3 Eks Pemain Persebaya Surabaya yang Justru Identik dengan Arema, Evan Dimas Selanjutnya?
Asad Arifin | 7 April 2022 15:17
Bola.net - Arema FC mendapatkan jasa Evan Dimas dan mengontraknya hingga dua tahun ke depan. Evan Dimas bukan eks Persebaya Surabaya pertama yang membela Arema. Bahkan, ada eks Persebaya yang identik dengan Arema.
Perekrutan Evan Dimas tentu yang paling jadi sorotan. Meski sempat membela Persija Jakarta dan Bhayangkara FC, bisa dibilang Evan masih lekat dengan label pemain binaan internal Persebaya. Sebab, gelandang 27 tahun ini memang putra daerah Surabaya.
Sementara klubnya saat ini, Arema FC merupakan rival abadi Persebaya. Namun Evan coba profesional. Dia memilih tim yang lebih serius merekrutnya.
Arema bukan tahun ini saja mendekatinya. Beberapa musim terakhir manajemen Arema sudah menawarinya untuk bergabung. Manajemen Persebaya sendiri sebenarnya juga ingin memulangkan Evan.
Jauh sebelum Evan Dimas, ada beberapa eks Persebaya yang juga pindah ke Arema. Bahkan, beberapa menjadi legenda klub. Siapa saja? Simak ulasannya di bawah ini ya Bolaneters.
I Putu Gede Swisantoso
Gelandang petarung ini justru dikenal sebagai salah satu kapten kharismatik Arema. Karena Putu Gede pernah membela Arema musim 2000 dan 2005-2006.
Di Arema dia berhasil mempersembahkan dua gelar Copa Indonesia. Waktu itu Putu Gede juga jadi kapten tim di musim 2005-2006. Permainannya lugas dan disegani rekan maupun lawan.
Flashback ke belakang, Putu Gede merupakan produk binaan Persebaya Surabaya Junior pada 1994-1996 silam. Meski berdarah Bali, Putu Gede lahir di Surabaya.
Sehingga dia memulai karirnya di sana. Setelah keluar dari Persebaya Junior, Putu Gede bermain di tim sekota Persebaya, Mitra Surabaya. Bisa dibilang karirnya di Surabaya cukup singkat. Kurang lebih 4 tahun di awal karirnya. Setelah itu dia habiskan waktunya di perantauan.
Tapi jalan karirnya justru moncer saat membela Arema. Panggilan Timnas Indonesia senior juga didapatkannya saat membela Singo Edan. Dan setelah pensiun, Putu Gede memilih tinggal di Malang. Di BRI Liga 1 2021/2022, pria ramah ini melatih PSS Sleman.
Charis Yulianto
Dia jadi salah satu pemain belakang terbaik yang dimiliki Indonesia di era-2000 an. Namun tak banyak yang tahu, meski lahir di Blitar, Charis sempat dibina Persebaya Junior di tahun 1955 silam. Meski hanya berkarier di tim junior, namun di sana Charis merasa dapat ilmu bermain sepakbola yang benar.
Sehingga dia sempat terpilih mengikut program PSSI Baretti di Italia tahun 19955-1996 silam. Waktu itu Charis bersama Bejo Sugiantoro, Kurniawan Dwi Yulianto dan banyak pemain top lainnya. Setelah kembali dari Italia, karir profesionalnya justru dimulai di Arema Malang tahun 1997.
Sebuah hal yang cukup ironis memang. Charis diantarkan Persebaya Junior mengikuti program Timnas Indonesia ke Italia. Tapi pulangnya justru membela tim rival Arema. Tapi Charis tidak terlalu dapat cacian dari fans Persebaya. Karena dia juga bukan putra daerah Surabaya.
Satelah mengawali karirnya di Arema, dia bermain di sederet tim besar. Seperti PSM Makassar, Persija Jakarta, Persib Bandung, Sriwijaya FC, Persela Lamongan. Dia menutup karirnya sebagai pemain di Arema musim 2012 silam.
Suroso
Bek murah senyum ini bergabung dengan Arema FC musim 2008-2009 dan 2015. Di Arema, dia sempat menjabat kapten tim selama satu musim. Waktu itu Suroso jadi salah satu bek tangguh Arema.
Dia didatangkan Arema setelah berhasil membawa Persik Kediri sebagai juara Liga Indonesia musim 2006. Wajar jika Suroso langsung jadi salah satu pemain penting di lini belakang Arema.
Suroso merupakan pemain kelahiran Sidoarjo. Kebanyakan pemain asal daerahnya memulai karirnya di kompetisi internal Persebaya. Suroso juga mengalami hal itu.
Dia ditarik Persebaya Junior dan promosi ke tim senior pada 2002 silam. “Waktu itu pertama karir saya ke tim senior Persebaya justru timnya langsung degradasi,” kenang Suroso.
Di Arema, Suroso sempat merasakan beberapa gelar juara di sejumlah turnamen tahun 2015 silam. Tapi waktu itu dia sudah tak lagi jadi pilihan utama.
Karena Suroso jadi bek senior yang disiapkan jadi pelapis di lini belakang Arema. Berbeda dengan keberadaannya di musim 2008-2009 silam.
Klasemen Akhir BRI Liga 1
Disadur dari Bola.com: Iwan Setiawan/Hendry Wibowo, 7 Maret 2022
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Kambuaya dan Irianto Diminta Bantu Persib Berprestasi di Liga 1 dan Piala AFC Musim Depan
- Alasan Persib Tidak Perpanjang Kontrak Esteban Vizcarra untuk Liga 1 Musim Depan: Sudah Menua
- Persib Lepas Pemain ke-5 dan ke-6 untuk Liga 1 Musim Depan, Termasuk Bruno Cantanhade
- Update Rekap Transfer Resmi BRI Liga 1 2022/2023
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arema FC Bakal Launching Tim pada Medio Mei 2022
Bola Indonesia 6 April 2022, 12:14 -
Termasuk Evan Dimas, Empat Pemain Ini Resmi Milik Arema FC
Bola Indonesia 5 April 2022, 20:54 -
Evan Dimas: Kalau Anggap Remeh Timor Leste, Timnas Indonesia Bisa Kalah
Tim Nasional 27 Januari 2022, 11:41 -
Wolverhampton Resmikan Transfer Hwang Hee-chan Eks Lawan Evan Dimas di Timnas U-19
Liga Inggris 27 Januari 2022, 07:57
LATEST UPDATE
-
Jomplangnya Perbandingan Nilai Pasar Skuad Timnas Indonesia dan Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 16:05 -
Hasil dan Klasemen Putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Piala Dunia 22 Maret 2025, 15:10 -
Klasemen Putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 15:05 -
Timnas Argentina Mulai Terbiasa Bermain Tanpa Lionel Messi
Piala Dunia 22 Maret 2025, 14:48 -
Puja dan Puji untuk Myles Lewis-Skelly
Piala Dunia 22 Maret 2025, 14:14 -
Kesan Pertama Laga Timnas Inggris Bersama Thomas Tuchel, Apa yang Baru?
Piala Dunia 22 Maret 2025, 13:45 -
Timnas Argentina Berjarak Satu Poin dari Piala Dunia 2026
Piala Dunia 22 Maret 2025, 13:32
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39