Hendro Kartiko: Dari Kiper Kampus, Masuk ke Jajaran Kiper Terbaik Indonesia
Gia Yuda Pradana | 13 Juni 2020 22:48
Bola.net - Hendro Kartiko pantas dimasukkan dalam jajaran kiper terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Hendro menuturkan bahwa dia belajar banyak dari Rudy Keltjes.
Di level klub, Hendro tercatat dua kali meraih trofi juara Liga Indonesia, masing-masing bersama PSM Makassar pada musim 1999-2000 dan Persebaya Surabaya pada 2004.
Di level tim nasional, Hendro membela Timnas Indonesia di tiga edisi Piala Asia, yakni 1996, 2000, dan 2004.
Pencapaian lumayan bagus yang Hendro Kartiko sendiri akui tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Apalagi, ketika masih menjadi anak kecil yang bertumbuh remaja. Ia lebih suka bermain bulutangkis dan bola voli. Kalaupun sesekali main sepak bola, ia lebih sering bermain sebagai gelandang bertahan.
Belajar Otodidak
"Saya pertama kali jadi kiper waktu SMP. Itu pun tidak terlalu serius," ujar Hendro dalam channel youtube Garuda Nusantara.
Saat itu, Hendro belajar dan latihan menjadi kiper secara otodidak. "Waktu itu, belum ada pelatih khusus kiper. Jadi kemampuan saya berkembang lewat gim internal atau pertandingan. Setiap selesai main, saya selalu mengoreksi diri sendiri," ungkapnya.
Peruntungannya sebagai pemain mulai terbuka ketika ia diajak mengikuti seleksi di Persewangi Junior menghadapi Piala Soeratin U-17.
"Waktu itu, saya masih kelas satu SMA. Alhamdulillah saya lolos seleksi. Persewangi saat itu mampu menembus tiga besar menghadapi Persebaya Junior dan Persija Junior di Stadion Gelora 10 Nopember," kenang Hendro.
Bermain di stadion bersejarah kota Surabaya itu membuat Hendro sedikit lebih serius menggeluti sepak bola.
"Ada pesan pelatih saat itu yang tertanam di hati saya. Dia bilang, kamu belum bisa disebut pemain kalau belum pernah tampil di Stadion Gelora 10 Nopember. Tapi, setelah itu, dia bilang lagi, bermain di Stadion Senayan (Gelora Bung Karno), baru pantas disebut pemain," ungkap Hendro.
Meski sudah mulai serius di sepak bola, Hendro belum berpikir menjadi pemain profesional. Apalagi ibunya berpesan agar lebih mengutamakan pendidikan. Kebetulan selepas lulus SMA, Universitas Muhammadiyah Jember menawarinya beasiswa. Ia pun antuasias menerimanya.
Selain mengikuti kuliah, Hendro berlatih di tim kampusnya, PS Unmuh Jember. Pada 1993, Unmuh Jember mewakili Jawa Timur mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNAS) di Medan. Selepas dari POMNAS Medan, Hendro diajak pelatih senior Ruddy Keltjes yang kala itu aktif memantau pemain untuk mengikuti seleksi di Mitra Surabaya.
Hendro Kartiko mengaku sangat bangga dan senang. "Saat itu, saya tidak pernah berpikir untuk lolos. Ikut seleksi dan bertemu pemain senior yang hanya bisa saya lihat di televisi, bagi saya sudah luar biasa," papar Hendro.
Dilatih Khusus oleh Rudy Keltjes
Talenta yang dimiliki oleh Hendro Kartiko membuat Rudy Keltjes yakin temuannya itu bakal menjadi pemain besar. Itulah mengapa, Ruddy yang bersatus pelatih merasa perlu menangani Hendro secara khusus.
"Coach Rudy memang bukan pelatih khusus kiper. Tapi, beliau mengerti cara mendidik kiper secara benar. Saya banyak belajar dari coach Ruddy," tutur Hendro.
Hendro beruntung karena di Mitra saat itu ada dua kiper senior yang sudah malang melintang di kompetisi tanah air, yakni Erick Ibrahim dan Alan Haviluddin.
