Barisan Tim Dengan Lini Pertahanan Grendel
Asad Arifin | 8 Februari 2016 06:01
Bola.net - Bola.net - Sepakbola tidak melulu bicara soal gol dan skil aduhai para penyerang. Sebagai sebuah permainan tim, olahraga yang dimainkan oleh 11 pemain dalam satu tim ini juga tidak lepas dari cara bertahan.
Ya, pertahanan juga merupakan faktor penting dalam permainan sepakbola. Kendatipun memiliki lini serang yang bagus, sulit untuk mendapatkan kemenangan jika tidak ditunjang dengan lini pertahanan yang bagus. Dengan barisan pertahanan yang bagus, para penyerang tentu bisa dengan leluasa dalam merancang serangan.
Jika pada beberapa tahun silam pecinta sepakbola ramah dengan istilah catenaccio, beberapa tahun ini publik familiar dengan istilah parkir bus untuk menyebut strategi ultra bertahan. Hanya saja, istilah parkir bus oleh beberapa kalangan sering dikonotasikan negatif.
telah merangkum beberapa tim yang pada perjalanannya dikenal memiliki pertahanan grendel. Tidak dalam konotasi negatif, tim-tim berikut memainkan taktik bertahan dengan elegan.
Apakah tim jagoan Bolaneters masuk dalam daftar ini? berikut selengkapnya:
Atletico Madrid
Kompetisi: La Liga 2015/2016
Pemain inti: Felipe Luis, Diego Godin, Jose Gimenez, Juanfran.
Kiper: Jan Oblak
Pelatih: Diego Simoene
Semenjak kedatangan Diego Simeone pada tahun 2011 silam, Atletico Madrid perlahan disulap menjadi salah satu klub papan atas Eropa. Salah satu modal utama mereka adalah lini bertahan yang rapat. Tidak dengan cara menumpuk pemain di barisan bertahan, Atleti bermain bertahan dengan kolektif. Caranya adalah dengan memainkan pressing ketat sejak bola di pertahanan lawan.
Salah satu puncak penampilan terbaik barisan pertahanan Atletico terjadi pada musim ini. Dari 23 pertandingan, gawang Los Rojiblancos baru bobol sebanyak 11 gol saja.
Musim ini pasukan Simeone sudah sukses meraih 14 clean sheets di La Liga. Tak hanya itu, di ajang yang sama juga belum ada tim yang mampu membobol gawang Atletico sebanyak tiga gol atau lebih dalam satu pertandingan. Dari dua pertemuan dengan kontra Barcelona, Atletico hanya bobol masing-masing dua gol.
Yunani
Kompetisi: Euro 2004
Pemain inti: Fyssas, Kapis, Dellas, Seitaridis
Kiper: Nikopolidis (Kiper)
Pelatih: Otto Rehaggel
Warga Yunani tentu akan memasukkan tahun 2004 sebagai salah satu momen penting dalam sejarah Negeri Seribu Dewa. Pasalnya, pada tahun inilah mereka sukses mengukir prestasi sebagai yang terbaik di Eropa, khususnya pada ajang sepakbola. Mereka juara Euro 2004.
Yunani sendiri tampil di Euro 2004 bukan sebagai klub unggulan. Nyaris tak ada yang memprediksi bahwa Angelos Charisteas dan kawan-kawan mampu tampil sebagai juara.
Namun, penampilan apik yang barisan belakang Yunani menjadi pembeda. Yunani mengawali Euro dengan menggebuk tuan rumah Portugal dengan skor 2-1. Hasil yang sama juga terjadi pada laga pamungkas. Gol tunggal Charisteas memastikan kemenangan Yunani atas Luis Figo dkk pada pertandingan yang digelar di Stadion Da Luz, Lisbon dengan skor 1-0.
Arsenal
Kompetisi: Premier League 1997/98/99
Pemain inti: Winterburn, Adams, Martin Keown, Dixon.
Kiper: David Seaman
Pelatih: Arsene Wenger
Sebelum kedatangan Petr Cech pada awal musim ini, lini belakang Arsenal sering dituding sebagi titik lemah klub berjuluk Meriam London ini. Kritik bertubi-tubi sering dilancarkan pada fans untuk soal ini.
Namun, Arsenal pada era Arsene Wenger juga pernah menjelma sebagi klub dengan lini pertahanan yang super solid. Hal tersebut terjadi pada musim 1997/1998. Saat ini Arsenal sukses menjuarai Premier League dan Piala FA.
Bukti bahwa pertahanan Arsenal saat itu sangat solid adalah fakta bahwa sepanjang musim mereka hanya bobol 17 gol di Premier League. Rekor yang kemudian baru bisa dipecahkan oleh Chelsea-nya Jose Mourinho pada musim 2004/2005.
