Rapor Pelatih Premier League 2015/2016: Terbaik Hingga Terburuk
Haris Suhud | 20 Mei 2016 03:56
Bola.net - Bola.net - Premier League musim 2015/2015 telah berakhir. Banyak kejutan selama musim tersebut bergulir.
Claudio Ranieri sukses mengantarkan Leicester City sebagai juara. Pantas saja pelatih Italia tersebut baru saja mendapat penghargaan LMA Manager of the Year.
Sementara itu, sejumlah klub-klub besar tengah meredup. Manchester United yang ditangani Louis van Gaal gagal lolos ke Liga Champions karena hanya mampu finis di peringkat lima. yang sempat dijadikan favorit, akhirnya Arsene Wenger harus puas sebagai runner up.
Melihat kinerja semua pelatih di tim masing-masing di Premier League, berikut ini pelatih terbaik hingga terburuk berdasarkan penilaian Squawka:
Claudio Ranieri
Siapa yang mengira Claudio Ranieri bisa membawa Leicester menjadi juara Premier League musim ini. Pelatih asal Italia ini pernah dibuang Chelsea karena ia dianggap tak mungkin bisa mengantarkan timnya meraih gelar juara Premier League.
Setelah dipecat Timnas Yunani, Ranieri ditunjuk sebagai pelatih The Foxes musim lalu. Baru satu musim, ia langsung memberikan gelar juara.
*Berikan komentar Anda!
Mauricio Pochettino
Tottenham memang gagal juara setelah bertarung singgasana klasemen di akhir musim. Bahkan mereka anjlok ke peringkat tiga karena penampilan buruk di laga-laga terakhir. Namun hasil karya Pochettino di Spurs pantas mendapat acungan jempol.
Pochettino baru saja mendapat kontrak baru di White Hart Lane setelah mengantar timnya lolos langsung ke Liga Champions musim depan.
Ronald Koeman
Dalam tiga musim terakhir, peringkat Southampton di klasemen terus membaik, dari peringkat 8 kemudian ke posisi 7, dan musim ini berada di peringkat 6. Musim depan mereka dipastikan akan bermain di Liga Europa. Hal ini tentu saja tak lepas dari hasil kerja Koeman.
Bersama pelatih asal Belanda tersebut, Soton dipercaya akan terus berkembang meskipun setiap musim pemain terbaiknya selalu menjadi incaran klub-klub raksasa. Dan Koeman selalu bisa mencari pengganti pemain bintangnya yang pergi.
Sam Allardyce
Sunderland selamat dari jurang degradasi musim ini tak lepas dari campur tangan Allardyce. Ia begitu mahir dalam urusan ini.
Pada bulan Oktober tahun lalu, klub berjuluk Black Cats tersebut berkutat di zona degradasi karena hanya punya tiga poin dari delapan pertandingan. Dan Big Sam, berhasil membuat Sunderland tetap bermain di Premier League musim depan.
Slaven Bilic
Setelah sukses bersama Besiktas, Bilic ditunjuk sebagai pelatih West Ham sejak musim lalu. Ia mendapat sambutan cukup hangat dari para fans karena hubungannya dengan klub yang akan pindah ke Olympic Stadium musim depan tersebut. Ia merupakan mantan penggawa The Hammers.
Bilic membawa perubahan besar di West Ham musim ini dengan mencetak 65 gol yang merupakan rekor baru sepanjang sejarah di Premier League. West Ham hampir saja lolos ke Eropa, namun sayangnya kalah di laga terakhir musim ini.
Bagaimanapun mereka tetap punya peluang menuju ke Eropa apabila MU juara FA Cup.
Eddie Howe
Howe sukses membawa Bournemouth musim lalu. Musim ini, ia mampu menjaga timya bermain di divisi tertinggi Inggris berada di posisi 16.
Francesco Guidolin
Guidolin ditunjuk sebagai pelatih Swansea sejak bulan Januari lalu ketika tim ini berada di peringkat 18. Mantan pelatih Udinese tersebut sempat diragukan karena tak punya pengalaman melatih tim Premier League, namun di akhir musim Guidolin membawa Swans finis di peringkat 12, jauh dari degradasi.
Swansea pun baru saja memperpanjang kontraknya dua tahun lagi.
Arsene Wenger
Tak mampu meraih juara memang hasil yang mengecewakan bagi fans Arsenal. Arsene Wenger sebagai pelatih pun tak lepas dari kritik para fans karena kebijakan transfer yang diterapkan pelatih asal Prancis tersebut.
Namun, Wenger pada akhir musim ini mampu membawa Arsenal sebagai runner up. Peringkat ini merupakan yang terbaik sejak 2005.
Jurgen Klopp
Kehadiran Klopp ke Liverpool menjadi harapan baru bagi The Reds. Mantan pelatih Borussia Dortmund ini ditunjuk menggantikan Brendan Rodgers pada bulan Oktober lalu.
Meskipun hanya mampu berada di peringkat delapan di klasemen, namun Klopp telah membawa timnya melaju ke final Piala Liga dan LIga Europa dengan tim peninggalan Rodgers.
Mark Hughes
Penampilan Stoke di akhir musim agak meredup bersama Hughes. Namun mereka tetap mampu mengakhiri musim sebagai sepuluh besar dengan menduduki peringkat sembilan. Bersama pelatih asal Wales tersebut, Stoke menunjukkan perkembangan cukup bagus setiap musim.
