Demi Tiket 8 Besar, Arema Turun Full Team

Editor Bolanet | 29 Mei 2012 21:00
Demi Tiket 8 Besar, Arema Turun Full Team
Dejan Antonic siap hadapi taktik Petar Segrt © ant
- Pertarungan hidup dan mati antara Arema Indonesia IPL dan PSM Makassar akan tersaji di Stadion Gajayana, Rabu (30/5) sore.  Pertandingan tersebut akan menentukan tim mana yang berhak mendapatkan tiket delapan besar Piala Indonesia.

Memang gengsi Piala Indonesia tidak sebesar Indonesian Premier League (IPL). Tapi, turnamen ini juga patut diperhitungkan. Makanya, Arema maupun PSM tidak mau melepasnya begitu saja.

Sebagai tuan rumah, Arema masih memiliki asa untuk bisa melaju ke babak delapan besar. Meski kalah di leg pertama dengan skor 1-2, tapi satu gol tandang sedikit memberikan keuntungan bagi Singo Edan.

Apalagi, skuad Arema masih dalam euforia kegembiraan setelah lolos delapan besar AFC Cup usai mengalahkan wakil Hongkong, Kitchee SC, dengan skor 2-0. Pelatih Dejan Antonic juga mengatakan bahwa pemainnya tidak mengalami kendala fisik, tidak ada yang cedera atapun terkena akumulai kartu kuning.

Arema juga bakal diperkuat pemain asingnya seperti kiper Deniss Romanovs, Roman Chemelo dan Andrew Barisic. Sama seperti leg pertama lalu, Marko Krasic kemungkinan bakal diparkir, karena aturan Piala Indonesia setiap klub hanya boleh diperkuat tiga pemain asing.

Kami akan turun dengan full team,” kata Dejan. “Hanya Gunawan Dwi Cahyo yang belum bisa main karena cedera lutut. Dia digantikan Irfan Raditya atau Hermawan, lanjutnya.

Dengan skuad yang lengkap, Dejan optimistis bisa melewati hadangan PSM. Apalagi, mereka bermain di kandang, yang tentu saja akan memberikan tambahan motivasi untuk Legimin Raharjo dkk.

Dejan mengaku bahwa tidak mudah menaklukkan PSM. Mantan pelatih timnas Hongkong ini menilai pemain PSM sangat berkualitas dan diasuh pelatih hebat dan pengalaman. Meski demikian, Dejan yakin anak asuhnya bisa memenangkan pertandingan dan lolos delapan besar.

Hanya saja, Dejan mengkhawatirkan emosi pemainnya yang mudah tersulut. Saat leg pertama di Makassar, pasukan Singo Edan sulit mengembangkan permainan karena terlanjur emosi yang berakhir kemasukan dua bola.

Saya meminta para pemain tidak terbawa emosi. Kalau mau lolos, harus lebih sabar, ujar pelatih asal Serbia itu (nda/dzi)