Kiper Persela Buka Suara Terkait Perselisihan dengan Gelandang Borneo FC

Serafin Unus Pasi | 30 Juli 2019 20:29
Kiper Persela Buka Suara Terkait Perselisihan dengan Gelandang Borneo FC
Kiper Persela Lamongan, Dwi Kuswanto (c) Bola.com/Aditya Wani

Bola.net - Penjaga gawang Persela Lamongan, Dwi Kuswanto buka suara terkait friksi yang melibatkan dirinya dengan gelandang Borneo FC, Wahyudi Hamisi. Ada alasan prinsip yang membuatnya melakukan tindakan tersebut.

Dwi Kus terlibat friksi dengan Wahyudi Hamisi ketika Persela menjamu Borneo FC pada pekan ke-11 Shopee liga 1 2019 Indosiar, Senin (29/7) malam. Kedua pemain bahkan harus menerima kartu merah ketika laga memasuki menit 90+1'.

Advertisement

Menurut Dwi Kus, insiden itu sebenarnya bermula ketika dirinya mendapat gangguan dari Wahyudi Hamisi. Namun, saat hendak menegur, dia mendapat respon yang kurang menyenangkan.

"Saya bilang main biasa le, dia malah bentak-bentak, dan di situlah langsung amarah saya tersulut, gak terkontrol emosinya," kata Dwi Kus kepada Bola.net, Selasa (30/7).

Mantan pemain Arema FC tersebut sangat menyayangkan karena Wahyudi tergolong pemain yang masih muda. Seharusnya gelandang 22 tahun itu memiliki rasa hormat kepada yang lebih senior.

"Saya selama ini enggak pernah bicara kasar. Selama ini pun saya juga enggak pernah mendapatkan sebuah kartu," tegas Dwi Kus.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters

1 dari 2 halaman

Sesalkan Penalti

Dwi Kus juga mempertanyakan hadiah penalti yang diberikan wasit kepada Borneo FC. Sebab menurut pandangannya, pelanggaran yang dilakukan tidak layak untuk mendapat hukuman tersebut.

Salah satu alasannya karena pada pertandingan tersebut kedua pemain sama-sama mendapatkan kartu merah. Hukuman tersebut kata dia sudah lebih dari cukup.

"Dua-duanya kartu merah, kalau hanya salah satu dikena kartu merah dan insidennya jelas itu baru bisa kena penalti," jelas Dwi Kus.

Hal itu diperkuat dengan perbedaan pendapat kedua asisten wasit hingga membuat wasit utama kebingungan. Itu juga bisa menjadi bukti bahwa hukuman penalti tidak layak.

Saat meninggalkan lapangan, Dwi Kus juga sempat bertanya kepada wasit cadangan apakah Persela akan mendapat hukuman penalti. Wasit cadangan pun menjawab tidak ada penalti.

"Habis saya keluar ternyata ada penalti, saya mau masuk ternyata sudah enggak dibolehkan sama manajemen," lanjut Dwi Kus.

2 dari 2 halaman

Jadi Pelajaran

Namun, dengan kejadian itu, Dwi Kus memetik banyak pelajaran berharga. Dia berharap kedepannya insiden yang merugikan dia dan tim tersebut tidak terulang kembali

"Semoga ini menjadi pelajaran buat saya lah, untuk ke depannya lebih hati-hati dengan kondisi seperti itu," harapnya.

Hanya saja, dia berpesan kepada pemain muda untuk respek terhadap pemain yang lebih senior. Karena dia menyakini insiden tersebut tidak akan terjadi kalau Wahyudi respek kepada dirinya

"Pemain yang lebih muda harus respek kepada yang lebih senior, senior enggak akan marahi juniornya kalau dibilangin enggak bentak," tandasnya.