EDITORIAL: Alergi Manchester City Bernama Direct Attack
Editor Bolanet | 7 Oktober 2013 15:15
Bola.net - Oleh: Gia Yuda Pradana
Manchester City sukses menumbangkan Everton 3-1 di pekan ke-7 Premier League 2013/14. Namun, ada satu masalah besar yang harus segera dicari solusinya oleh sang manajer Manuel Pellegrini. Masalah itu adalah keroposnya lini belakang The Citizens, khususnya saat menghadapi direct attack lawan.
City sudah kebobolan delapan gol di Premier League musim ini. Gol-gol itu sendiri bersarang di gawang Joe Hart, yang juga bermasalah dengan performa, akibat kelengahan para bek City. Yang paling terasa adalah bagaimana pertahanan City begitu mudah ditembus kalau lawan menyerang secara langsung.
Menjamu Everton di Etihad Stadium, Sabtu (05/10), alergi City terhadap direct attack kembali mengemuka. Satu-satunya gol The Toffees lewat Romelu Lukaku di menit 16, sebelum City membalikkannya lewat Alvaro Negredo, Sergio Aguero serta penalti Aguero yang masuk usai membentur mistar dan Tim Howard, juga tercipta karena para bek sentral City lengah dalam mengantisipasi bola-bola panjang.
Berawal dari operan jarak jauh Phil Jagielka, Lukaku menaklukkan Joleon Lescott dan Hart untuk membawa Everton unggul 1-0. Gol itu dapat dicegah seandainya lini belakang City bisa meredam long ball Jagielka.
Gol semacam itu bukan satu-satunya yang menggetarkan gawang City musim ini. Sebelumnya, City sudah beberapa kali kebobolan dengan cara serupa.
Saat kalah dari Aston Villa, akibat kelengahan Matija Nastasic dan Vincent Kompany, Andreas Weimann sukses mengkonversi hempasan Brad Guzan menjadi gol.
Selain direct attack, City juga tampak mudah kebobolan lewat set piece. Saat dikalahkan Cardiff (tanpa Kompany), duet dadakan Lescott dan Javi Garcia bahkan 'membiarkan' Fraizer Campbell mengambil dua gol lewat corner hanya dalam rentang waktu delapan menit.
Betapa rapuhnya lini belakang City ditunjukkan dengan jelas oleh Bayern Munich. Gol Thomas Muller, gol kedua dalam kemenangan 3-1 Bayern di Etihad, juga tercipta lewat operan panjang Dante ke ruang kosong di antara bek dan gawang Hart.
Fakta terkini bahkan sanggup membuat Pellegrini jadi semakin pusing, yakni cederanya Kompany saat melawan Everton. Pellegrini tidak mengungkapkan berapa lama bek dan kaptennya itu harus menepi. Padahal, dengan kapten dan bek andalan itu saja pertahanan City sudah terbilang mengkhawatirkan.
Hart jauh di bawah performa terbaiknya, sedangkan Nastasic tak sehebat musim lalu, begitu juga Lescott, sementara Garcia adalah pilihan alternatif, bukan solusi.
Pellegrini harus segera memikirkan pemecahan untuk masalah ini sebelum menghadapi dua lawan yang akan datang, yakni West Ham (19/10) yang kerap bermain dengan bola panjang dan CSKA Moscow (23/10) yang piawai merancang counter attack. Kalau tidak, saat melawan (27/10), bisa-bisa The Citizens disakiti. (bola/gia)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Joe Hart Bagaikan Lukisan Mona Lisa Setengah Jadi'
Liga Inggris 6 Oktober 2013, 07:45 -
Pellegrini Akui Sempat Bimbang Mainkan Hart
Liga Inggris 5 Oktober 2013, 23:57 -
Pellegrini Ragu Percayai Joe Hart Lagi?
Liga Inggris 5 Oktober 2013, 15:05 -
Zabaleta Larang City Rekrut Casillas
Liga Inggris 4 Oktober 2013, 11:10 -
Richards: Hart Pasti Bisa 'Move On'
Liga Inggris 4 Oktober 2013, 09:54
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Peru vs Bolivia - Kualifikasi Piala Dunia 2026
Amerika Latin 21 Maret 2025, 05:30 -
James Rodriguez: Saya Lebih Baik dari Zidane, Modric, Kroos, dan Xavi
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 05:24 -
Hasil Italia vs Jerman: Skor 1-2
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:12 -
Hasil Belanda vs Spanyol: Skor 2-2
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:03 -
Hasil Denmark vs Portugal: Skor 1-0
Piala Eropa 21 Maret 2025, 04:55 -
Hasil Kroasia vs Prancis: Skor 2-0
Piala Eropa 21 Maret 2025, 04:48 -
Menpora dan Ratu Tisha Jadi Pembicara di Forum PBB, Ini yang Dibahas
Olahraga Lain-Lain 21 Maret 2025, 03:55
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40