BRI Liga 1: Aji Santoso, Juru Taktik Lokal yang Bersinar di Tengah Gempuran Pelatih Asing

Serafin Unus Pasi | 6 Desember 2021 21:06
BRI Liga 1: Aji Santoso, Juru Taktik Lokal yang Bersinar di Tengah Gempuran Pelatih Asing
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso saat laga pekan kesembilan BRI Liga 1 2021/2022 melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan, Selasa (26/10/2021). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Persebaya Surabaya tampil impresif sejak seri kedua BRI Liga 1 2021/2022. Klub berjuluk Green Force tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan terakhirnya pada kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu.

Persebaya meraih enam kali kemenangan dan tiga hasil imbang. Hingga pekan ke-15, tim kebanggaan Kota Pahlawan tersebut juga menempati posisi kelima klasemen sementara dengan mengumpulkan 27 poin.

Advertisement

Keberhasilan Persebaya menembus posisi lima besar tidak lepas dari tangan dingin Aji Santoso. Juru taktik asal Kepanjen, Kabupaten Malang tersebut mampu mengangkat performa tim kebanggaan Arek Suroboyo.

Bahkan, Aji merupakan satu-satunya pelatih lokal yang berhasil membawa timnya menembus lima besar. Empat tim lainnya ditangani oleh pelatih asing.

Lalu bagaimana komentar Aji Santoso terkait keberhasilan membawa Persebaya tampil konsisten? Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters.

1 dari 4 halaman

Target Manajemen

Menurut Aji Santoso, keberhasilan dirinya membawa tim Kota Pahlawan ke lima besar karena semata-mata ini memenuhi target manajemen. Karena dari awal pihaknya memang ditarget minimal finis di posisi kelima.

”Yang terpenting bagaimana saya membawa tim Persebaya ini bisa memenuhi target di manajemen berada minimal di lima besar,” katanya kepada Bola.net.

”Mudah-mudahan saya bisa membawa Persebaya melebihi target dari manajemen,” imbuh mantan pelatih Arema FC dan Persebaya Surabaya itu.

2 dari 4 halaman

Konsekuensi Era Globalisasi

Terkait banyaknya gempuran pelatih asing, menurut Aji, kondisi itu wajar karena itu merupakan konsekuensi dari era globalisasi. Yang penting, pelatih lokal bisa meningkatkan kompetensi.

”Di dunia profesional, di era global kami tidak bisa mencegah itu,” lanjut pelatih yang pernah menangani Persela Lamongan itu.

”Terpenting bagaimana pelatih lokal juga belajar supaya pengetahuan sepak bola berkembang dan bisa membawa tim berprestasi,” tegasnya.

3 dari 4 halaman

Lisensi Lebih Ketat

Yang lebih penting juga, para pelatih asing yang berkarier di Indonesia harus memenuhi lisensi yang disyaratkan. Bahkan, bila perlu standarnya harus ditingkatkan lagi, pelatih berlisensi di bawah Pro tidak boleh menangani tim BRI Liga 1.

”Saya sih berharap untuk musim depan lebih ketat lagi kalau kemarin pro, kalau sekarang turun lagi jadi, untuk tahun 2022 tidak boleh,” lanjut Aji.

”Apalagi pelatih asing yang tidak punya lisensi Pro tidak boleh melatih di Indonesia. Mungkin kalau pelatih lokal masih bisa karena pelatih pro masih belum banyak,” tandasnya.