FIFA Akui IPL Sebagai Liga Resmi di Indonesia
Editor Bolanet | 21 Desember 2011 10:30
- Mungkin ini bisa menjadi penegasan tentang legalitas dua kompetisi di Indonesia. Melalui surat elektronik yang dikirimkan FIFA kepada Republika, induk sepakbola dunia ini mengakui Indonesian Premier League sebagai kompetisi resmi di tanah air di bawah naungan PSSI.
Di Indonesia sendiri sedang bertikai dua kelompok yang mendukung IPL dan ISL. Awalnya K-14 menuduh PSSI melanggar statutanya sendiri, sekaligus melanggar keputusan Kongres Bali terkait dengan jumlah peserta di kompetisi tertinggi di Indonesia yang berjumlah 24 tim.
Menurut K-14 jumlah peserta seharusnya cuma ada 18 klub. Mereka menganggap, ada 6 tim yang masuk tanpa melalui jenjang promosi. Akhirnya kelompok ini membelot dari kompetisi resmi PSSI dan kembali bergabung bersama ISL dengan PT LI sebagai pengelola. Meski PT LI sudah dibubarkan PSSI dengan alasan tidak kunjung memberi laporan keuangan ISL pada musim-musim sebelumnya.
Sementara menurut PSSI, 'promosi gratis' yang didapat oleh klub-klub tadi karena banyaknya klub di kompetisi teratas sebelumnya yang tidak lolos verifikasi dari Federasi Sepakbola Asia (AFC).
AFC sempat melakukan verifikasi total mengenai profesionalitas klub sepakbola Indonesia dan hasilnya hanya ada 6 klub yang lolos tahap awal verifikasi. Jumlah ini tentu tidak cukup untuk menggelar kompetisi resmi di bawah AFC yang minimal terdiri dari 10 klub.
Namun pada perkembangan selanjutnya jumlah klub malah membengkak menjadi 24 tim. Dan setelah banyak yang membelot kini IPL dihuni 13 klub saja.
Tak cukup dengan menggelar ISL, kelompok yang bersebrangan dengan PSSI juga melakukan beberapa manuver. Terakhir mereka menggelar RASN (Rapat Akbar Sepakbola Indonesia) guna menggulingkan Djohar Arifin dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Dengan datangnya pengakuan dari FIFA ini kemungkinan ISL akan sulit untuk melakukan manuver lainnya. Mengingat FIFA hanya mengakui satu kompetisi legal di satu negara. Dan kemungkinan FIFA akan juga mengirimkan surat lanjutan terkait dengan dualisme kompetisi di Indonesia.
Jika benar akhirnya nanti ISL akan tunduk pada putusan FIFA, masih ada ganjalan lainnya dalam sepakbola tanah air. Yakni penyelesaian klub-klub ganda. Tentu tidak mudah menyatukan Arema ISL dengan Arema IPL, dua kubu Persija di ISL dan IPL dan juga PSMS Medan.
(republika/mac)
Di Indonesia sendiri sedang bertikai dua kelompok yang mendukung IPL dan ISL. Awalnya K-14 menuduh PSSI melanggar statutanya sendiri, sekaligus melanggar keputusan Kongres Bali terkait dengan jumlah peserta di kompetisi tertinggi di Indonesia yang berjumlah 24 tim.
Menurut K-14 jumlah peserta seharusnya cuma ada 18 klub. Mereka menganggap, ada 6 tim yang masuk tanpa melalui jenjang promosi. Akhirnya kelompok ini membelot dari kompetisi resmi PSSI dan kembali bergabung bersama ISL dengan PT LI sebagai pengelola. Meski PT LI sudah dibubarkan PSSI dengan alasan tidak kunjung memberi laporan keuangan ISL pada musim-musim sebelumnya.
Sementara menurut PSSI, 'promosi gratis' yang didapat oleh klub-klub tadi karena banyaknya klub di kompetisi teratas sebelumnya yang tidak lolos verifikasi dari Federasi Sepakbola Asia (AFC).
AFC sempat melakukan verifikasi total mengenai profesionalitas klub sepakbola Indonesia dan hasilnya hanya ada 6 klub yang lolos tahap awal verifikasi. Jumlah ini tentu tidak cukup untuk menggelar kompetisi resmi di bawah AFC yang minimal terdiri dari 10 klub.
Namun pada perkembangan selanjutnya jumlah klub malah membengkak menjadi 24 tim. Dan setelah banyak yang membelot kini IPL dihuni 13 klub saja.
Tak cukup dengan menggelar ISL, kelompok yang bersebrangan dengan PSSI juga melakukan beberapa manuver. Terakhir mereka menggelar RASN (Rapat Akbar Sepakbola Indonesia) guna menggulingkan Djohar Arifin dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Dengan datangnya pengakuan dari FIFA ini kemungkinan ISL akan sulit untuk melakukan manuver lainnya. Mengingat FIFA hanya mengakui satu kompetisi legal di satu negara. Dan kemungkinan FIFA akan juga mengirimkan surat lanjutan terkait dengan dualisme kompetisi di Indonesia.
Jika benar akhirnya nanti ISL akan tunduk pada putusan FIFA, masih ada ganjalan lainnya dalam sepakbola tanah air. Yakni penyelesaian klub-klub ganda. Tentu tidak mudah menyatukan Arema ISL dengan Arema IPL, dua kubu Persija di ISL dan IPL dan juga PSMS Medan.
(republika/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Timnas Australia Sudah Siap Jika Timnas Indonesia Parkir Bus di Sydney
Tim Nasional 19 Maret 2025, 19:15 -
Timnas Australia Siap Lahir dan Batin untuk Kalahkan Timnas Indonesia
Tim Nasional 19 Maret 2025, 18:53 -
Prediksi Peru vs Bolivia 21 Maret 2025
Amerika Latin 19 Maret 2025, 16:59 -
Prediksi Brasil vs Kolombia 21 Maret 2025
Amerika Latin 19 Maret 2025, 16:58 -
Prediksi Paraguay vs Chile 21 Maret 2025
Amerika Latin 19 Maret 2025, 16:57
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56