Pedro, Akankah Jadi Unsung Hero Abadi di Barca?
Editor Bolanet | 12 Agustus 2015 16:15
Bola.net - Bola.net - Entah apa jadinya jika seorang Pedro tidak menjadi sang pemecah kebuntuan bagi Barcelona pada Jumat malam, 28 Agustus 2009 silam. Saat itu dirinya yang masuk di menit ke-81 menggantikan Zlatan Ibrahimovic yang memang tampil kurang menggigit berhasil mencetak gol yang membawa berhasil Barca menjadi penguasa Eropa.
Gol tersebut seakan menjadi momok bagi para pemain Shahktar Donetsk yang tampak ketakutan menghadapi tim sekelas Barcelona. Terbukti di sepanjang pertandingan, Mircea Lucescu selaku pelatih Hirnyky -julukan Shahktar- menginstruksikan para pemainnya untuk bermain negative football (menumpuk sejumlah pemain di lini pertahanan). Dengan skema tadi, Lucescu berharap bisa memaksakan laga berlanjut hingga babak adu penalti.
Tetapi kerja sama apik Pedro dengan sang senior, Lionel Messi sukses menggagalkan apa yang menjadi keinginan Lucescu. Umpan matang Messi berakhir dengan gol ke gawang lawan lewat kaki Pedro. Gol Pedro saat itu mampu membuat seluruh pendukung Barcelona yang hadir saat itu bersorak. Tak terkecuali Pep Guardiola, sosok di balik kebintangan Pedro terlihat paling girang layaknya sang ayah yang melihat anaknya menjadi juara dalam sebuah perlombaan.
Saat itu, Pedro menolak menyandang predikat sebagai pahlawan Barca. Setelah momen fantastis itu, ia tetap rendah diri dengan mengucapkan terima kasih kepada Messi yang telah memberinya umpan berkelas.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Leo Messi karena umpannya membuat saya mudah mencetak gol.. Kami semua tahu apa yang bisa dilakukan Messi. Dia pemain terbaik di dunia, ucapnya saat itu.
Blaugrana pun resmi menasbihkan diri menjadi penguasa Eropa sejati di tahun itu. Rupanya, status junior yang disandangnya kala itu, tak membuat dirinya minder, Pedro tetap menunjukkan kualitas yang dimiliki. Kualitas seorang pemenang yang memang sudah jauh hari ditanamkan di dalam diri seluruh pemain akademi Barcelona, La Masia.
Dejavu 115 dan Kado Manis Pedro untuk Barcelona
Kejadian yang terjadi di Stadion Stade Luis II, Monaco, Prancis, itu akhirnya terulang lagi dini hari tadi di Tbilisi, Georgia. Pedro kembali mencetak gol penentu kemenangan bagi Les Azulgranas, setelah sebelumnya harus 'betah' menonton rekan-rekannya dari bangku cadangan. Menariknya, gol tersebut juga dicetak tepat di menit ke-115.
Pertandingan ini sendiri berjalan ketat sehingga skor pun samakuat 4-4. Mau tidak mau, babak perpanjangan waktu pun menjadi pilihan bagi kedua klub untuk mencari siapa juara sejati dan penguasa Eropa di tahun ini.
Perjudian Enrique untuk memasukkan Pedro berbuah manis. Mungkin saja Enrique terinspirasi pendahulunya di Barca, Pep Guardiola yang sukses dengan skema serupa. Tetapi apapun yang menginspirasi Enrique, nyatanya masuknya Pedro membuat lini depan Barca menjadi kembali tajam dengan kembali menjadi trisula.
Dan, voila! Hasilnya begitu memuaskan. Pedro dengan cermat membaca bola rebound tepat ke arahnya. Dengan kecepatan yang ia miliki, ia langsung menyambar bola tanpa ampun. Gol! Skor yang sebelumnya sama kuat berubah menjadi keunggulan bagi skuat Enrique, 5-4 yang bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Barcelona kembali secara resmi mengumumkan bahwa mereka berhasil naik tahta menjadi penguasa Eropa untuk kali kedua. Dan Pedro -yang katanya segera pergi ke Manchester United- berhasil memberikan kado perpisahan termanis bagi klub yang dibelanya selama 16 tahun itu (terhitung sejak membela Barcelona C, B dan tim utama).
Pedro, Supersub Rendah Hati yang Terlupakan
Melihat fakta-fakta yang terjadi, Pedro memang kerap menjadi pemecah kebuntuan Barca. Dirinya selalu menjadi supersub yang benar-benar super dan layak diandalkan seperti pada kejadian yang paling dekat sebelum hari ini terjadi, tepatnya pada Sabtu, 9 Mei 2015 lalu.
