Digdaya - Para Juara Liga Tercepat di Bumi Eropa

Gia Yuda Pradana | 16 Maret 2016 15:52
Digdaya - Para Juara Liga Tercepat di Bumi Eropa

Bola.net - Bola.net - Liga masih cukup panjang, tapi ada tim yang digdaya dan mengunci gelar juara dengan beberapa pertandingan tersisa.

Hal semacam ini tidak setiap musim terjadi. Terkini adalah PSG di Ligue 1 Prancis.

Advertisement

Tim-tim mana saja yang termasuk juara tercepat di liga-liga top Eropa? Diadaptasi dari Gazzetta World, berikut ulasannya.

1 dari 6 halaman

Barcelona 1997/98

Barcelona 1997/98

Juara La Liga Spanyol: 4 Pertandingan tersisa.

Ronaldo dijual ke Inter Milan pada musim panas 1997. Hal itu membuat banyak orang mempertanyakan kesanggupan pelatih Louis van Gaal untuk membawa Barcelona menjuarai La Liga.

Terlebih lagi, dengan 90 poin dan 102 gol di musim sebelumnya, mereka cuma finis peringkat dua.

Namun, perekrutan bintang Brasil Rivaldo sebagai pengganti sang kompatriot Ronaldo ternyata terbukti tepat. Rivaldo mencetak 19 gol di La Liga dan membantu Barcelona jadi juara dengan empat pertandingan tersisa.

Barcelona (74 poin) finis di atas Athletic Bilbao (65), Real Sociedad (63) dan sang rival abadi Real Madrid (63). Rivaldo sendiri hanya kalah tajam dari Christian Vieri (Atletico Madrid) yang merebut gelar Pichichi dengan 24 golnya musim itu.
2 dari 6 halaman

Manchester United 2000/01

Manchester United 2000/01

Juara Premier League Inggris: 5 Pertandingan tersisa.

Kemenangan 4-2 menjamu Coventry City di Old Trafford pada 14 April 2001 membuat Manchester United sukses mengunci gelar juara Premier League 2000/01. Pasukan Sir Alex Ferguson memastikan diri jadi kampiun dengan lima pertandingan tersisa.

Meski selalu kalah dalam tiga laga pemungkas, MU waktu itu finis dengan keunggulan sepuluh poin (80-70) atas peringkat dua Arsenal.

Musim itu, Teddy Sheringham menjadi pemain tertajam MU di Premier League dengan lesakan 15 golnya, terpaut delapan gol dari Jimmy Floyd Hasselbaink (Chelsea) yang merebut gelar top scorer.
3 dari 6 halaman

Inter Milan 2006/07

Inter Milan 2006/07

Juara Serie A Italia: 5 Pertandingan tersisa.

Dengan skuat bermaterikan pemain-pemain top seperti Zlatan Ibrahimovic, Hernan Crespo, Luis Figo, Patrick Vieira hingga kapten Javier Zanetti, tak mengejutkan jika Inter Milan begitu digdaya.

Skuat itulah yang mereka miliki di musim 2006/07. Musim itu, di bawah kepelatihan Roberto Mancini, Nerazzurri mengunci Scudetto Serie A dengan lima pertandingan tersisa.

Kemenangan 2-1 di kandang Siena lewat dua gol Marco Materazzi pada giornata 33 memastikan Inter tak terkejar.

Inter finis dengan 97 poin. Mereka unggul jauh atas AS Roma, yang finis dengan 75 poin di peringkat dua.

Ibrahimovic sendiri mencetak 15 gol di Serie A musim itu. Gelar Capocannoniere jatuh ke tangan Francesco Totti yang mengukir 26 gol bersama Roma.
4 dari 6 halaman

Olympique Lyon 2006/07

Olympique Lyon 2006/07

Juara Ligue 1 Prancis: 5 Pertandingan tersisa.

Masih di musim 2006/07, di pentas Ligue 1 Prancis, Olympique Lyon juga menunjukkan kedigdayaan seperti yang diperagakan Inter Milan di Serie A.

Dengan skuat yang mengagumkan, Lyon bahkan meraih gelar juara liga selama tujuh musim beruntun - dari 2001/02 hingga 2007/08.

Di musim 2006/07, bersama pelatih Gerard Houlier dan diperkuat pemain-pemain seperti Fred, Karim Benzema, Florent Malouda hingga sang raja tendangan bebas Juninho Pernambucano, Lyon mengukir rekor di Prancis. Mereka juara dengan liga masih menyisakan lima pertandingan.
5 dari 6 halaman

Bayern Munchen 2013/14

Bayern Munchen 2013/14

Juara Bundesliga Jerman: 7 Pertandingan tersisa.

Musim 2013/14 adalah musim pertama Bayern Munchen dilatih Josep Guardiola. Bayern merekrut Jan Kirchhoff, Mario Gotze dan Thiago. Setelah meraih treble bersama Jupp Heynckes pada musim sebelumnya, Bayern kembali tak terhadang, terutama di kancah Bundesliga.

Pada 25 Maret 2014, Bayern menghadapi Hertha Berlin. Bayern menang 3-1 lewat gol-gol Toni Kroos, Gotze dan Franck Ribery.

Kemenangan itu memastikan Bayern juara. Bayern menjadi klub pertama yang mengunci gelar juara Bundesliga di bulan Maret dan menjadi kampiun dengan rekor tujuh pertandingan tersisa. Bayern sendiri kemudian finis dengan 90 poin, unggul jauh atas Borussia Dortmund (71 poin) di peringkat dua.

Mario Mandzukic menjadi top scorer Bayern di Bundesliga musim itu dengan 18 golnya, hanya kalah dua gol dari Robert Lewandowski (Dortmund).
6 dari 6 halaman

PSG 2015/16

PSG 2015/16

Juara Ligue 1 Prancis: 8 Pertandingan tersisa.

Pada 13 Maret 2016, di pertandingannya yang ke-30 dari 38 di Ligue 1 Prancis, juara bertahan PSG mengunjungi kandang Troyes. Pasukan Laurent Blanc menang besar 9-0.

Zlatan Ibrahimovic jadi protagonis utama Les Parisiens dalam laga tersebut dengan empat gol yang diborongnya.

Kemenangan itu memastikan PSG tak bisa dikejar lagi oleh para rivalnya. PSG juara dengan rekor Prancis, delapan laga tersisa, melampaui pencapaian Lyon di musim 2006/07.

Musim ini sendiri menjadi musim bertabur rekor bagi PSG. Salah satunya, PSG menyejajarkan diri dengan Marseille sebagai klub tersukses di Prancis - masing-masing 28 gelar juara.