Guus Hiddink
Guus Hiddink bisa saja disebut penyelamat Chelsea dari musim yang buruk. Pelatih asal Belanda ini melanjutkan pekerjaan Mourinho yang amburadul sejak awal musim.
Sejak berada di tangannya, Chelsea menunjukkan kebangkitan dan akhirnya bisa finis sebagai 10 besar.
Quique Sanchez Flores
Watford bermain bagus di paruh musim pertama sehingga mampu menembus sepuluh besar. Namun di paruh musim kedua, performa Watford mulai menurun dan Flores sebagai korban pemecatan.
Keputusan Watford memecat Flores mungkin akan menjadi penyesalan di masa yang akan datang. Pelatih asal Spanyol tersebut membawa timnya berada di peringkat 13.
Tony Pulis
Pulis membawa West Brom berakhir di posisi 14 musim ini. Hasil ini cukup bagus karena mereka sempat terancam jatuh ke zona degradasi. Hampir sama dengan Allardyce, Pulis merupakan master dalam urusan menjauh dari zona merah.
Manuel Pellegrini
Ya, Manchester City memang masuk dalam empat besar. Namun melihat materi yang mereka miliki dan uang yang telah diinvestasikan klub pada bursa transfer musim panas lalau, Pellegrini seharusnya bisa juara.
City pernah beberapa pekan berada di puncak namun kemudian jatuh lagi. Apalagi setelah Josep Guardiola diumumkan akan melatih City, penampilan pasukan Pellegrini semakin melempem.
Alan Pardew
Pada awal musim, Crystal Palace sempat tampil meyakinkan. Mereka dipercaya akan masuk sebagai kontestan di Eropa yang baru.
Namun memasuki tahun 2016, performa The Eagles menyedihkan. Mereka hanya menang dua kali sepanjang tahun tersebut dan akhirnya hanya bisa berada di peringkat 15. Akhir pekan ini, mereka akan menjalani laga final FA Cup lawan Manchester United.
Rafa Benitez
Benitez tak mampu menyelamatkan Newcastle dari degradasi meskipun di laga terakhir musim ini mereka mengalahkan Tottenham dengan skor 5-1.
Mungkin memang waktu Benitez terlalu singkat untuk mengangkat performa Newcastle.
Louis van Gaal
Berada di peringkat lima bukan target Manchester United. Namun itulah kenyataannya yang harus didapat MU bersama Louis van Gaal musim ini.
MU hanya bisa mengumpulkan 49 gol di mana jumlah tersebut paling sedikit di antara delapan besar klasemen. Cara berman Van Gaal pun kerap mendapat kritik karena kurang tajam di depan dan juga sering disebut membosankan.
Alex Neil
Neil gagal menyelamatkan Norwich dari degradasi. Mereka berada di peringkat 19.
Sebagai pembelaan, Neil memang punya pekerjaan sulit di Norwich karena klub berjuluk The Canaries tersebut tak melakukan perbaikan skuat dalam beberapa tahun terakhir. Namun apapun alasannya, pelatih tetap dituntut memenuhi target klub.
Roberto Martinez
Pada awal kedatangannya ke Goodison Park, Martinez sempat memberikan harapan. Musim ini, ia harnya mampu membawa timnya berada di peringkat 11 meskipun memiliki jajaran pemain bintang penuh talenta seperti Romelu Lukaku atau John Stones.
Pada akhir musim, Everton memutuskan memecat pelatih asal Spanyol tersebut.
Remi Garde
Pelatih asal Prancis ini sudah meninggalkan Aston Villa sejak bulan Maret lalu. Alasannya, dari 23 pertandingan ia hanya bisa mengantarkan timnya menang tiga kali.
Pada akhir musim, Aston Villa menjadi tim juru kunci klasemen.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Agen Toure: Kami Sedang Bicara Dengan Mancini
Liga Italia 19 Mei 2016, 13:02 -
Ferguson Buka Suara Soal Gol Bersejarah Aguero
Liga Inggris 19 Mei 2016, 07:01 -
Hart: Inggris Akan Juara Piala Eropa
Commercial 19 Mei 2016, 06:57 -
Hart: Inggris Akan Juara Euro 2016
Piala Eropa 19 Mei 2016, 06:57 -
Milner Minta Liverpool Petik Pelajaran Dari Laga Lawan Sevilla
Liga Eropa UEFA 19 Mei 2016, 06:27
LATEST UPDATE
-
Patrick Kluivert Tak Punya Pilihan, Timnas Indonesia Harus Kalahkan Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:16 -
Media Belanda Ikut Analisis Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:02 -
Hadapi Bahrain, Rizky Ridho Disebut Cocok Kembali Berduet dengan Jay Idzes
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:55 -
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Bahrain: Saatnya Garuda Bangkit!
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:34 -
Belajar dari Kekalahan, Ini Solusi Pertahanan Timnas Indonesia vs Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:19 -
3 Pemain Bahrain yang Bisa Jadi Mimpi Buruk Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:06 -
Pujian Setinggi Langit Bos Inggris untuk Myles Lewis-Skelly
Piala Dunia 22 Maret 2025, 21:16 -
Cedera Tidak Parah, Alisson Becker Siap Perkuat Liverpool Setelah Jeda
Liga Inggris 22 Maret 2025, 21:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39