Ketika itu, Barcelona menjamu Real Sociedad sebelum menghadapi Atletico Madrid di laga pamungkas. Luis Enrique yang membutuhkan kemenangan meyakinkan kemudian memasukkan Pedro di babak kedua. Sebuah keputusan jitu, Pedro yang masuk menggantikan Rafinha mencetak gol tiga menit setelah ia turun ke lapangan.
Tak tanggung-tanggung, Pedro sukses menyarangkan bola ke gawang Sociedad dengan tendangan salto. Gol itu sendiri mendapatkan pujian dari Enrique yang juga kaget karena sang pemain mencetak gol dengan cara seperti itu.
Gol yang dicetak Pedro sangat spektakuler. Saya melihatnya melakukan gol semacam itu di sesi latihan. Dia adalah seorang pemain top! puji Enrique saat itu.
Jika kembali menilik sepak terjang Pedro di musim-musim sebelumnya, ia juga sempat mencetak gol penting saat mengalahkan rival terberat, Real Madrid, di babak semifinal Liga Champions 2011 silam.
Sama seperti sebelumnya, dengan rendah hati, ia berterima kasih kepada rekannya, Andres Iniesta yang telah memberikan umpan matang sehingga dirinya bisa mencetak gol.
Sebuah kebanggaan bisa mencetak gol di laga ini. Andres (Iniesta) memberi saya umpan sempurna. Pertandingan ini sangat kompleks tapi kami bisa mencapai final dengan dukungan dari suporter, pungkas pemain Timnas Spanyol itu.
Namun, meski kerap menjadi 'malaikat' bagi klubnya, Pedro justru sulit menjadi pemain inti di skuat Barca. Ia kerap dilupakan dan diingat ketika dibutuhkan saja. Terlebih, datangnya Luis Suarez musim lalu membuat posisinya semakin terpinggirkan. Musim ini pun keadaan tak kunjung membaik, kedatangan Arda Turan diprediksi akan membatasi kesempatan bermain bagi Pedro. Hal ini pula yang disinyalir membuatnya frustasi dan memutuskan untuk pergi dari Camp Nou.
Itu semua tentang kelanjutan serta menit bermain, saya adalah pemain yang ambisius. Saya pergi atau tidak, saya akan selalu menjadi bagian dari tim ini, kata Pedro belum lama ini.
Kini, Pedro hampir dipastikan pindah ke salah satu raksasa Premier League, Manchester United. Dengan catatan fantastis namun terlupakan itu, toh Pedro sukses mempersembahkan total 22 gelar bagi Blaugrana hingga detik ini. Sudah pasti itu bukanlah sesuatu yang buruk bagi seorang pemain yang didapuk sebagai supersub di sepanjang karirnya, atau setidaknya gelar itu disandangnya hingga hari ini.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valdes Masih Sesalkan Tinggalkan Barca
Liga Spanyol 11 Agustus 2015, 23:41 -
Iniesta: Messi Jaminan Kesuksessan
Liga Spanyol 11 Agustus 2015, 23:29 -
Valdes Mengaku Sulit Bekerja Sama dengan Louis van Gaal
Liga Inggris 11 Agustus 2015, 23:10 -
Pemain Ini Siap Jadi Tukang Cuci Piring Asal Sevilla Juara
Liga Spanyol 11 Agustus 2015, 21:04 -
Dua Orang Ini Membelah Eropa Hanya untuk Mendukung Barca
Bolatainment 11 Agustus 2015, 19:59
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Italia vs Jerman - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:25 -
Banding Ditolak, Laga Barcelona vs Osasuna Tetap Digelar Pekan Depan
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 01:18 -
Diinginkan MU dan Liverpool, Juventus Bersedia Lepas Kenan Yildiz?
Liga Italia 21 Maret 2025, 01:01 -
Gak Jadi Beli, Real Betis Mau Pinjam Antony Lagi dari MU!
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 00:52 -
Analisa Coach RD: Indonesia Kena Jebak Australia
Tim Nasional 21 Maret 2025, 00:41 -
Waduh, Thiago Motta Terancam Dipecat Juventus?
Liga Italia 21 Maret 2025, 00:40 -
Pemerintah Inggris Resmi Dukung Rencana MU Bangun Stadion Baru
Liga Inggris 20 Maret 2025, 23:49
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40