Aji Santoso Mengutuk Keras Sepak Bola Brutal

Yaumil Azis | 25 September 2018 23:13
Aji Santoso Mengutuk Keras Sepak Bola Brutal
Persela Lamongan (c) --

Pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso mengutuk keras sepak bola brutal apalagi sampai menghilangkan nyawa seperti yang menimpa suporter Persija Haringga, Sirla. Menurut Aji, kejadian tersebut sangat mencederai wajah persepak bolaan Tanah Air.

”Saya sangat menyayangkan jatuhnya korban. Kejadian meninggal karena rivalitas sepak bola, ini yang tidak boleh,” kata Aji Santoso kepada Bola.net

Advertisement

Selain mengecam kekerasan antara suporter, pelatih asal Kepanjen Kabupaten, Malang ini juga mengutuk keras aksi brutal yang terjadi di dalam lapangan. Seperti pelanggaran keras dengan unsur kesengajaan.

”Pemain boleh keras, wajar, ini namanya olahraga laki-laki, keras, wajar, tapi jangan ada menjurus kasar yang ada unsur kesengajaan,” imbuh Aji.

Pernyataan itu berangkat dari kejadian yang menimpa pemainnya, Diego Assis yang menjadi korban keberutalan pemain lawan ketika menghadapi PSMS Medan beberapa waktu lalu. Diego harus menjalani operasi karena mengalami retak tulang rahang.

”Sudah banyak kan pemain kita, dulu di Aceh juga ada yang meninggal. Jangan sampai itu terulang lagi karena kebrutalan klub, kebrutalan pemain,” lanjut mantan pelatih Arema FC ini.

Karena jika sampai membuat pemain cedera seperti yang dialami Diego Assis, imbasnya sangat besar, tidak hanya bagi pemain itu sendiri. Tapi juga bagi keluarganya karena mereka sangat bergantung pada sepak bola.

”Saya ini kepengin sepak bola itu bersih, sepak bola itu indah, sepak bola itu nyaman. Kalah menang dalam sepak bola itu gak apa-apa tapi jangan pakai segala cara,”tegasnya.

Namun khusus kekerasan di dalam lapangan, Aji Santoso mengatakan bahwa tanggung jawab ada pada wasit. Pada saat pertandingan melawan PSMS, Aji menyebut wasit tidak mampu memimpin laga dengan baik.

Namun mantan pelatih Timnas U-23 Indonesia ini tidak menampik bahwa masih banyak wasit yang mampu memimpin pertandingan dengan baik seperti pada pertandingan antara Persib Bandung kontra Persija baru-baru ini.

”Wasit yang memimpin antara Persib dan Persija, pertandingannya keras, pertandingan musuh bebuyutan tapi mereka tegas, mereka selalu tepat mengambil keputusan, tidak pandang bulu, adil, fair, jujur, tidak membela tuan rumah, tidak membela tamu, itu yang saya harapkan,” tegasnya.