Karier Evan Dimas: Moncer Bersama Indonesia U-19, Jajal Peruntungan di Spanyol, dan Tenggelam di Arema FC

Asad Arifin | 14 November 2023 23:08
Karier Evan Dimas: Moncer Bersama Indonesia U-19, Jajal Peruntungan di Spanyol, dan Tenggelam di Arema FC
Evan Dimas ketika menjadi bagian dari tim Espanyol B pada 2015 (c) La Liga

Bola.net - Evan Dimas kembali berganti klub. Pada bursa transfer paruh musim BRI Liga 1 2023/2024, gelandang 28 tahun tersebut memperkuat PSIS Semarang.

Evan secara resmi diperkenalkan oleh manajemen PSIS Semarang, Selasa (14/11). Ia bergabung dengan Laskar Mahesa Jenar dengan status pinjaman sampai akhir musim ini.

Advertisement

Bagi Evan, PSIS Semarang merupakan yang keenam dalam karier profesionalnya. Namun, ada Bhayangkara FC yang sempat diperkuatnya dalam dua kesempatan.

Banyaknya klub yang dibela ini membuat Evan kerap dapat label negatif sebagai kutu loncat. Namun, tudingan ini sempat dibantah Evan beberapa waktu lalu.

Evan mengaku bahwa ia kerap bergonta-ganti klub. Namun, menurut pemain kelahiran 13 Maret 1995 tersebut, itu merupakan tuntutan dalam perjalanan karier profesionalnya.

Bagaimana selengkapnya perjalanan karier Evan hingga akhirnya hinggap di PSIS Semarang? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 8 halaman

Jatuh Cinta Mulai Balita

Jatuh Cinta Mulai Balita

Gelandang Arema FC, Evan Dimas berfoto bersama Aremania saat berlatih di Stadion Gajayana, Malang, Rabu (11/5/2022) (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Kecintaan Evan terhadap sepak bola dimulai sejak balita. Setelah mendapat bola dari orang tuanya, ia kerap bermain di lapangan dekat rumahnya.

Kecintaan Evan terhadap sepak bola berlanjut. Ketika duduk di bangku sekolah dasar, ia minta dimasukkan ke sekolah sepak bola. Walhasil, ia kemudian bergabung dengan SSB Sakti. Kemudian, setelah menginjak SMP, ia bergabung dengan SSB Mitra Surabaya.

Prestasi Evan kian moncer setelah terasah di sejumlah kompetisi. Ia pun sempat dipanggil memperkuat tim PON Jatim 2012. Ia juga sukses membawa Indonesia U-17 memenangi turnamen HKFA di Hongkong.

Evan kemudian sukses menjadi wakil Indonesia di ajang Nike The Chance. Ia berkesempatan berlatih di Barcelona, dan diawasi langsung oleh Pep Guardiola.

2 dari 8 halaman

Moncer Bersama Garuda Jaya

Moncer Bersama Garuda Jaya

Evan Dimas merayakan golnya ke gawang Kamboja, Kamis (9/12/2021) (c) Dok. AFF Cup 2020

Evan kemudian masuk sebagai salah satu pemain yang disiapkan Indra Sjafri untuk memperkuat Indonesia U-19 pada ajang AFF U-19. Bahkan, ia juga dipercaya sebagai kapten.

Hasilnya ciamik. Evan sukses membawa Garuda Jaya meraih gelar juara Piala AFF U-19 2013. Selain itu, ia juga membawa Indonesia U-19 lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2014.

Berkat sukses ini, Evan ditahbiskan sebagai paras masa depan sepak bola Indonesia.

3 dari 8 halaman

Korban Politik Sepak Bola dan Kesempatan ke Spanyol

Korban Politik Sepak Bola dan Kesempatan ke Spanyol

Evan Dimas (c) AFP

Di level klub, Evan pun naik ke level profesional. Pada 2014, ia bergabung dengan Bhayangkara FC -yang waktu itu dinamakan Persebaya- dan main di Indonesia Super League. Hal ini sempat menimbulkan polemik tersendiri.

Ketika sepak bola Indonesia vakum akibat sanksi FIFA, Evan Dimas mendapat kesempatan untuk menjajal peruntungan di Spanyol. Ia menjalani latihan di Espanyol B. Namun, talentanya tak cukup untuk menarik minat klub tersebut.

Evan pun sempat menjalani trial bersama UE Llagostera, klub asal Catalan. Namun, hasilnya sama, ia juga tak bisa bergabung dengan klub tersebut.

4 dari 8 halaman

Berjaya Bersama Bhayangkara

Berjaya Bersama Bhayangkara

Evan Dimas (c) Fitri Apriani

Kembali ke Tanah Air, Evan kembali ke Bhayangkara. Ia sukses membawa The Guardian menjadi kampiun Liga 1 2017.

