Ihwal Keputusan PSSI Soal Kelanjutan Kompetisi, Ini Tanggapan APPI

Dimas Ardi Prasetya | 18 Juli 2020 04:21
Ihwal Keputusan PSSI Soal Kelanjutan Kompetisi, Ini Tanggapan APPI
Shopee Liga 1. (c) bolanet

Bola.net - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) membeber pendapat mereka terkait Surat Keputusan PSSI nomor SKEP/53/VI/2020. Mereka memberikan sejumlah catatan atas surat keputusan PSSI soal kelanjutan kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 dan skema penggajian selama lanjutan kompetisi.

Catatan-catatan ini diungkapkan APPI dalam surat mereka bernomor 0135/APPI-adm/VII/2020, tertanggal 16 Juli 2020. Ada sejumlah hal yang menjadi catatan APPI pada surat yang ditujukan kepada Plt Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, tersebut.

Advertisement

Sebagai catatan pertama, APPI menyoroti keputusan PSSI dalam penetapan gaji pesepak bola dari strata Liga 1. APPI menyebut, dalam diskusi terakhir dengan PSSI, telah menyampaikan persentase renegosiasi gaji. Persentase ini senilai minimal 50% dari upah bulanan yang tertera di kontrak atau kesepakatan awal, bukan senilai kisaran 50% dari nilai kontrak awal seperti yang tertera di SKEP/53/VI/2020.

Pembayaran gaji dengan nilai ini pun, menurut APPI, mulai diberlakukan mulai Juli 2020. Pasalnya, SK PSSI sebelumnya yaitu SKEP/48/III/2020 hanya mengatur penyesuaian gaji hingga bulan Juni 2020.

"Hal ini diperlukan kesepahaman dan kesepakatan antara klub dengan pesepak bola, sebagaimana yang telah diatur dalam Circular 1714 FIFA mengenai Covid-19 Football Regulatory Issue, karena menimbulkan perbedaan yang cukup signifikan baik dari nilai upah yang akan diterima
pesepak bola maupun durasi kontrak yang harus diselesaikan dalam kelanjutan kompetisi musim 2020-2021 nanti," tulis APPI, dalam surat yang ditandatangani Presiden APPI, Firman Utina, dan Wapres APPI, Andritany Ardhiyasa.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Juga Soroti Liga 2

Tak hanya Liga 1, APPI juga menyoroti kebijakan PSSI terkait pesepak bola yang berlaga di Liga 2. Menurut APPI diperlukan kesepahaman antara pesepak bola dengan klub tentang kalkulasi antara kisaran senilai 60% dari nilai kontrak awal, yang tercantum di keputusan PSSI, dengan usulan dari APPI, minimal senilai 60% dari nilai kontrak awal.

Usulan APPI ini dituangkan dalam notulen perundingan dengan Plt Sekjen PSSI di kantor PSSI.

Hal ini, menurut APPI, diperlukan untuk menyamakan persepsi dan kalkulasi terhadap upah yang akan diterima pesepak bola dalam kelanjutan liga 2020.

2 dari 3 halaman

Protokol Kesehatan Terkait Covid

Selain urusan gaji, APPI juga menyoroti soal keselamatan para pesepak bola, yang harus bertanding di tengah pandemi. Menurut mereka, diperlukan kontrol yang ketat dan akurat tentang protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh PSSI.

Protokol kesehatan yang dimaksud APPI, dimulai saat pesepak bola telah berkumpul dan mulai menjalankan aktivitas latihan, tak hanya terbatas saat pertandingan atau kompetisi dimulai. APPI pun menilai perlu adanya koordinasi dengan LIB sebagai pihak penyelenggara kompetisi.

Selain itu, APPI juga berharap adanya jaminan bahwa hak-hak pesepak bola tetap terpenuhi, meski jika pesepak bola tersebut terpapar Covid-19 dan tidak bisa melanjutkan kewajibannya terhadap klub dalam sisa kompetisi.

3 dari 3 halaman

Terbuka untuk Diskusi

APPI sendiri menegaskan masih ada sejumlah pembahasan yang belum tuntas soal kelanjutan kompetisi. Karenanya, mereka berharap hal-hal yang sudah disampaikan menjadi perhatian khusus bagi PSSI.

"Kami juga menyampaikan kesediaan untuk kembali menjalin komunikasi baik dengan PSSI maupun difasilitasi dengan operator dan juga klub-klub Liga 1 dan Liga 2," tutup APPI dalam suratnya tersebut.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)