Setelah Christian Vieri, Datanglah Mauro Icardi
Gia Yuda Pradana | 25 Oktober 2017 11:03
Bola.net - Bola.net - Musim 2004/05 adalah musim terakhir Christian Vieri memakai seragam Inter Milan. Musim itu juga merupakan musim terakhir Inter memiliki striker yang konsisten mencetak gol demi gol untuk mereka dalam waktu yang lama.
Enam musim memperkuat Inter, eks striker Italia itu selalu mampu mencetak dua digit gol di setiap edisi liga tertinggi Italia.
Setelah Vieri hengkang, tak ada lagi pemain Inter yang mampu melakukannya. Namun setelah melalui penantian panjang, Inter akhirnya kembali memiliki mesin gol yang bisa disebut sebagai penerusnya.
Mauro Icardi namanya.
Inter menjamu Sampdoria di giornata 10 Serie A 2017/18, Rabu (25/10). Inter unggul 3-0 terlebih dahulu melalui gol pembuka Milan Skriniar menit 18 serta dua gol sang kapten Mauro Icardi menit 32 dan 54. Sampdoria sempat coba mengejar lewat gol Dawid Kownacki menit 64 dan Fabio Quagliarella menit 85, tapi Inter akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 3-2.
Dengan doppietta kontra Sampdoria, berarti Icardi sudah mencetak 11 gol di Serie A musim ini. Artinya, striker 24 tahun Argentina tersebut selalu mencetak dua digit gol di liga tertinggi Italia untuk Nerazzurri dalam empat musim terakhir.
Sebelum Icardi, seperti disebutkan di awal, pemain Inter terakhir yang mencetak dua digit gol dalam empat musim beruntun di Serie A adalah Vieri. Dia melakukannya enam musim berturut-turut dari edisi 1999/00 dengan seragam Nerazzurri.
Christian Vieri (Inter Milan) di Serie A:
[1999/00] 20 Penampilan, 13 gol
[2000/01] 27 Penampilan, 18 gol
[2001/02] 25 Penampilan, 22 gol
[2002/03] 23 Penampilan, 24 gol
[2003/04] 22 Penampilan, 13 gol
[2004/05] 27 Penampilan, 13 gol.
Mauro Icardi (Inter Milan) di Serie A:
[2013/14] 22 Penampilan, 9 gol
[2014/15] 36 Penampilan, 22 gol
[2015/16] 33 Penampilan, 16 gol
[2016/17] 34 Penampilan, 24 gol
[2017/18] 10 Penampilan, 11 gol.
Vieri direkrut Inter dari Lazio pada musim panas 1999 dengan nilai transfer €49 juta (rekor dunia waktu itu). Di Inter, Vieri diharapkan bisa membentuk duet mematikan dengan . Namun beberapa cedera yang dialami dua pemain ini membuat mereka jarang tampil bersama.
Pada musim pertamanya setelah gabung dari Barcelona (1997/98), Ronaldo mencetak 25 gol dalam 32 penampilan di Serie A. Musim berikutnya, eks striker Brasil itu mencetak 14 gol dalam 19 penampilan, lalu tiga gol dalam tujuh penampilan di musim 1999/00. Cedera lutut di laga melawan Lecce membuatnya absen lama, termasuk sepanjang musim 2000/01. Musim 2001/02 lantas menjadi musim terakhirnya di Inter, di mana dia mencetak tujuh gol dalam 10 penampilan di Serie A, lalu hengkang ke Real Madrid.
Sama seperti Ronaldo, ketajaman Vieri juga memudar akibat cedera. Namun dia masih tetap sanggup mencetak dua digit gol di Serie A selama enam musim berturut-turut sebelum akhirnya menyeberang ke kubu rival sekota AC Milan.
Setelah era Vieri, Inter punya Zlatan Ibrahimovic, termasuk juga dan Hernan Crespo. Striker Swedia yang digaet dari Juventus pasca-Calciopoli itu juga konsisten mencetak dua digit gol di Serie A. Namun dia hanya tiga musim di Inter sebelum dilego ke Barcelona.
Zlatan Ibrahimovic (Inter Milan) di Serie A:
[2006/07] 27 Penampilan, 15 gol
[2007/08] 26 Penampilan, 17 gol
[2008/09] 35 Penampilan, 25 gol.
Setelah itu, Inter punya Diego Milito. Mantan bomber Argentina itu digaet dari Genoa. Dia adalah striker tajam, tapi dibandingkan Vieri maupun Ibrahimovic, konsistensi pemain pilar di era treble Inter itu masih kalah. Cedera juga yang menjadi salah satu kendalanya.
Diego Milito (Inter Milan) di Serie A:
[2009/10] 35 Penampilan, 22 gol
[2010/11] 23 Penampilan, 5 gol
[2011/12] 33 Penampilan, 24 gol
[2012/13] 20 Penampilan, 9 gol
[2013/14] 17 Penampilan, 2 gol.
Di awal musim 2013/14, Inter merekrut Icardi dari Sampdoria. Di Inter, Icardi bergabung dengan sang kompatriot Milito. Ini adalah satu-satunya musim mereka bersama di Inter.
Cedera membuat Icardi melewatkan sebagian besar putaran pertama musim 2013/14. Hanya sembilan gol Serie A yang mampu dia cetak di musim tersebut. Setelah itu, bahkan hingga sekarang, torehan golnya selalu mencapai dua digit.
Selama dua dekade terakhir, ada tiga pemain Inter yang pernah meraih gelar Capocannoniere Serie A. Mereka adalah Vieri di musim 2002/03, Ibrahimovic di musim 2008/09, dan Icardi di musim 2014/15.
Konsistensi ketajaman adalah salah satu atribut utama yang ada pada diri Icardi. Meski performa Inter sedang buruk, seperti musim 2016/17 kemarin (finis peringkat 7), Icardi masih sanggup mencetak gol hingga dua digit.
Setelah era Vieri, konsistensi sejatinya juga ditunjukkan oleh Ibrahimovic. Namun Ibrahimovic hanya tiga musim berseragam Nerazzurri. Yang bisa sekonsisten dia namun bertahan lebih lama barulah Icardi.
Setelah Vieri, Ibrahimovic dan Milito, ini adalah eranya Mauro Icardi.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Milan Akhiri Kerjasamanya Dengan Adidas
Liga Italia 24 Oktober 2017, 21:52 -
Juve Tak Bersalah Dalam Kasus Pogba
Liga Italia 24 Oktober 2017, 21:17 -
Hadapi Chievo, Milan Diharap Tampil Pakai Otaknya
Liga Italia 24 Oktober 2017, 20:53 -
Bonucci Tak Pernah Bilang Akan Serahkan Ban Kapten pada Montolivo
Liga Italia 24 Oktober 2017, 20:20 -
Ini Penjelasan Montella Terkait Kritiknya Atas Penggunaan VAR
Liga Italia 24 Oktober 2017, 19:50
LATEST UPDATE
-
Langit Biru yang Mencekam: Laga Berat Argentina di Kandang Uruguay
Amerika Latin 20 Maret 2025, 15:59 -
Nomor 10 Timnas Indonesia: Dari Kurniawan Dwi Yulianto Turun ke Ole Romeny
Tim Nasional 20 Maret 2025, 15:35 -
Nonton Live Streaming Australia vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tim Nasional 20 Maret 2025, 15:30 -
Jadwal Live Streaming Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix 2025 di Vidio
Otomotif 20 Maret 2025, 15:29
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40