Nyaris sepanjang musim, Evan menjadi andalan Simon McMenemy di lini tengah timnya. Ia tampil 20 kali, mencetak satu gol dan lima assist.

Capaian Evan ini mengundang sejumlah tawaran dari luar negeri, termasuk dari klub-klub Negeri Jiran.

5 dari 8 halaman

Berseragam Selangor

Berseragam Selangor

Evan Dimas (c) Selangor FA

Di antara klub-klub peminat Evan, Selangor lah yang menjadi pilihannya. Walhasil, pada musim 2018, ia bergabung dengan klub asal Malaysia tersebut.

Bersama Selangor, Evan sempat main dalam delapan pertandingan. Sepanjang 720 menit merumput bersama Selangor, ia mencatatkan dua assist.

Evan pun mengakui bahwa perjalanan kariernya di Selangor tak sesuai yang diharapkan. Namun, ia menyebut hal ini wajar karena masih perlu masa adaptasi.

6 dari 8 halaman

Pulang ke Tanah Air

Pulang ke Tanah Air

Evan Dimas, Barito Putera (c) Bola.com/Aditya Wany

Musim 2019, Evan pun pulang ke Indonesia. Kali ini, ia memperkuat Barito Putera.

Bersama Laskar Antasari, Evan menjadi opsi utama di sektor gelandang. Ia sempat tampil dalam 20 laga di Liga 1 bersama Barito Putera. Dalam 1.568 menit bermain di Liga 1 bersama Barito, ia mencetak dua gol.

Musim berikutnya, giliran Persija Jakarta yang jadi pelabuhan Evan Dimas. Namun, ia hanya sempat bermain dalam dua laga bersama Macan Kemayoran. Kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19 merebak.

Dalam 160 menit bermain, Evan sempat mencetak dua gol bagi Persija Jakarta.

Ketika kompetisi mulai bergulir lagi pada musim 2021/2022, Evan Dimas kembali ke Bhayangkara FC. Ia pun menjadi pilihan utama di lini tengah The Guardian.

Selama membela Bhayangkara pada musim ini, Evan bermain dalam 22 pertandingan dan mencetak dua gol.

7 dari 8 halaman

Moncer dan Tenggelam Bersama Arema FC

Moncer dan Tenggelam Bersama Arema FC

Evan Dimas dalam laga BRI Liga 1 2023/2024 Dewa United vs Arema FC, Minggu (3/7/2023) (c) Bola.com/Bagaskara Lazuardi

Awal Musim 2022/2023, Evan bergabung dengan Arema FC. Ia merupakan salah satu dari banyak pemain bintang yang didatangkan Presiden Arema FC waktu itu, Gilang Widya Pramana.

Bersama Arema FC, Evan sukses meraih trofi lagi. Ia membawa klub tersebut menjuarai Piala Presiden.

Di liga, kendati diselingi pergantian pelatih, Evan juga terus menjadi salah satu pilihan utama. Dalam 30 kali penampilannya, ia mencatatkan dua gol dan satu assist.

Namun, musim berikutnya, petaka menghampiri Evan. Ia mengalami cedera pada ajang pramusim. Hal ini membuatnya tak bisa menyiapkan diri sebaik mungkin.

Walhasil, Evan harus kehilangan posisinya di lini tengah Arema FC. Tidak stabilnya kondisi tim juga memperburuk situasi pengidola Andres Iniesta dan Ahmad Bustomi tersebut.

Kedatangan pelatih anyar, Fernando Valente, membuat situasi Evan kian buruk. Ia hanya sempat bermain tujuh menit dalam era pelatih asal Portugal tersebut. Bahkan, dalam lima laga terakhir, tak ada nama Evan dalam daftar susunan pemain.

8 dari 8 halaman

Do or Die Bernama PSIS Semarang

Do or Die Bernama PSIS Semarang

Evan Dimas resmi bergabung dengan PSIS Semarang dengan status pinjaman dari Arema FC. (c) PSIS Semarang Official

Namun, masih ada asa agar karier Evan tak terus tenggelam. Pada paruh musim ini, ia dipinjamkan ke PSIS Semarang.

Evan sendiri menegaskan tekadnya untuk bangkit. Menurutnya, ini adalah tantangan baru dalam perjalanan kariernya.

"Tentu sebuah kebanggaan bisa bergabung ke PSIS, yang merupakan salah klub besar di Indonesia dengan suporter yang begitu fanatik. Mohon izin bergabung dan semoga berkontribusi banyak untuk PSIS," kata Evan, dalam rilis manajemen PSIS Semarang.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)