Arema FC Waspdai Skema Bola Mati Persib Bandung

Serafin Unus Pasi | 5 Maret 2020 20:20
Arema FC Waspdai Skema Bola Mati Persib Bandung
Persib Bandung (c) Bola.com/Vincentius Atmaja

Bola.net - Kuncoro membeber analisisnya soal kekuatan Persib Bandung, yang akan menjadi lawan anak asuhnya pada laga lanjutan Shopee Liga 1 musim 2020. Asisten Pelatih Arema FC ini menyebut Maung Bandung -julukan Persib Bandung- memiliki skema bola mati yang wajib diwaspadai Hendro Siswanto dan kawan-kawan.

"Yang harus sangat kami waspadai pada pertandingan mendatang adalah skema bola mati mereka," kata Kuncoro.

Advertisement

"Persib memiliki pemain dengan postur yang tinggi," sambungnya.

Menurut Kuncoro, Arema tak mau Persib memanfaatkan keunggulan mereka ini. Pelatih berusia 46 tahun tersebut mengaku timnya sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk meredam skema bola mati Persib ini.

"Yang pasti, kami harus bisa mengantisipasi skema ini," tuturnya.

Arema akan menghadapi Persib Bandung pada laga pekan kedua mereka di Shopee Liga 1 musim 2020. Laga ini akan dihelat di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Minggu (08/03).

Saat ini, Arema berada di peringkat tiga klasemen sementara. Mereka mengoleksi tiga poin, buah dari kemenangan dalam laga perdana mereka kontra PS TIRA Persikabo lalu.

Sementara, saat ini, Persib berada satu peringkat di atas Arema. Kendati memiliki raihan poin sama, Persib lebih bagus dalam produktivitas gol.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Tak Banyak Berubah

Lebih lanjut, Kuncoro menyebut bahwa kekuatan Persib Bandung sejatinya tak banyak berubah pada musim ini. Kendati ada sejumlah perubahan di komposisi pemain mereka, kekuatan skuad besutan Robert Rene Albert ini bisa dikatakan tak banyak berubah.

"Kekuatan Persib Bandung relatif tetap. Mereka kehilangan Ezechiel N'douasel, tapi penggantinya Wander Luiz dan Goffrey Castillon memiliki tipe dan kemampuan relatif sama dengan N'douasel," kata Kuncoro.

"Ini yang juga harus benar-benar kami waspadai," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)