'Pernyataan Cinta' Jurgen Klopp Yang Selalu 'Ditolak' Sevilla

Gia Yuda Pradana | 22 November 2017 11:07
'Pernyataan Cinta' Jurgen Klopp Yang Selalu 'Ditolak' Sevilla
Jurgen Klopp (c) Liverpool FC

Bola.net - Bola.net - Jurgen Klopp belum juga berhasil menaklukkan hatinya. Berulang kali menyatakan cinta, berulang kali pula dia mendapatkan penolakan.

Tidak, ini bukan tentang kisah asmara seorang Jurgen Klopp.

Advertisement

Ini semua tentang rekor negatif dalam karier kepelatihannya melawan satu tim di Eropa. Tim yang dimaksud adalah . Tujuh kali menghadapi wakil La Liga tersebut, bersama , Borussia Dortmund hingga , tujuh kali pula dia gagal menang.

Liverpool bertandang ke Ramon Sanchez Pizjuan untuk menghadapi Sevilla pada matchday 5 Grup E Liga Champions 2017/18, Rabu (22/11). Tim besutan Klopp menggila di babak pertama. Mereka mencetak tiga gol lewat Roberto Firmino menit 2, Sadio Mane menit 22, dan Firmino lagi menit 30 untuk memimpin 3-0 hingga jeda. Namun anak-anak asuh Eduardo Berizzo mampu bangkit di babak kedua dan mencetak tiga gol balasan.

Sundulan Wissam Ben Yedder dari set piece Ever Banega menit 51, penalti Ben Yedder menit 60 dan gol Guido Pizarro saat injury time memastikan laga berkesudahan imbang 3-3. Klopp lagi-lagi tak mampu menaklukkan Sevilla.

Belum ada satupun wakil dari grup ini yang pasti lolos ke babak 16 besar. Semua akan ditentukan di matchday pemungkas pada 6 Desember mendatang.

Jelang laga di Pizjuan, Opta merilis sebuah statistik menarik tentang rekor kepelatihan Klopp kontra Sevilla. Statistik itu bukan statistik yang menyenangkan bagi sang pelatih kelatihan Stuttgart, Jerman.

Sebelum ini, Klopp sudah enam kali menghadapi Sevilla. Hasilnya adalah tiga kali imbang dan tiga kali kalah. Sevilla adalah tim yang paling sering dihadapinya tanpa pernah bisa dia kalahkan.

Klopp mencatatkan statistik tersebut bersama Mainz di putaran pertama UEFA Cup 2005/06 (tandang 0-0, kandang 0-2), lalu Dortmund di fase grup Liga Europa 2010/11 (kandang 0-1, tandang 2-2), kemudian bersama Liverpool.

Sebagai manajer Liverpool, Klopp menghadapi Sevilla di final Liga Europa 2015/16. Timnya kalah 1-3. Bertemu kembali di fase grup Liga Champions musim ini, lagi-lagi dia gagal membawa timnya mengalahkan Sevilla. Di Anfield, laga berkesudahan imbang 2-2. Di Pizjuan, 3-3.

Dengan hasil di Pizjuan, berarti rekornya melawan Sevilla kini menjadi empat kali imbang dan tiga kali kalah dalam tujuh pertemuan.

Klopp vs Sevilla (c) Transfermarkt

Ketika masih melatih Mainz, Klopp bertemu Sevilla besutan Juande Ramos. Imbang 0-0 di Pizjuan, Mainz lalu kalah 0-2 di kandang sendiri oleh dua gol Frederic Kanoute dari assist Javier Saviola dan Dani Alves.

Kala melatih Dortmund, Klopp berjumpa Sevilla racikan Gregorio Manzano. Takluk 0-1 oleh gol tunggal Luca Cigarini di kandang sendiri, Dortmund kemudian bermain imbang 2-2 di Pizjuan.

Musim 2015/16, Klopp sukses membawa Liverpool sampai final Liga Europa. Dia bersua lagi dengan Sevilla, yang merupakan juara beruntun di kompetisi ini selama dua musim sebelumnya. Unggul lewat Daniel Sturridge, Liverpool akhirnya menyerah 1-3 setelah pasukan Unai Emery membalikkan keadaan lewat satu gol Kevin Gameiro dan dua gol .

Musim 2017/18 ini, Klopp membawa Liverpool kembali ke pentas Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2014/15. Undian fase grup mempertemukan Liverpool dengan , Spartak Moscow dan musuh lama Klopp - Sevilla - yang kini ditangani Berizzo.

Matchday pertama, Liverpool meladeni Sevilla di Anfield. Sempat tertinggal 0-1, lalu berbalik memimpin 2-1, kemenangan Liverpool buyar oleh gol penyama kedudukan Joaquin Correa. Ganti tandang ke Pizjuan, di mana kemenangan bisa memastikan kelolosan mereka, Liverpool malah membuang keunggulan tiga gol pada babak pertama dan harus puas menerima hasil imbang 3-3.

Belum ada yang pasti lolos dari Grup E. Liverpool, Sevilla dan Spartak sama-sama masih punya peluang untuk maju babak 16 besar.

Penentuannya adalah pada matchday terakhir, 6 Desember mendatang. Liverpool akan menjamu Spartak di Anfield, sedangkan Sevilla akan menghadapi Maribor di Slovenia.

Jika di laga pemungkas itu Liverpool sampai kalah, maka The Reds akan kandas (kalah head-to-head dari Spartak setelah imbang 1-1 di pertemuan sebelumnya), kecuali Sevilla juga kalah. Jika ketiga tim sama-sama finis dengan 9 poin, head-to-head juga akan menempatkan tim besutan Klopp di urutan ketiga.

Liverpool harus menghindari skenario-skenario buruk tersebut. Cara paling mudah adalah meraih poin penuh dan finis sebagai juara grup.

Liverpool sendiri seharusnya sudah memastikan kelolosan di Pizjuan dengan satu laga tersisa. Keunggulan 3-0 jelas terlalu berharga untuk disia-siakan.

Andai saja 'pernyataan cinta' Klopp pada Sevilla tak 'ditolak' untuk ketujuh kalinya...