Komdis PSSI: Kasus PSS Itu Match Setting, Bukan Match Fixing
Editor Bolanet | 11 September 2015 13:57
Ketua Komdis PSSI, Ahmad Yulianto, menuturkan bahwa hal tersebut sebenarnya tergolong berstatus match setting dan bukan match fixing.
Ini karena untuk menghindari Borneo FC. Sehingga, bukan match fixing. Ternyata, di sepak bola ada persoalan match setting dan match fixing. Match setting untuk menang dan kalah. Lalu kalau match fixing, berkaitan dengan judi sehingga diatur menangnya, termasuk menit golnya, tuturnya.
Sebelumnya, Komdis PSSI juga telah mendapatkan keterangan dari mantan Manajer PSS, Supardjiono dalam sidang Komdis PSSI yang kembali digelar di Kantor PSSI, Senayan, Kamis (10/9).
Dalam kesempatan tersebut Supardjiono hadir bersama Asisten Pelatih PSS saat terjadinya sepak bola gajah, Edi Broto, dan Panpel laga PSS, Erry Febrianto alias Ableh setelah adanya panggilan ketiga. Dua nama lain, yakni Rumadi dan mantan pengurus PSS, Subardi, tidak hadir.
Supardjiono dan kawan-kawan dipanggil setelah empat mantan pemain PSS, yaitu Hermawan Putra Jati, Satrio Aji, Ridwan Awaludin, dan Moniega Bagus memberikan keterangan kepada Komdis PSSI saat sidang, Selasa (18/8). Supardjiono, yang sebelumnya lolos dari hukuman Komisi Disiplin, disebut-sebut terlibat karena ikut menyuruh mengalah.
Selain itu, bekas pemain PSS juga menjelaskan adanya skenario sebelum menghadap Komdis PSSI, yang saat itu masih dipimpin Hinca Panjaitan. Skenario tersebut dibuat untuk menutupi aktor dan dipersiapkan sebelum berangkat menghadap dan mengikuti sidang Komdis PSSI.
Sesuai keterangannya, Supardjiono memberi gambaran dan hitung-hitungan kalau bertemu dengan Borneo FC. Ini karena ada catatan dalam beberapa pertandingan Borneo memperoleh 11 penalti. Supardjiono kemudian mempersilakan pelatih kepala dan asistennya mengimplementasikan, ujar Ahmad Yulianto.
Keterangan ini tak sepenuhnya sama saat dia diperiksa Ketua Komdis sebelumnya, Hinca Panjaitan. Saat sidang dengan Hinca, seakan-akan Ableh, tapi saat pertandingan PSS melawan PSIS, dia tak ada di sana karena berada di Kalimantan Selatan sehingga tidak bisa jadi kambing hitam. Supardjiono kemudian tidak bisa mengelak, begitu juga yang lainnya. Faktanya begitu, anak-anak PSS juga berada di bawah tekanan manajemen, pungkasnya (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Iran Sambut Hangat Rencana Kerjasama Dengan Indonesia
Bola Indonesia 9 September 2015, 14:27 -
Menpora Sebut Akan Belajar Olahraga dan Sepakbola ke Iran
Bola Indonesia 9 September 2015, 14:21 -
La Nyalla Nilai Menpora Hendak Kudeta Kepengurusan PSSI
Bola Indonesia 7 September 2015, 14:46 -
Menpora Akan Kembali Temui Exco FIFA di Turkmenistan
Bola Indonesia 7 September 2015, 14:20 -
La Nyalla: Alhamdulillah, Sepakbola Masih Ada
Bola Indonesia 7 September 2015, 10:48
LATEST UPDATE
-
Jadwal Siaran Langsung Formula 1 China 2025 di Vidio, 21-23 Maret 2025
Otomotif 23 Maret 2025, 12:21 -
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 23 Maret 2025, 12:21 -
Otomotif 23 Maret 2025, 12:21
-
Jadwal Lengkap Swiss Open 2025, 18-23 Maret 2025
Bulu Tangkis 23 Maret 2025, 12:20 -
Link Live Streaming Turnamen Bulu Tangkis Swiss Open 2025, 18-23 Maret 2025
Bulu Tangkis 23 Maret 2025, 12:20 -
Hasil Lengkap Pertandingan Swiss Open 2025, 18-23 Maret 2025
Bulu Tangkis 23 Maret 2025, 12:19 -
Prancis di Tepi Jurang: Balikkan Defisit 0-2 atau Gugur di Kandang
Piala Eropa 23 Maret 2025, 11:46 -
Matador Butuh Pedang yang Lebih Tajam untuk Jinakkan Oranye
Piala Eropa 23 Maret 2025, 11:32 -
Satu Napas, Satu Tekad: Timnas Indonesia Harus Punya Semangat yang Sama
Tim Nasional 23 Maret 2025, 10:57 -
Garuda, Waspada! Bahrain Bertekad Curi Poin di Jakarta
Tim Nasional 23 Maret 2025, 10:46
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39