Klarifikasi Aremania, yang Dituding Picu Kerusuhan di Magelang

Gia Yuda Pradana | 16 Maret 2020 15:51
Klarifikasi Aremania, yang Dituding Picu Kerusuhan di Magelang
Aremania, suporter Arema FC (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Suporter Arema FC, Aremania, memberikan klarifikasi pasca-kericuhan di laga melawan PSIS Semarang pekan ketiga Shopee Liga 1 2020 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Sabtu (14/3/2020).

Dalam duel PSIS versus Arema itu, Aremania dianggap sebagai pemicu kerusuhan menjelang pertandingan. Dalam sebuah video yang beredar, dirigen Aremania, Yuli Sumpil, reaktif kepada satu di antara tribune yang dihuni suporter tim tuan rumah.

Advertisement

Dari situlah muncul anggapan Yuli Sumpil sebagai provokator. Polisi menembakkan gas air mata untuk mencegah kerusuhan yang lebih besar karena suporter PSIS sudah banyak yang bergerak menuju tribune Aremania dalam kondisi yang sudah tersulut emosi.

“Awalnya kami menyanyikan lagu terima kasih atas sambutan fans PSIS kepada Aremania. Bernyanyi sahut-sahutan dan membuat efek positif. Tapi di tribune sebelah, ada suporter dengan syal Bonekmania. Kami mempertanyakan kehadiran mereka. Kemudian terjadi saling lempar,” kata Achmad Ghozali, Aremania Korwil Klayatan yang ikut dalam away Magelang.

1 dari 2 halaman

Koordinasi Sebelum Pertandingan

Koordinasi Sebelum Pertandingan

Aremania, suporter Arema FC (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Dalam rapat koordinasi dua hari menjelang pertandingan, ada himbauan suporter yang masuk stadion tidak boleh mengenakan atribut di luar tim yang sedang bertanding.

“Saya hadir dalam rapat koordinasi itu. Sudah disetujui tidak boleh ada atribut tim lain. Apalagi suporter rival. Itu membuat situasi kurang kondusif,” sambungnya.

Dalam laga itu, Arema menelan kekalahan 0-2, sehingga Aremania yang kecewa mudah terprovokasi. Beberapa di antara mereka, mayoritas perempuan mengalami sesak napas karena gas air mata.

2 dari 2 halaman

Perjalanan Pulang Tak Mulus

Perjalanan Pulang Tak Mulus

Aremania. (c) bola.com

Tak cukup sampai di situ, kepulangan rombongan Aremania juga tak berjalan mulus. Mereka diserang kelompok suporter lain di pintu masuk Tol Bawen, Jawa Tengah. Ada bus yang mengalami pecah kaca karena lemparan benda keras. Kepolisian turun tangan mengamankan kendaraan Aremania hingga memasuki tol.

“Saya baru tiba petang tadi di Malang. Perjalanan lancar setelah masuk tol. Hanya di gerbang tol Bawen ‘diserang’ pasukan semak-semak. Kami sempat 30 menit berhenti di pintu masuk. Setelah itu aman,” terang Kristiawan, Aremania Jalur Gazza.

Disadur dari: Bola.com/Penulis Iwan Setiawan/Editor Wiwig Prayugi

Published: 15 Maret 2020