Dari Selatan Mengancam Takhta Si Nyonya Tua

Gia Yuda Pradana | 25 September 2017 10:56
Dari Selatan Mengancam Takhta Si Nyonya Tua
Dries Mertens, Jose Callejon, Lorenzo Insigne (c) NurPhoto

Bola.net - Bola.net - Juventus tidak bisa tenang. Takhta Serie A yang diduduki Si Nyonya Tua selama enam musim terakhir berada dalam ancaman besar. Para rival siap melengserkan mereka, dan ancaman terbesar datang dari selatan Italia.

Ancaman itu berasal dari . Musim ini, Marek Hamsik dan kawan-kawan benar-benar siap untuk bersaing menjadi yang terbaik.

Advertisement

Selama enam musim terakhir, Napoli hanya dua kali gagal finis di tiga besar (peringkat 5 musim 2011/12 dan 2014/15). Musim lalu, pasukan Maurizio Sarri finis di bawah Juventus dan AS Roma. Musim ini, komposisi pemain utama mereka tak berubah, tapi ikatan dan kebersamaannya lebih kuat.

Di jendela transfer musim panas kemarin, tim-tim besar Italia mengalami cukup banyak perubahan pada skuatnya. Juventus, Roma, Lazio, Inter Milan hingga AC Milan cukup disibukkan di lantai bursa. Milan bahkan belanja besar-besaran, termasuk menarik Leonardo Bonucci dari Juventus ke kubu mereka. Sementara itu, Napoli sukses mempertahankan pilar-pilarnya, terutama trident Jose Callejon, Dries Mertens dan Lorenzo Insigne di lini serang.

Para rival Juventus sekarang semakin kuat. Milan yang ingin memulihkan nama besar mereka jelas pantas diperhitungkan. Namun, jika melihat start masing-masing tim sejauh ini, Napoli adalah yang paling pantas disebut sebagai penantang utama.

Indikasi paling jelas bisa dilihat di klasemen sementara. Hingga giornata 6, hanya ada dua tim yang sempurna dengan 18 poin dari enam kemenangan. Dua tim itu adalah Napoli dan Juventus sang juara bertahan.

Dengan selisih gol yang lebih baik, Napoli (+17) bahkan mampu memaksa Juventus (+15) harus puas di urutan kedua. Inter yang tak 'diganggu' kompetisi Eropa berada di urutan ketiga dengan selisih dua angka.

Sama seperti Juventus, Napoli mengawali kiprah mereka di Serie A musim ini dengan enam kemenangan beruntun. Sama seperti Juventus, mereka juga punya komitmen di Liga Champions musim ini.

Juventus baru kebobolan tiga gol, sedangkan Napoli kebobolan lima. Namun untuk urusan mengoyak gawang lawan, Napoli lebih unggul. Saat Juventus 'hanya' mencetak 18 gol, di mana 10 gol disumbangkan Paulo Dybala, Napoli sudah menyarangkan 22 dan menjadi tim tertajam sementara Serie A 2017/18.

START TERBAIK SEPANJANG SEJARAH

Napoli baru pernah meraih dua Scudetto Serie A, yakni pada musim 1986/87 dan 1989/90 bersama Diego Maradona. Namun Napoli yang ini sudah mencapai sesuatu yang belum pernah dicapai generasi-generasi mereka sebelumnya, termasuk tim legendaris yang diperkuat sang Dewa Argentina.

Napoli besutan Sarri telah mencatatkan start terbaik sepanjang sejarah partisipasi mereka di Serie A. Enam kemenangan di enam giornata awal musim ini belum pernah dicapai oleh Napoli sebelumnya.

Enam tim yang menjadi korban-korban pertama Napoli itu adalah Hellas Verona, Atalanta, Bologna, Benevento, Lazio dan SPAL. Kemenangan atas Lazio pada giornata 5 bahkan didapatkan Napoli dengan skor telak 4-1 di Olimpico, tempat di mana Milan tumbang dengan skor serupa dua giornata sebelumnya.

Napoli di Serie A 2017/18

Giornata 1: Verona 1-3 Napoli

Giornata 2: Napoli 3-1 Atalanta

Giornata 3: Bologna 0-3 Napoli

Giornata 4: Napoli 6-0 Benevento

Giornata 5: Lazio 1-4 Napoli

Giornata 6: SPAL 2-3 Napoli.

Juventus di Serie A 2017/18

Giornata 1: Juventus 3-0 Cagliari

Giornata 2: Genoa 2-4 Juventus

Giornata 3: Juventus 3-0 Chievo

Giornata 4: Sassuolo 1-3 Juventus

Giornata 5: Juventus 1-0 Fiorentina

Giornata 6: Juventus 4-0 Torino.

Dengan Napoli dan Juventus sama-sama memenangi keenam laga pertama mereka, sebuah sejarah baru juga tercipta di Serie A. Pasalnya, ini baru pertama kali terjadi di liga tertinggi Italia.

MENGANCAM DENGAN 4-3-3

Skema ofensif 4-3-3 yang diracik Sarri mampu menghadirkan ancaman bagi siapa saja. Dipadu dengan kekompakan saat bertahan, kreativitas dalam merancang peluang, operan-opera satu sentuhan, dan kecepatan untuk menembus lini belakang lawan, Napoli benar-benar tak bisa diremehkan.

Trident Callejon, Mertens dan Insigne bahkan diakui sebagai salah satu trident paling mematikan di Eropa saat ini. Sebuah berkah di balik hengkangnya Gonzalo Higuain ke utara, ke kubu Bianconeri, musim kemarin.

Gol pemain-pemain Napoli di Serie A 2017/18:

6 - Dries Mertens

4 - Jose Callejon

2 - Lorenzo Insigne, Faouzi Ghoulam, Piotr Zielnski

1 - Allan, Arkadiusz Milik, Jorginho, Kalidou Koulibaly, Marko Rog,

Assist pemain-pemain Napoli di Serie A 2017/18:

4 - Lorenzo Insigne

3 - Fouzi Ghoulam

2 - Jose Callejon

1 - Dries Mertens, Kalidou Koulibaly, Marek Hamsik.

MENTAL JUARA SEMAKIN TERASAH

Di laga terakhirnya, Napoli sempat dibuat kerepotan oleh SPAL. Sebuah thriller tersaji di markas tim promosi tersebut, yang akhirnya dimenangi Napoli 3-2.

Tertinggal oleh gol Pasquale Schiattarella di menit 13, Napoli berbalik memimpin lewat Insigne menit 14 dan Callejon menit 71. SPAL sempat membalas melalui Federico Viviani di menit 78, tapi Napoli sukses merebut poin maksimal berkat gol kemenangan bek sayap Faouzi Ghoulam di menit 83.

Mental juara Napoli kini sudah semakin terasah.

Setelah laga di Stadio Paolo Mazza itu, seperti dikutip dari Football Italia, Insigne berkata: Kami berjuang, dan menikmati kemenangan ini. SPAL benar-benar merepotkan kami hari ini, tapi kami percaya sampai akhir.

Kami sadar kalau musim ini kami pasti mampu melakukan hal-hal yang hebat.

Jika tak mau kehilangan takhta, Si Nyonya Tua wajib waspada - terutama untuk ancaman besar yang datang dari selatan.