Momen Paling Kontroversial dalam Kompetisi Euro
Haris Suhud | 2 Juni 2016 21:18
Bola.net - Bola.net - Pagelaran Euro 2016 yang akan berlangsung di Prancis akan segera bergulir. Turnamen antar negara Eropa ini akan berlangsung mulai 11 Juni hingga 11 Juli.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 1960 di Prancis, kompetisi ini memiliki banyak cerita kontroversial, baik yang dilakukan pemain, wasit, hingga tekanan yang dilakukan oleh pihak luar.
Spanyol misalnya, mereka pernah mengundurkan diri turnamen karena masalah politik dengan negara calon lawan. Selain insiden tersebut masih banyak yang terjadi.
Simak beberapa di antaranya di sini:
Spanyol Mundur
Tahun 1960 adalah pertama kali turnamen antara negara di Eropa ini digelar. Pada saat itu, Prancis menjadi tuan rumah. Dulu, hingga babak semi final, para kontestan menjalani laga kandang dan tandang di negara masing-masing. Baru setelah itu digelar di negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah.
Spanyol lolos sebagai delapan besar setelah mengalahkan Portugal dengan skor 7-2. Dalam babak perempat final, Spanyol bertemu dengan Uni Soviet (saat ini Rusia).
Pada waktu itu, Spanyol masih dipimpin oleh Jenderal Francos, seorang pemimpin diktator. Ia tak memberikan izin timnas menjalani laga tandang ke Uni Soviet dan terpaksa Spanyol harus mengundurkan diri dari turnamen.
Alasan pelarangan tersebut karena Soviet pernah mendukung gerakan Republik Spanyol semasa terjadi perang saudara pada tahun 1936-1939.
Koeman Hina Jerman
Di babak semi final, Belanda mengalahkan Jerman dengan skor 2-1. Setelah pertandingan selesai, Koeman bertukar jersey dengan pemain Jerman Olaf Thon.
Tak terjadi hal aneh sampai di sini. Kemudian, Koeman tiba-tiba menggunakan seragam Jerman untuk membersihkan bagian belakang bokong. Perilaku ini dianggap merendahkan Jerman.
Lantas, Koeman yang saat ini menjadi pelatih Southampton, meminta maaf atas perilakunya tersebut.
Boli Tanduk Pearce
Mantan bek Prancis Basile Boli membuat pemain Inggris Stuart Pearce berdarah di muka setelah mendapat tandukan. Insiden ini terjadi pada Euro 1992 yang berlangsung di Swedia.
Berikut videonya:
Lineker Gagal Pecahkan Rekor
Inggris dituntut menang saat menghadapi Swedia untuk melaju ke babak selanjutnya. Pada saat itu, Lineker sedang mengejar rekor untuk menyamai top skor Inggris Bobby Charlton. Ia hanya butuh satu gol.
Hingga menit 60, skor pertandingan tetap imbang 1-1. Pelatih Inggris pada saat itu, Graham Taylor, malah menarik keluar Lineker yang sedang semangat mencari tambahan satu gol. Ia diganti oleh Alan Smith.
Delapan menit menuju babak terakhir, Inggris justru kebobolan dan memaksa mereka gugur lebih dini dari turnamen.
Wasit Hentikan Spanyol
Spanyol diperlakukan tak adil oleh wasit ketika merebutkan fase babak knock out pada Euro 1996. Dalam laga penyisihan grup yang sangat menentukan menghadapi Inggris, Spanyol mencetak gol di menit-menit awal. Namun gol yang dicetak oleh Julio Salinas dianulir karena dinilai wasit off-side.
Keputusan tersebut berujung kedua tim harus menjalani adu penalti yang membuat Spanyol gugur setelah kalah dengan skor 4-2.
Rasis di Skuat Belanda
Ketika menjalani Euro 1996, Timnas Belanda dikabarkan tak harmonis karena perbedaan warna kulit antar pemain. Sebuah foto beredar yang menunjukkan para pemain berkulit hitam duduk bersama dalam sebuah jamuan makan malam.
Namun ada yang mengatakan bahwa masalah dalam tim dipicu oleh berbedaan gaji yang diberikan pada pemain.
Terlepas dari masalah tersebut, Belanda berada di peringkat dua dalam penyisihan grup pada tahun itu. Mereka akhirnya lolos ke perempat final, namun kalah dari Prancis dalam adu penalti.
Anulir Gol Campbell
Pada Euro 2004, Inggris bertemu dengan Portugal di babak perempat final. Hingga pertandingan hampir usai, skor tetap imbang 2-2.
Di menit-menit akhir, Sol Campbell mencetak gol yang mengubah skor menjadi 3-2 setelah menerima umpan David Beckham. Namun gol tersebut dianulir wasit karena Campbell dinilai melakukan pelanggaran pada kiper Portugal.
Wasit Urs Meier menjadi pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti. Kiper Portugal waktu itu, Ricardo, menjadi penentu dalam drama penalti yang membawa timnya melaju ke semi final.
Italia Gugur karena Swedia
Italia membutuhkan kemenangan atas Bulgaria di laga terakhir penyisihan grup. Pada waktu yang sama, Denmark dan Swedia bertemu dan kedua tim berbagi poin setelah imbang 2-2.
Hasil tersebut membuat Italia gugur meskipun menang atas Bulgaria. Pada waktu beredar kabar bahwa hasil imbang antara Swedia vs Denmark sudah diatur hanya untuk menyingkirkan tim tiga kali juara dunia pada waktu itu.
Howard Webb
Wasit yang memimpin laga Polandia vs Austria, Howard Webb, memberikan hadiah penalti pada Austria di menit-menit akhir. Keputusannya tersebut membuat Polandia kalah dan tak lolos dari penyisihan grup.
Perdana Menteri Polandia marah terhadap Webb dan menyatakan ingin membunuhnya pada saat itu.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Sambut Euro 2016, Spanyol Lindas Korea Selatan
Commercial 1 Juni 2016, 23:24 -
Del Bosque Tak Menyesal Coret Isco dan Saul
Commercial 1 Juni 2016, 14:46 -
Silva: Sulit Juara Euro Tiga Kali Beruntun
Commercial 1 Juni 2016, 06:47 -
Morata: Mustahil Buat Spanyol Lebih Hebat Lagi
Commercial 1 Juni 2016, 06:43 -
Ini Skuat Lengkap Spanyol ke Euro 2016
Commercial 31 Mei 2016, 17:15
LATEST UPDATE
-
Celah di Dua Kubu: Indonesia Tanpa Hilgers, Bahrain Kehilangan Bek Kanan
Tim Nasional 23 Maret 2025, 16:29 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 23 Maret 2025, 15:53 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 23 Maret 2025, 15:52 -
Klasemen Sementara Formula 1 2025 Usai Seri China di Shanghai Park
Otomotif 23 Maret 2025, 15:51 -
Mees Hilgers dan SUGBK: Pertemuan yang kembali Tertunda
Tim Nasional 23 Maret 2025, 15:30
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39