"Saya banyak belajar dari keduanya. Apalagi mereka juga tak segan berbagi ilmu. Bukan hanya teknis sebagai kiper. Tapi, juga sikap dan mental."
Erick dan Alan mewanti-wanti dan mengajari Hendro menata karier dengan baik.
"Mereka memberikan berbagai batasan yang tak boleh saya lakukan. Katanya, cukup mereka saja yang pernah mengalaminya," ungkap Hendro.
Musim pertama di Mitra, Hendro masih berstatus kiper ketiga setelah Alan dan Erick. Pada musim 1995-1996, Hendro dipilih menjadi starter setelah Erick hijrah ke Gelora Dewata Bali.
"Tapi saat itu, saya tanamkan dalam hati, semua kiper punya kualitas sama. Saya kebetulan dipilih sebagai starter dan saya tak boleh melewatkan kesempatan ini."
Membawa Mitra Surabaya menembus semifinal Liga Indonesia 1995-1996 plus meraih medali emas PON 1996 bersama Jatim mengantar Hendro masuk skuat Piala Asia pada tahun yang sama. Dalam ajang paling bergengsi di kawasan Asia itu, Hendro diplot sebagai pelapis Kurnia Sandy yang saat itu berstatus kiper Sampdoria (Italia).
Piala Asia 1996 menjadi momentum awal Hendro menjadi kiper nomor satu Indonesia. Pada laga perdana melawan Kuwait, ia masuk melakukan debutnya pada menit ke-66 karena Kurnia Sandy cedera. Pertandingan itu sendiri berakhir imbang 2-2. Sejak itu, Hendro secara reguler menjadi kiper nomor satu Timnas Indonesia dengan caps 60 pertandingan.
Disadur dari: Bola.com/Abdi Satria/Benediktus Gerendo Pradigdo
Published: 13 Juni 2020
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Digadang-gadang Jadi Superstar, 5 Bocah Ajaib Ini Justru Gagal Total
- Jika Jadon Sancho dan Kai Havertz Datang, Ini 5 Pemain MU yang Terancam Dibuang
- Pemain yang Pernah Memakai No.7 Liverpool, Apakah Semuanya Hebat?
- Premier League is Back: Black Lives Matter dan Penghormatan untuk Tenaga Medis
- Perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF dalam Angka
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pilar-pilar Penting PSIS Semarang di Era Liga Indonesia
Bola Indonesia 6 April 2020, 09:14 -
Sosok Legenda Eri Irianto di Mata Pelatih Persebaya
Bola Indonesia 3 April 2020, 16:36 -
Momen Tak Terlupakan, Gol Sutiono Lamso di Final Liga Indonesia
Bola Indonesia 3 April 2020, 12:56 -
Mengenang Kiprah Luciano Leandro di PSM Makassar
Bola Indonesia 2 April 2020, 10:08
LATEST UPDATE
-
Barcelona Pertimbangkan Ademola Lookman sebagai Alternatif di Lini Serang
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 03:32 -
Tuchel Evaluasi Kemenangan Pertamanya: Inggris Butuh Peningkatan
Piala Dunia 23 Maret 2025, 03:15 -
Juventus Siap Pecat Thiago Motta, Igor Tudor Jadi Kandidat Utama Penggantinya
Liga Italia 23 Maret 2025, 03:03 -
Inter Milan Bidik Arda Guler Jika Gagal Gaet Nico Paz
Liga Italia 23 Maret 2025, 03:02 -
Menepis Anggapan Remeh Liverpool 'Hanya' Mungkin Juara Premier League
Liga Inggris 23 Maret 2025, 02:45 -
Pemain Juventus Sempat Prediksi Thiago Motta Dipecat Usai Dihajar Fiorentina
Liga Italia 23 Maret 2025, 02:32 -
Barcelona Hadapi Krisis Bek Tengah Jelang Laga vs Osasuna
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 02:15 -
Prediksi Formasi Juventus di Bawah Mancini: Vlahovic Makin Kesulitan?
Liga Italia 23 Maret 2025, 02:02 -
Julian Alvarez Geram dengan Kontroversi Penalti di Liga Champions
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 01:32 -
Jaap Stam Yakin Jeremie Frimpong Cocok untuk Manchester United
Liga Inggris 23 Maret 2025, 01:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39