Inilah Skuat Fantasy XI Versi John-Arne Riise

Editor Bolanet | 10 Maret 2015 06:37

Bola.net - Bola.net - Bek sayap kidal asal Norwegia, John-Arne Riise mendapatkan kesempatan dari Sky Sports untuk berpartisipasi dalam program The Fantasy Football Club. Dalam kesempatan ini, pemain yang kini membela panji APOEL Nicosia ini memilih sebelas pemain terbaik yang pernah menjadi rekan setimnya.

Kecintaan Riise terhadap Liverpool terlihat jelas dengan begitu banyaknya eks rekannya semasa membela The Reds yang tercantum dalam daftar ini. Riise menggunakan formasi 4-4-2 sesuai dengan posisi asli masing-masing pemain.

Penasaran siapa sajakah sebelas pemain yang masuk dalam skuat Fantasy XI versi Riise? Simak dalam rangkuman berikut.

La Joya yang Retak: Roma Kehilangan Dybala di Momen Krusial

Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Serie A 2024/2025

1 dari 11 halaman

Kiper

Pepe Reina

Kata Riise: 'Pepe adalah pria yang sangat humoris dan selalu berusaha membuat anda tertawa. Kepercayaan dirinya sungguh luar biasa, sebuah karakteristik yang memang menjadi kekuatan seorang penjaga gawang.'

Link Live Streaming AS Roma vs Cagliari - Serie A/Liga Italia

Serigala Roma Mencari Penawar Luka

2 dari 11 halaman

Bek Kanan

Steve Finnan

Kata Riise: 'Pesepakbola paling tenang yang pernah saya temui, tak pernah merasa depresi. Bukan bek kanan terbaik dari sisi defensif, namun saya sangat menikmati momen bermain bersamanya. Steve tak pernah terlihat melakukan kesalahan yang benar-benar fatal.'

Jadwal Lengkap Serie A 2024/2025

Prediksi AS Roma vs Cagliari 16 Maret 2025

3 dari 11 halaman

Bek Tengah (1)

Jamie Carragher

Kata Riise: 'Saya ingat sebuah laga saat ia mengalami patah kaki di tahun 2003 dalam laga kontra Blackburn. Jamie tak ingin ditandu keluar dan tetap ingin bermain. Seorang defender yang ideal, bek tengah terbaik yang pernah bermain satu tim dengan saya.'

Hanya Tersisa Tiga Wakil Serie A di Kompetisi Eropa Setelah Roma Tersingkir

Hasil Liga Europa Tadi Malam: MU & Tottenham Lolos, Roma & Jose Mourinho Tersingkir

4 dari 11 halaman

Bek Tengah (2)

Sami Hyypia

Kata Riise: 'Kaki kanannya sama bagusnya dengan kaki kiri. Kemampuannya dalam menghalau bola udara juga luar biasa dengan tubuhnya yang tinggi. Ia mampu membaca permainan dengan sempurna, salah satu pesepakbola paling ramah yang pernah saya temui.'

5 dari 11 halaman

Bek Kiri

Kieran Richardson

Kata Riise: 'Dia adalah seorang mesin. Cepat, kuat, agresif, dan sama baiknya dalam menyerang maupun bertahan. Dia adalah pesaing paling berat yang pernah saya miliki.'

6 dari 11 halaman

Gelandang (1)

Javier Mascherano

Kata Riise: 'Dia bagaikan seekor anjing penjaga. Saya tahu betul pemain lawan akan benci berhadapan dengan dia, karena markingnya sangat ketat dan tak ragu melakukan tackle.'

7 dari 11 halaman

Gelandang (2)

Daniele De Rossi

Kata Riise: 'Melihat jalur umpan yang tepat mungkin bukan kemampuan yang dimiliki banyak pemain, tapi Daniele punya hal itu. Saya pikir ia akan dikenang sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah AS Roma.'

8 dari 11 halaman

Gelandang (3)

Xabi Alonso

Kata Riise: 'Seorang maestro umpan, tak ada pesepakbola yang bisa melepaskan umpan seperti Xabi. Saya ingat betul saat ia menjalani debut di Anfield, kami harus menunggu sampai 39 menit sebelum ia melakukan salah umpan. Benar-benar pemain dengan kemampuan mengagumkan.'

9 dari 11 halaman

Gelandang (4)

Steven Gerrard

Kata Riise: 'Pemain terbaik yang pernah menjadi rekan saya, tak perlu diragukan. Saya merasa terhormat bisa bermain bersamanya, karena Stevie adalah salah seorang pemain terbesar Liverpool sepanjang masa. Dia adalah sosok yang mengagumkan dan kapten yang sempurna.'

10 dari 11 halaman

Penyerang (1)

Francesco Totti

Kata Riise: 'Bagaikan sosok Tuhan di AS Roma. Saya tak pernah melihat pemain yang begitu dipuja seperti dia. Mungkin dia tak lagi cepat dan sudah berusia 38 tahun, namun teknik, ambisi, dan sentuhan kakinya benar-benar anugrah besar.

11 dari 11 halaman

Penyerang (2)

Fernando Torres

Kata Riise: 'Karirnya memang mengalami kemunduran sejak meninggalkan Liverpool, namun saat bermain bersamanya saya melihat Fernando sebagai mesin gol sejati. Saya pikir tekanan yang diterimanya bersama Chelsea terlalu besar dan tak bisa ia tangani. Sekarang ia sudah kembali ke tempat yang sesuai, Atletico Madrid.'

TAG TERKAIT