Inilah Pernyataan Sikap PSSI Terkait Piala Jenderal Soedirman

Editor Bolanet | 27 Oktober 2015 06:26
Inilah Pernyataan Sikap PSSI Terkait Piala Jenderal Soedirman
Azwan Karim (c) PSSI
- PSSI tidak merasa keberatan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendukung turnamen Piala Jenderal Soedirman. Namun, PSSI berkewajiban memberitahukan keterlibatannya sangat penting dalam menyukseskan event tersebut.


Pasalnya, bukan hanya anggotanya yang dilibatkan, tetapi PSSI sebagai satu-satunya organisasi sepakbola yang memiliki perangkat pertandingan.


Bukan PSSI tidak mendukung hajatan Panglima TNI. Tetapi, posisi PSSI yang sedang terkena sanksi FIFA pasti terus dipantau AFC/FIFA sejak ada SK pembekuan Kemenpora. Wajar saja, jika PSSI khawatir campur tangan pemerintah akan menambah panjang sanksi FIFA terhadap PSSI. Apalagi, kalau sampai event Piala Jenderal Soedirman yang melibatkan anggota resmi PSSI tidak mengantongi rekomendasi PSSI, kata Sekjen PSSI, Azwan Karim.


Promotor Piala Jenderal Soedirman, sambung Azwan Karim, pasti paham betul dengan aturan membuat turnamen perlu adanya rekomendasi PSSI.


Saya menyebut mereka sangat paham betul karena pada pelaksanaan Piala Presiden meminta rekomendasi dari PSSI, tegasnya.


Diungkapkan Azwan, ide turnamen Piala Presiden digagas sejumlah klub ISL dan promotor setelah mengetahui bahwa kompetisi ISL musim 2015 tidak dapat digelar. Apalagi, akibat tidak adanya izin dari Kepolisian untuk klub Arema dan Persebaya.


Namun, semua klub ISL peserta turnamen Piala Presiden memberi syarat agar turnamen ini mendapat rekomendasi PSSI. Sebab bila tanpa PSSI, mereka sebagai anggota PSSI tidak akan mau ikut serta.


Selain meminta rekomendasi, Mahaka juga meminta kepada PSSI agar dapat menggunakan perangkat pertandingan yang digunakan di kompetisi ISL. Pak Hasani menemui kami di PSSI, dan saat itu memohon agar PSSI menugaskan perangkat pertandingan yang digunakan di ISL, demi menjaga kualitas turnamen. Bahkan, dia menyatakan dirinya akan membatalkan turnamen itu jika tidak didukung, karena pasti tidak berkualitas dan tidak layak jual,” ujarnya.


Mengenai pernyataan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti yang menyebut PSSI hanya bersedia memberikan rekomendasi jika turnamen ini dilaksanakan oleh PT Liga Indonesia, Azwan menyatakan itu merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga.


Pak La Nyalla kan menjalankan apa yang sudah diputuskan RUPS Luar Biasa PT Liga Indonesia. Apalagi, klub-klub telah membuat kesepakatan tak akan ikut turnamen yang tidak direkomendasikan PSSI, tuturnya.


Berbicara masalah klaim Hasani yang menyatakan Piala Presiden bersih dari pengaturan pertandingan, Azwan menyebut PSSI pimpinan La Nyalla pun sudah membuat komitmen untuk menjadikan kompetisi lebih baik dari kepengurusan sebelumnya.


Program untuk menjadikan kompetisi bersih dari praktik pengaturan skor itu sudah menjadi prioritas. Tetapi, PSSI tidak bisa membuktikannya karena  kompetisi terhenti akibat adanya intervensi pemerintah yang berujung sanksi FIFA, tandasnya.


Sesuai rencana, Piala Jenderal Sudirman akan diikuti 15 tim, di mana 14 di antaranya merupakan klub ISL. Adapun satu lainnya yaitu Persatuan Sepak Bola (PS) TNI. Turnamen tersebut rencananya digelar mulai 14 November hingga 24 Januari 2016. [initial]


 (esa/pra)