Dana Jadi Kendala Utama Persebaya
Editor Bolanet | 22 Oktober 2012 15:47
- Aksi demo Bonekmania dijawab langsung oleh Media Officer Persebaya Surabaya, Ram Surrahman. Menurutnya, kendala dana adalah jawaban utama dari tuntutan fans fanatik Persebaya Tersebut.
Kami hargai apresiasi teman-teman Bonekmania. Ini menjadi bukti bahwa suporter saat ini bukan hanya pelengkap bagi sebuah klub saja, buka Ram di depan perwakilan Bonekmania dalam ruang rapat mes Persebaya, Senin (22/10).
Ram membeberkan alasan untuk menjawab tuntutan Bonekmania tersebut. Kendala utama Persebaya ini adalah dana. Tidak ada konflik antara PT Pengelola Persebaya dan PT Persebaya Indonesia. Saat ini keduanya masih membahas MoU (memorandum of understanding), katanya.
Tak mau ada miss komunikasi lebih lanjut, beberapa hal yang menjadi 'aib' Persebaya terkait dana operasional pun terpaksa diungkapkan Ram. Ia juga menjelaskan tentang alasan proses seleksi lebih awal. Seleksi sebenarnya adalah langkah agar kita bisa menyelamatkan beberapa pemain bintang seperti Andik Vermansyah dari klub-klub lain, terangnya.
Ibnu Grahan pun sampai sekarang belum jadi pelatih kepala. Kalau kita harus menunggu dana dan penyelesaian MoU PT PP dan PI, ini sangat beresiko. Makanya seleksi kita dahulukan, beber pria yang mengaku sudah selama 9 tahun ini menjadi wartawan olahraga peliput Persebaya.
Bonekmania sempat meminta agar ada batasan waktu penyelesaian MoU tersebut. Namun Ram tidak bisa menjamin sampai kapan hal itu selesai. Sebab, kesepakatan kedua belah pihak tersebut masih menunggu situasi persepak-bolaan Indonesia saat ini. Yang pasti, aspirasi teman-teman akan kami sampaikan kepada kedua pihak tersebut, pungkasnya. (fjr/mac)
Kami hargai apresiasi teman-teman Bonekmania. Ini menjadi bukti bahwa suporter saat ini bukan hanya pelengkap bagi sebuah klub saja, buka Ram di depan perwakilan Bonekmania dalam ruang rapat mes Persebaya, Senin (22/10).
Ram membeberkan alasan untuk menjawab tuntutan Bonekmania tersebut. Kendala utama Persebaya ini adalah dana. Tidak ada konflik antara PT Pengelola Persebaya dan PT Persebaya Indonesia. Saat ini keduanya masih membahas MoU (memorandum of understanding), katanya.
Tak mau ada miss komunikasi lebih lanjut, beberapa hal yang menjadi 'aib' Persebaya terkait dana operasional pun terpaksa diungkapkan Ram. Ia juga menjelaskan tentang alasan proses seleksi lebih awal. Seleksi sebenarnya adalah langkah agar kita bisa menyelamatkan beberapa pemain bintang seperti Andik Vermansyah dari klub-klub lain, terangnya.
Ibnu Grahan pun sampai sekarang belum jadi pelatih kepala. Kalau kita harus menunggu dana dan penyelesaian MoU PT PP dan PI, ini sangat beresiko. Makanya seleksi kita dahulukan, beber pria yang mengaku sudah selama 9 tahun ini menjadi wartawan olahraga peliput Persebaya.
Bonekmania sempat meminta agar ada batasan waktu penyelesaian MoU tersebut. Namun Ram tidak bisa menjamin sampai kapan hal itu selesai. Sebab, kesepakatan kedua belah pihak tersebut masih menunggu situasi persepak-bolaan Indonesia saat ini. Yang pasti, aspirasi teman-teman akan kami sampaikan kepada kedua pihak tersebut, pungkasnya. (fjr/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bonek Harapkan Persebaya Bisa Bersatu Lagi
Bola Indonesia 19 Juli 2012, 15:14 -
Bonek Harapkan Persebaya Bisa Bersatu Lagi
Bola Indonesia 19 Juli 2012, 15:14 -
Bontang FC Kecewa Dengan Wasit dan Bonek
Bola Indonesia 13 Mei 2012, 20:00 -
Demi Bonek dan Nama Besar, Persebaya Tak Mogok
Bola Indonesia 6 Mei 2012, 11:15
LATEST UPDATE
-
Manchester United Resmi Ubah Nama Patrick Dorgu di Daftar Pemain Mereka
Liga Inggris 25 Maret 2025, 12:21 -
Link Live Streaming Nonton Timnas Indonesia vs Bahrain, Klik di Sini!
Tim Nasional 25 Maret 2025, 12:09
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Bisa Jadi Penerus Ronaldo di Timnas Portugal
Editorial 25 Maret 2025, 11:53 -
Di Mana Mereka Sekarang? 3 Pemain MU Paling Underrated Era Sir Alex Ferguson
Editorial 24 Maret 2025, 12:37 -
5 Eks Pemain Premier League yang Bisa Diboyong Arsenal
Editorial 24 Maret 2025, 12:10 -
Ayah dan Anak yang Bermain untuk Klub yang Sama: Ada Pelatih Timnas Indonesia
Editorial 24 Maret 2025, 11:44