Cerita Arif Ariyanto Tentang Kepindahan dari Persebaya ke Arema yang Berujung Penyesalan
Gia Yuda Pradana | 18 Juli 2021 10:14
Bola.net - Arif Ariyanto adalah bagian dari Persebaya Surabaya periode 2005-2010. Dia kemudian pindah ke Arema Indonesia jelang musim 2011. Kepindahan itu berujung pada sebuah penyesalan.
Selama memperkuat Persebaya, dia pernah membawa tim Bajul Ijo meraih trofi juara Divisi Satu (Liga 2) sekaligus promosi ke kasta tertinggi pada 2006.
Bagi pria asal Desa Klagen itu, Persebaya Surabaya adalah tim yang memberinya banyak kesempatan dan pengalaman berharga dalam perjalanan kariernya di kompetisi kasta tertinggi tanah air.
Di Persebaya pula, Arif pertama kali merasakan pengalaman satu tim dengan sejumlah nama besar di Liga Indonesia. Satu diantaranya adalah Uston Nawawi, tetangga, idola sekaligus anutannya sejak kecil. Ia menjadi bagian Persebaya musim 2005 usai membela timnas Indonesia U-20.
Mengenang Masa-masa di Persebaya
Di posisinya sebagai gelandang, Arif harus bersaing dengan Edu Juanda, Danilo Fernando dan tentu saja Uston. "Saat itu, dalam pikiran saya, jangankan mendapatkan menit bermain, masuk line-up saja sudah luar biasa," kenang Arif dalam channel youtube Omah Balbalan.
Arif beruntung, karena Jacksen Tiago, pelatih Persebaya yang sebelumnya sukses membawa Bajul Ijo meraih trofi juara Liga Indonesia 2004 kerap memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk mendapatkan jam terbang.
Arif pun mendapat kesempatan perdana tampil bersama Persebaya ketika Bajul Ijo menjamu PSM Makassar di Stadion Gelora 10 November.
Ketika itu, laga sudah berlangsung 80 menit ketika Jacksen memasukkan Arif. Di lapangan, Uston langsung mendekatinya untuk menyemangatinya. "Mas Uston bilang, sekarang saatnya, usahakan jangan bikin kesalahan tak perlu di depan bonek."
"Alhamdulillah, saya sesuai harapan dan mendapat aplaus dari Bonek setelah laga yang berakhir untuk kemenangan Persebaya Surabaya," kata Arif.
Tentang Kepindahannya ke Arema
Setelah laga itu, Arif tetap mendapat kesempatan menit bermain dari Jacksen pada sejumlah laga musim 2005. Persebaya pun akhirnya lolos ke babak 8 Besar yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
Seperti diketahui, pada babak itu, Persebaya memutuskan mundur sebelum laga kontra Persija, 21 September 2005. Keputusan itu membuat Persebaya mendapat sanksi degradasi ke Divisi Satu (Liga 2).
"Alasan manajemen saat itu Bonek bentrok dengan The Jak. Sebagai pemain kami harus mengikuti keputusan itu," ungkap Arif.
Persebaya hanya semusim di Divisi Satu. Tim Bajul Ijo langsung promosi dengan status juara pada musim 2006. Setelah itu, Arif menjadi bagian penting Persebaya tiap musim. Hingga tiba pada satu momen, ia meninggalkan tim yang dicintainya itu karena terbujuk rayuan pindah ke Arema Indonesia jelang musim 2011.
"Saat itu, Persebaya memang terpecah. Ada rekan sesama pemain membujuk saya ke Arema. Dia bilang, selain saya, ada tiga pemain lainnya yang hengkang ke Arema. Ternyata cuma saya yang akhirnya ke Arema," papar Arif.
Keputusan Arif itu membuatnya jadi sorotan bonek. "Terus terang, saya sangat menyesal ke Arema. Apalagi para bonek yang tidak mengerti prosesnya, ramai-ramai menghujat saya," kata Arif yang juga tak lama di Arema.
Dari Arema, Arif berkostum Persibo Bojonegoro, Persela Lamongan dan terakhir bergabung di Deltras Sidoarjo sebelum pensiun.
Setelah pensiun, Arif sejatinya ingin fokus membantu usaha butik sang istri. Ia juga sedang membangun rumah kontrakan untuk menambah penghasilan keluarga. Tapi, Arif tak kuasa menolak permintaan senior sekaligus anutannya, Uston Nawawi agar ia melatih pemain usia muda di SSB Kelud Putera Sidoarjo.
"Uston sangat berperan dalam perjalanan karier saya di sepak bola. Jadi, saya tak mungkin menolak permintaan itu," ujarnya.
Disadur dari: Bola.com/Abdi Satria/Gregah Nurikhsani
Published: 18 Juli 2021
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Nostalgia Mayor Haristanto, Presiden Pasoepati Pertama dan Totalitasnya yang Luar Biasa
- Menanti Aksi Kolaborasi Lokal dan Spanyol di Lini Depan Persik Kediri Musim Ini
- Boaz Solossa, Striker Lokal Berlabel Senior yang Dibutuhkan Mario Gomez di Borneo FC
- Cerita Boaz Solossa Gabung Borneo FC Setelah Didepak Persipura
- PSS Sleman dan Ambisi Besarnya Menjadi Klub Profesional, Modern, serta Juara
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ini Harapan Bonek Mania pada Ulang Tahun Persebaya ke-94
Bola Indonesia 18 Juni 2021, 17:58 -
Bonek Mania Bikin Taisei Marukawa Terkesan, Ini Penyebabnya
Bola Indonesia 2 Juni 2021, 12:27 -
Bonek Bisa Terkena Imbas Tarif Baru Penyewaan Stadion GBT
Bola Indonesia 19 April 2021, 18:46
LATEST UPDATE
-
Puja-puji untuk Rizky Ridho, Sang Dinding Tangguh Timnas Indonesia
Tim Nasional 26 Maret 2025, 00:42 -
Hasil Malaysia vs Nepal: Skor 2-0
Asia 26 Maret 2025, 00:40 -
Menang Lawan Bahrain, Peringkat FIFA Timnas Indonesia Bakal Naik pesat
Tim Nasional 25 Maret 2025, 23:43 -
Usai Kalahkan Bahrain, Kapan Timnas Indonesia Bermain Lagi?
Tim Nasional 25 Maret 2025, 23:11 -
Man of the Match Timnas Indonesia vs Timnas Bahrain: Rizky Ridho
Tim Nasional 25 Maret 2025, 22:59
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Terbaik Dunia 2015 Versi Yaya Toure
Editorial 25 Maret 2025, 12:29 -
5 Pemain yang Bisa Jadi Penerus Ronaldo di Timnas Portugal
Editorial 25 Maret 2025, 11:53 -
Di Mana Mereka Sekarang? 3 Pemain MU Paling Underrated Era Sir Alex Ferguson
Editorial 24 Maret 2025, 12:37 -
5 Eks Pemain Premier League yang Bisa Diboyong Arsenal
Editorial 24 Maret 2025, 12:10