Anjuran Social Distancing dari Pemain PSS Asal Malang

Gia Yuda Pradana | 24 Maret 2020 09:15
Anjuran Social Distancing dari Pemain PSS Asal Malang
Latihan PSS Sleman (c) Bola.com/Vincentius Atmaja

Bola.net - Kompetisi Shopee Liga 1 2020 dihentikan sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan akibat pandemi virus Corona. Klub-klub pun meliburkan para pemainnya, termasuk PSS Sleman.

Sebagian besar para penggawa PSS telah kembali ke daerah masing-masing, dan salah satunya adalah gelandang asal Malang, Jefri Kurniawan.

Advertisement

Pesan utama yang diberikan oleh manajemen klub PSS adalah social distancing sebagai cara isolasi diri dari ancaman penyebaran virus Corona. Jefri Kurniawan memilih lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumahnya, di Singosari, Malang.

1 dari 2 halaman

Tak Usah Jalan-jalan ke Kota

Tak Usah Jalan-jalan ke Kota

Jefri Kurniawan (c) Fitri Apriani

"Tidak perlu main atau jalan-jalan ke Kota, jika tidak benar-benar penting. Lebih banyak di rumah saja, termasuk latihan mandiri sesuai arahan tim pelatih," ungkap Jefri Kurniawan, Senin (23/3/2020).

Mantan pemain Persija Jakarta ini mengaku lebih banyak melakukan latihan di gym demi menjaga tubuh yang proporsional.

Hanya saja, beberapa tempat kebugaran di daerah asal Jefri Kurniawan ditutup untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

2 dari 2 halaman

Latihan Mandiri

"Saya siasati dengan latihan kebugaran sendiri di rumah. Untuk sementara benar-benar harus menjaga diri terlebih dahulu. Saya berharap kondisi segera kembali seperti semula, dan kompetisi bergulir lagi," ujarnya.

Khusus untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Jepri mengaku saat ini lebih banyak menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan di lingkungannya. Hal tersebut juga sesuai dengan pesan dari dokter tim PSS.

"Selain menjaga kebersihan lingkungan rumah, hand sanitizer selalu tersedia. Anggota keluarga wajib cuci tangan sebelum masuk ke rumah. Ini semua kami lakukan demi menjaga keselamatan dan kesehatan bersama," pungkasnya.

Disadur dari: Bola.com/Penulis Vincentius Atmaja/Editor Hendry Wibowo

Published: 24 Maret 2020