Kisah Indra Thohir, Pelatih Terbaik Asia 1995 sekaligus Legenda Persib
Richard Andreas | 13 Agustus 2020 14:30
Bola.net - Indra Thohir, nama pelatih legendaris Indonesia yang pernah meraih penghargaan pelatih terbaik Asia. Sampai saat ini belum ada pelatih lain yang bisa menyamai torehan Thohir.
Ia mendapatkan gelar itu setelah membawa Persib Bandung menembus babak 8 besar Piala Champions Asia 1995 (sekarang Liga Champions Asia) dan meraih juara Liga Indonesia 1994/1995.
Menariknya, Indra bersama meraih sukses itu dengan mengandalkan pemain lokal binaan produk kompetisi internal Persib.
Dalam channel YouTube Jurnal Opa, Indra mengungkapkan sejatinya ia mendapat tawaran untuk memakai pemain asing oleh Ateng Wahyudi, ketua umum Persib yang juga Walikota Bandung agar bisa bersaing di level Asia.
Tapi, Indra menolak dengan mengajukan berbagai pertimbangan yang bisa diterima Ateng. Menurut Indra, selain yakin dengan kemampuan teknis pemainnya, ia juga tak ingin ada kecemburuan antarpemain. Khususnya terkait gaji.
"Tidak mungkin gaji Robby Darwis yang notabene pemain timnas berada dibawah pemain asing," terang Indra.
Indra sadar keputusannya itu penuh risiko. Ia pun berusaha meningkatkan kemampuan pemain Persib dengan memberi porsi latihan fisik yang militan. Fisik dan stamina Robby Darwis dan kawan-kawan pun digojlok di Kabupaten Subang.
"Saya tahu ada juga pemain yang menggerutu. Tapi, saya tetap meneruskan program dan pemain tetap menjalaninya," kata Indra.
Kejadian Menarik
Pada kesempatan itu, Indra juga menceritakan kejadian menarik skuatnya jelang mengarungi Piala Champions Asia 1995.
Sebelum berangkat menghadapi Bangkok Bank (Thailand), skuatnya sempat mendapat sorotan setelah kalah dari tim PON Jakarta pada laga ujicoba.
"Saya yang salah saat itu. Sebenarnya para pemain tak siap bertanding karena fokus ke Piala Champions Asia."
Di tengah sorotan itu, Indra justru membawa seluruh pemainnya ke Thailand. Alasan Indra saat itu, ia ingin memberi apresiasi kepada seluruh pemain yang telah membawa Persib juara Liga Indonesia 1994-1995.
"Saya yang meminta langsung ke Pak Ateng dan beliau menerima,"katanya.
Kaus Tim Gratis di Thailand
Meski berstatus juara Liga Indonesia, Persib terkesan diremehkan oleh publik sepakbola Thailand. Mereka melihat Persib sebagai tim amatir karena tak memakai jasa pemain asing. Alhasil, saat uji lapangan, oleh panpel, Persib diarahkan ke lapangan sepak bola kampus bukan area pertandingan resmi.
"Saya langsung melakukan protes keras. Mereka pun meminta maaf dan akhirnya membawa kami ke stadion tempat pertandingan diadakan," tutur.
Tak hanya bermasalah pada lapangan, Persib sempat terkendala oleh ketiadaan jersey kiper yang lupa dibawa dari Bandung. Indra pun berinsiatif mencari toko olahraga yang menjual jersey.
Sopir taksi yang membawa mereka mengarahkan Indra ke outlet FBT, produk apparel terkenal di Thailand. Tentu saja timbul masalah baru, karena Persib memakai kostum apparel Adidas.
Sesampai di toko itu, sang pemilik yang tahu Indra adalah pelatih Persib yang akan bertanding melawan klub juara Thailand malah menawarkan satu set jersey tim secara gratis.
"Karena tidak ada waktu lagi untuk mencari jerser kiper, saya pun menerima tawaran itu. Untung tidak ada komplain dari Adidas," kata Indra.
Dipandang sebelah mata dan memakai kostum baru jadi motivasi buat Persib. Mereka menghapus ambisi Bangkok Bank. Kemudian di babak kedua, Persib menyingkirkan wakil Filipina, Pasai City dan menembus 8 Besar.
Tapi, di perempat final, Persib yang berada di Grup Timur bersama TIlhwa Chunma (Korsel), Thai Farmers Bank FC (Thailand) dan Verdy Kawasaki (Jepang) gagal bersinar.
"Kualitas Persib memang masih di bawah mereka," pungkas Indra.
Disadur dari: Bola.com (Abdi Satria/Wiwig Prayugi), published on 13 Agustus 2020
Baca ini juga ya!
- Tanpa Timo Werner, Ini 5 Pemain RB Leipzig yang Bisa Gulingkan Atletico Madrid
- Namanya Natalia Barulich: Model Asal Krosia, Pacar Baru Neymar
- Tapak Tilas Atalanta di Liga Champions: 9 Laga, 17 Gol, dan Memori Klye Walker
- Neymar, Pembuktian Pemain dengan Gaji Rp1,7 Miliar per Hari!
- Terbaik dan Terburuk di Laga PSG vs Atalanta: Ander Herrera jadi Kartu Mati PSG
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Penyerang Belanda Milik Persib Belum Bisa Kembali ke Bandung, Ini Alasannya
Bola Indonesia 12 Agustus 2020, 15:15 -
Pelatih Persib Bandung Pastikan Bermarkas di GBLA pada Lanjutan Liga 1 2020
Bola Indonesia 11 Agustus 2020, 08:53 -
Bek Persib Semringah Latihan Bersama Lagi
Bola Indonesia 10 Agustus 2020, 17:58 -
Ungkapan Kapten Persib Usai Jalani Latihan Perdana untuk Sambut Shopee Liga 1 2020
Bola Indonesia 10 Agustus 2020, 14:12
LATEST UPDATE
-
Pemain Juventus Sempat Prediksi Thiago Motta Dipecat Usai Dihajar Fiorentina
Liga Italia 23 Maret 2025, 02:32 -
Barcelona Hadapi Krisis Bek Tengah Jelang Laga vs Osasuna
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 02:15 -
Prediksi Formasi Juventus di Bawah Mancini: Vlahovic Makin Kesulitan?
Liga Italia 23 Maret 2025, 02:02 -
Julian Alvarez Geram dengan Kontroversi Penalti di Liga Champions
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 01:32 -
Jaap Stam Yakin Jeremie Frimpong Cocok untuk Manchester United
Liga Inggris 23 Maret 2025, 01:02 -
Franck Ribery Ungkap Hampir Kehilangan Kaki Setelah Pensiun
Liga Eropa Lain 23 Maret 2025, 00:32 -
Arsenal Tak Punya Alasan Gagal Juara Jika Datangkan Pemain Ini
Liga Inggris 23 Maret 2025, 00:01 -
Patrick Kluivert Tak Punya Pilihan, Timnas Indonesia Harus Kalahkan Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:16 -
Media Belanda Ikut Analisis Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39