaiki sepak bola nasional?" tegasnya.
Baca halaman berikutnya ya Bolaneters
Exco di Mata Rudi
Lima dari 12 exco PSSI adalah petahanan. Kelimanya adalah Yoyok Sukawi, Dirk Soplanit, Juni Rahman, Yunus Nusi, dan Pieter Tanuri.
"Beberapa exco PSSI yang terpilih juga terlihat orang-orang dari pengurus lama atau muka-muka lama. Mereka telah menunjukkan kegagalan dalam mengurus federasi sepak bola Indonesia, tapi masih ngotot ingin berkiprah di federasi sepak bola kembali. Di antara mereka malah terindikasi kuat terlibat dalam drama pengaturan skor pertandingan. Bagaimana mungkin orang-orang dengan reputasi jeblok seperti mereka bisa diharapkan mampu meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia?" tutur Rudi.
"Belum lagi adanya konflik kepentingan. Di antara exco yang terpilih ternyata merupakan pemilik atau pengurus klub sepak bola. Bagaimana mungkin seorang regulator dalam genggaman satu tangan dengan objek regulasi, atau wasit sekaligus merangkap pemain?" tambahnya.
Soroti Voters
Rudi juga menyayangkan voters PSSI masih memilih orang-orang lama di sepak bola nasional. Pasalnya, masa depan PSSI ada di tangan voters.
"Kalau ditelisik secara lebih rinci, asal-muasal kekisruhan yang terjadi dalam tubuh PSSI adalah kurang teguhnya para voter PSSI. Mereka tidak mempunyai kemauan untuk berubah. Alasan pragmatisme uang, main aman dan ketakutan ditekan adalah alasan klise yang selalu digaungkan oleh para voter. Mereka tidak punya nyali untuk melawan praktik uang haram dan kuatnya tekanan. Tindakan pengecut mereka secara tidak langsung telah mengkhianati masyarakat sepak bola Indonesia," kata Rudi.
"Dengan fenomena dan rentetan peristiwa yang terjadi, masihkah kita berharap kepada PSSI dengan pengurus baru? Secara pribadi saya sudah tidak punya harapan lagi. Kapasitas, kapabilitas dan rekam jejak para pengurus federasi sepak bola Indonesia yang baru sangat tidak bisa diharapkan memperbaiki tata kelola persepakbolaan nasional. Masa depan persepakbolaan Indonesia telah disuramkan oleh para pemangku kepentingannya sendiri. Mudah- mudahan saya salah. Alhasil, sepak bola Indonesia masih tetap tidak berubah, penuh drama adu dana dan adu kuasa tanpa akhir cerita," imbuhnya.
(Bola.net/Fitri Apriani)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Iwan Bule Tetap Jadi Sestama Lemhanas Meski Terpilih sebagai Ketum PSSI
Bola Indonesia 3 November 2019, 19:53 -
Iwan Bule Berkomitmen Meneruskan Program Pengurus PSSI Lama
Bola Indonesia 3 November 2019, 16:50 -
Masih Jadi Sekjen PSSI, Ratu Tisha: Saya Pegawai Tetap Biasa
Bola Indonesia 3 November 2019, 02:47 -
Ini Susunan Lengkap Exco PSSI Periode 2019-2023
Bola Indonesia 2 November 2019, 20:41
LATEST UPDATE
-
Semangat Menggelora! Justin Hubner Tegaskan Tidak Takut Hadapi Bahrain
Tim Nasional 23 Maret 2025, 18:10 -
Badai di Australia, Pelangi di SUGBK?
Tim Nasional 23 Maret 2025, 17:00 -
Jadwal Lengkap Premier League 2024/2025 di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 23 Maret 2025, 16:58 -
Celah di Dua Kubu: Indonesia Tanpa Hilgers, Bahrain Kehilangan Bek Kanan
Tim Nasional 23 Maret 2025, 16:29
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39