Gaji Tidak Dibayar, Pemain PSM Pertimbangkan Mogok
Editor Bolanet | 27 Juni 2014 19:18
- Setelah libur selama dua pekan lebih, pemain PSM Makassar dijadwalkan akan kembali latihan pada 2 Juli nanti. Namun, latihan tersebut kemungkinan tidak terlaksana.
Aksi mogok latihan pemain bisa saja terjadi. Pasalnya, pemain kecewa karena gaji mereka tidak kunjung dibayar. Bahkan, gaji Markus Horison dkk tertunggak sampai empat bulan.
Kangen gajian, tulis kiper PSM, I Ngurah Komang Arya Perdana di status BBM-nya, Jumat (27/6/2014).
Selain gaji yang telat, pemain mungkin masih betah menikmati liburan bersama keluarga di kampung masing-masing. Apalagi, masih suasana awal Ramadan.
Ngurah mengatakan bahwa dirinya belum mendapatkan haknya dari manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri (PSM) sejak bulan Maret lalu. Ia pun harus bersabar menunggu manajemen membayar gajinya.
Iya belum (dibayar), dari bulan 3. Mesti lebih sabar lagi, meski dana sudah mengering, ujar kiper asal Bali tersebut.
Terbatasnya anggaran pemain menjadi pertimbangan untuk berangkat ke Makassar, apalagi yang tinggal di luar Sulsel seperti Ngurah bersama I Ketut Mahendra alias Lebut yang tinggal di Bali.
Lihat sikon nanti. Anggaran sudah tipis. Tapi, kita berusaha, sebelum latihan sudah berada di Makassar, katanya.
Penasehat Teknik PSM, Abdi Tunggal, mengungkapkan, persoalan gaji yang menimpa tim harus diselesaikan dengan cepat. Ia malah mengajukan agar ada pengadaan konsultan keuangan sehingga persoalan setiap musim terjadi bisa diselesaikan.
Penasehat keuangan harus ada biar bisa membantu manajemen menyelesaikan persoalan gaji. Faktor non teknis juga bisa memengaruhi teknis. Jadi memang harus diselesaikan, ucapnya. (nda/hsw)
Aksi mogok latihan pemain bisa saja terjadi. Pasalnya, pemain kecewa karena gaji mereka tidak kunjung dibayar. Bahkan, gaji Markus Horison dkk tertunggak sampai empat bulan.
Kangen gajian, tulis kiper PSM, I Ngurah Komang Arya Perdana di status BBM-nya, Jumat (27/6/2014).
Selain gaji yang telat, pemain mungkin masih betah menikmati liburan bersama keluarga di kampung masing-masing. Apalagi, masih suasana awal Ramadan.
Ngurah mengatakan bahwa dirinya belum mendapatkan haknya dari manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri (PSM) sejak bulan Maret lalu. Ia pun harus bersabar menunggu manajemen membayar gajinya.
Iya belum (dibayar), dari bulan 3. Mesti lebih sabar lagi, meski dana sudah mengering, ujar kiper asal Bali tersebut.
Terbatasnya anggaran pemain menjadi pertimbangan untuk berangkat ke Makassar, apalagi yang tinggal di luar Sulsel seperti Ngurah bersama I Ketut Mahendra alias Lebut yang tinggal di Bali.
Lihat sikon nanti. Anggaran sudah tipis. Tapi, kita berusaha, sebelum latihan sudah berada di Makassar, katanya.
Penasehat Teknik PSM, Abdi Tunggal, mengungkapkan, persoalan gaji yang menimpa tim harus diselesaikan dengan cepat. Ia malah mengajukan agar ada pengadaan konsultan keuangan sehingga persoalan setiap musim terjadi bisa diselesaikan.
Penasehat keuangan harus ada biar bisa membantu manajemen menyelesaikan persoalan gaji. Faktor non teknis juga bisa memengaruhi teknis. Jadi memang harus diselesaikan, ucapnya. (nda/hsw)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pengantin Baru, Ngurah Harus Berpisah dari Istri
Bolatainment 13 Agustus 2013, 13:59 -
Pekan Depan, Kiper PSM Ini Lepas Masa Lajang
Bolatainment 17 Juli 2013, 18:25 -
Kecelakaan Paksa Ngurah Absen Hingga Putaran Pertama Usai
Bola Indonesia 4 Juli 2013, 21:50 -
Gaji Pemain PSM Belum Juga Dibayarkan
Bola Indonesia 9 Juni 2013, 15:12 -
Cedera Saat Lawan Pro Duta, Alis Ngurah Dapat Jahitan
Bola Indonesia 13 Mei 2013, 19:20
LATEST UPDATE
-
Semangat Menggelora! Justin Hubner Tegaskan Tidak Takut Hadapi Bahrain
Tim Nasional 23 Maret 2025, 18:10
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39