AC Milan
Kompetisi: Serie A 1993/1994
Pemain inti: Paulo Maldini, Franco Baresi, Costacurta, Tassotti.
Kiper: Rossi
Pelatih: Fabio Capello
Nama-nama yang mengisi barisan pertahanan AC Milan pada tahun-tahun ini akan selalu dikenang oleh para pecinta klub asal Kota Mode ini. Selain karena aksinya di atas lapangan, pesona Maldini, Baresi dan Costacurta juga karena kesetiaan mereka di klub.
Pada musim ini, Milan sukses merebut gelar juara Serie A dengan hanya bobol 15 gol saja pada satu musim. Sebuah catatan yang sangat istimewa tentunya.
Tak hanya di ajang domestik, pada musim ini Milan juga berjaya di Liga Champions. Rossoneri sukses mengalahkan Barcelona di final dengan skor 4-0. Sepanjang turnamen, gawang Milan hanya bobol dua gol saja.
Chelsea
Kompetisi: Premier League 2004/2005
Pemain inti: Gallas, John Terry, Carvalho, Paulo Ferreira
Kiper: Petr Cech
Pelatih: Jose Mourinho
Selain Diego Simeone, salah satu pelatih pada era kekinian yang sohor dengan kemampuannya meracik taktik bertahan tentu saja sosok Jose Mourinho.
Hal tersebut salah satunya terjadi pada musim 2004/2005 bersama Chelsea. Ini merupakan musim debut Mou bersama Chelsea. Sebelumnya ia membesut FC Porto dan sukses menjuarai Liga Champions.
Sepanjang musim ini Chelsea sukses mencatat prestasi tersendiri, terutama lini belakangnya. Dari 38 pertandingan yang dimainkan oleh Chelsea, gawang Petr Cech hanya bobol 15 kali. Ini sekaligus menempatkan duet John Terry dan Calvarho sebagai yang terbaik.
Manchester United
Kompetisi: Premier League 2008/2009
Pemain inti: Patrice Evra, Vidic, Ferdinand, Gary Neville
Kiper: Edwin van der Sar
Pelatih: Sir Alex Ferguson
Komposisi ini merupakan salah satu yang terbaik dalam sejarah Manchester United. Masih di bawah komando pelatih legendaris Sir Alex Ferguson, duet Ferdinand dan Vidic pada masa ini menjadi salah satu yang terbaik di Eropa.
Selain itu, jangan lupakan juga peran krusial penjaga gawang veteran Edwin van der Sar. Kiper asal Belanda ini sukses mencatat 1.311 menit tanpa bobol beruntun pada musim ini.
Sebagai argumen untuk memperkuat kesahihan ketangguhan lini belakang Setan Merah pada musim ini, simak saja torehan clean sheets-nya. Ya, pada musim ini total ada 24 pertandingan gawang MU tidak tersentuh gol.
Italia
Kompetisi: Piala Dunia 2006
Pemain inti: Fabio Grosso, Materazzi, Cannavaro, Zambrotta
Kiper: Gianluigi Buffon
Pelatih: Marcelo Lippi
Bak sayur tanpa garam jika menyebut tim dengan pertahanan terbaik tanpa menyertakan Italia. Ya, negeri inilah yang mempopulerkan taktik pertahanan grendel dengan istilah catenaccio.
Hal tersebut terbukti pada timnas Italia di Piala Dunia tahun 2006 silam. Saat itu mereka tampil sebagai juara dunia. Hebatnya, sepanjang turnamen mereka hanya kebobolan dua gol saja. Satu lewat gol bunuh diri Christian Zaccardo dan lewat penalti Zidane di partai final.
Hasil ini tidak lepas dari penampilan apik dari Buffon dan Cannavaro. Bahkan, pada tahun yang sama Cannavaro juga dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam penganugerahan Ballon d'Or 2016.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Smalling Tak Sabar Duel Dengan Costa
Liga Inggris 7 Februari 2016, 22:01 -
Daley Blind Harap Kesuksesan Hiddink di Chelsea
Liga Inggris 7 Februari 2016, 17:41 -
Carrick: MU Masih Bisa Juara Liga
Liga Inggris 7 Februari 2016, 17:16 -
Mourinho Ingin Tangani Tim Inggris, Tapi Tidak di London
Liga Inggris 7 Februari 2016, 13:53 -
Liga Inggris 7 Februari 2016, 09:28
LATEST UPDATE
-
Bintang Muda RB Leipzig Ini Masuk Daftar Belanja Manchester United
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:58 -
Syukurlah Fans MU! Cedera Ayden Heaven Tidak Parah dan Segera Latihan Lagi!
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:50 -
Jomplangnya Perbandingan Nilai Pasar Skuad Timnas Indonesia dan Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 16:05 -
Hasil dan Klasemen Putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Piala Dunia 22 Maret 2025, 15:10
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39