Kata Pelatih Persela Soal Pemotongan Gaji, Ancaman Eksodus Pemain, dan Kompetisi Tanpa Degradasi

Yaumil Azis | 12 Juli 2020 13:43
Kata Pelatih Persela Soal Pemotongan Gaji, Ancaman Eksodus Pemain, dan Kompetisi Tanpa Degradasi
Nil Maizar (c) Bola.com/Erwin Snaz

Bola.net - Pelatih Persela Lamongan, Nil Maizar menanggapi sejumlah topik yang kini ramai diperbincangkan di sepak bola Tanah Air. Mulai dari pemotongan gaji, eksodus pemain, hingga regulasi kompetisi tanpa degradasi.

Seperti diketahui, Shopee Liga 1 2020 akan kembali diputar mulai 1 Oktober mendatang setelah sebelumnya vakum akibat COVID-19. Kemudian dijadwalkan berakhir pada 28 Februari 2021.

Advertisement

Namun, diputarnya lagi Liga 1 musim ini tak membuat gaji para pemain, pelatih, dan official tim kembali normal. Honor mereka bakal tetap dipangkas, meski pemotongannya tak sebesar periode Maret hingga sekarang.

Sejak kompetisi vakum pada Maret lalu, honor pemain, pelatih, dan official harus dipangkas hingga 75 persen dari nilai kontrak. Menyusul, kebijakan PSSI memperbolehkan klub membayar gaji seluruh timnya maksimal 25 persen, dan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/48/III/2020.

Nah, saat Liga 1 bergulir nanti, gaji pemain, pelatih, dan official akan dipotong 50 persen dari yang tertera di dalam kontrak. Kebijakan itu tertuang dalam SK baru PSSI bernomor SKEP/53/VI/2020, dan akan mulai berlaku satu bulan sebelum kompetisi dimulai, hingga berakhir.

Pemangkasan gaji hingga 50 persen saat kompetisi berlangsung nanti tak luput dari perhatian Nil. Pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat ini yakin jika Persela akan menerapkan kebijakan PSSI tersebut.

"Iya pemotongan gaji 50 persen, dan saya sudah bicara sama manajemen, mereka biasanya ikut regulasi. Kemarin 25 persen tetap dibayarkan sampai hari ini atau bulan ini," ujar Nil di Lapangan Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7).

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters

1 dari 2 halaman

Yakin Pemain Tak Akan Pergi

Nil lalu ditanya bagaimana jika pemain asingnya keberatan untuk kembali berkompetisi, mengingat Liga 1 nanti akan diputar di tengah pandemi virus corona. Risikonya, Persela terancam ditinggalkan pemain asingnya.

Contohnya seperti Petteri Pennanen yang belum lama ini mengucapkan salam perpisahan kepada Persikabo. Gelandang asal Finlandia itu mengaku berat untuk datang ke Indonesia karena penyebaran COVID-19 di Tanah Air masih masif.

Apa yang dialami Persikabo diyakini Nil tak akan menimpa timnya. Apalagi, legiun impor Persela sudah berada di Indonesia.

"Kan kemarin pemain asing kita masih ada disini, ada di apartemen, di Surabaya, dan itu kan gaji mereka dibayarkan sesuai regulasi, dan mereka tidak protes dengan situasi yang ada, jadi sampai hari ini semua kebutuhan mereka kan terbayarkan," tutur pelatih berusia 50 tahun ini.

2 dari 2 halaman

Komentari Kompetisi Tanpa Degradasi

Nil juga mengomentari skenario penghapusan sistem degradasi di Liga 1 musim ini. Menurutnya, kebijakan itu akan membuat atmosfer pertandingan menjadi menurun dan menjadi kurang greget.

"Secara motivasi tentu ya, tidak begitu fight. Tapi kita kan punya harga diri juga, jangan sampai ini menjadi tidak fokus dan tidak bersungguh-sungguh dalam berlatih dan bertanding, itu tidak boleh," imbuh Nil.

Sementara untuk sistem promosi, rencananya tak akan dihapus PSSI. Hanya jumlahnya saja yang dikurangi.

Bila semula ada tiga tim Liga 2 musim ini yang akan naik kasta, maka sekarang jadi dua. Dengan begitu, Liga 1 2021 bakal diikuti 20 tim.

(Bola.net/Fitri Apriyani)