Lima Alasan Barca Kalah Dari Valencia

Editor Bolanet | 2 Februari 2014 21:55
Lima Alasan Barca Kalah Dari Valencia
Barca kalah dari Valencia. (c) Bola.net

Bola.net - Hasil pertandingan antara Barcelona FC melawan sedikit di luar dugaan. Bermain sebagai tuan rumah, Barca harus tertunduk malu karena kalah 2-3.

Kekalahan itu, menurut beberapa penggawa Barca, datang pada saat yang tidak tepat. Gerardo martino sebelumnya sudah menyatakan bahwa Barca tidak boleh terpeleset pada Februari yang dianggap sebagai bulan krusial.

Di sisi lain, kekalahan melawan Valencia itu adalah kekalahan kandang pertama Barca sejak jornada 34 La Liga musim 2011/12. Saat itu Barca masih ditangani Josep Guardiola dan tumbang oleh Real Madrid.

Media kota Madrid segera membuat analisis mengapa Barca kalah dari Valencia. Berikut kami sajikan analisis versi Marca. (mrc/hsw)

1 dari 5 halaman

Gagal 'Bunuh' Valencia

Gagal 'Bunuh' Valencia

Barcelona sebenarnya bermain sangat baik pada babak pertama. Pada setengah jam awal, Barca mendominasi penuh pada setengah jam pertama pertandingan.

Barca memang mengawali laga dengan sempurna. Alexis Sanchez mampu membawa Barca unggul ketika laga baru memasuki menit ketujuh.

Sayangnya, Barca tidak mampu memaksimalkan dominasi mereka selama 30 menit tersebut. Barca seharusnya bisa 'membunuh' perlawanan Valencia dengan tambahan setidaknya satu gol lagi pada saat mereka mendominasi.
2 dari 5 halaman

Tekanan Yang Menurun

Tekanan Yang Menurun

Barcelona mengendurkan tekanan total mereka setelah 30 menit mendominasi. Istilah yang dipakai Marca adalah: 'Barca menarik kaki mereka dari pedal gas setelah setengah jam'.

Barca memang masih bermain nyaman dan secara umum mendikte jalannya laga, tapi mereka mulai kehilangan kewaspadaan. Barca menajdi terlalu percaya diri dan justru banyak membuat kesalahan sendiri.

Kesalahan mental bernama 'overconfident' ini mendapat hukuman dari Valencia. Daniel Parejo mencetak gol pada akhir babak pertama dengan kerjasama tim yang apik dan longgarnya pertahanan Barca.
3 dari 5 halaman

Lini Belakang Yang Rapuh

Lini Belakang Yang Rapuh

Pertahanan Barca mungkin tak bisa terlalu disalahkan dalam proses terciptanya gol pertama Valencia. Namun lini belakang Barca bertanggung jawab penuh atas gol kedua dan ketiga Los Che.

Dani Alves yang berada pada posisi lebih baik gagal mengamankan bola dari Pablo Piatti. Duel udara itu dimenangkan Piatti untuk mencetak gol kedua. Sebagai catatan, Piatti adalah pemain dengan tinggi badan 163 cm, cukup kecil untuk ukuran Eropa.

Gol ketiga Valencia juga tercipta karena kelengahan Barca. Feghouli dibiarkan mengejar bola tanpa gangguan. Ia kemudian mempu melepas umpan tarik sesaat sebelum bola keluar. Bola kemudian disambar Alcacer yang tak terkawal - Victor Valdes tak bisa berbuat banyak untuk mencegah gol ini.
4 dari 5 halaman

Barca Gagal Bereaksi

Barca Gagal Bereaksi

Menurut Marca, salah satu kelemahan Barca saat ini adalah reaksi mereka setelah tertinggal. Tentu saja Barca masih merupakan tim dengan mental juara yang tak pernah menyerah.

Hanya saja, Barca Reaksi Barca setelah tertinggal kadang bukanlah kreativitas, tetapi frustrasi. Ketika lawannya memiliki kualitas bagus, Barca cenderung kesulitan mengkreasi peluang setelah tertinggal lebih dulu.

Namun salah satu penyebab utama sulitnya Barca membalas setelah tertinggal 2-3 adalah karena mereka juga kehilangan satu pemain. Jordi Alba diusir wasit setelah menerima dua kartu kuning.
5 dari 5 halaman

Martino Tak Manfaatkan Pemain Cadangan

Martino Tak Manfaatkan Pemain Cadangan

Yang aneh dari Gerardo Martino dalam laga kemarin adalah strategi pergantian pemainnya. Dalam sepakbola modern, seringkali sepakbola bukanlah pertandingan 11 melawan 11. Banyak yang mengatakan bahwa sepakbola saat ini 14 kontra 14 dengan tiga pergantian pemain.

Martino hanya memakai dua pergantian pemain dalam laga kontra Valencia. Ada satu kesempatan pergantian pemain yang tak dipakai oleh Martino.

Anehnya, meski Barca kehilangan Jordi Alba dan formasi tim menjadi tidak seimbang, Martino juga tetap tidak melakukan pergantian. Sikap 'pasif' Martino ini banyak dipertanyakan media Spanyol.