Adakah Yang Bisa Menandingi Rasa Frustrasi Atleti?

Gia Yuda Pradana | 1 November 2017 11:54
Adakah Yang Bisa Menandingi Rasa Frustrasi Atleti?
Diego Simeone - Antoine Griezmann (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Main di kandang sendiri, melawan tim debutan Qarabag asal Azerbaijan yang bermain sepuluh orang sejak menit 59, menyerang dengan begitu gencar, tapi hanya bisa imbang. Jika Atletico Madrid sampai merasa frustrasi, maka itu adalah hal yang sangat wajar.

Justru aneh kalau pasukan Diego Simeone tidak merasa kecewa.

Advertisement

Setelah peluit panjang, Atleti hanya tertunduk lesu dan menatap tak percaya. Adakah yang bisa menandingi frustrasi yang mereka rasakan sekarang?

Atletico menjamu Qarabag di Wanda Metropolitano pada matchday 4 Grup C Liga Champions 2017/18, Rabu (01/11). Diprediksi bisa menang mudah, Atleti ternyata cuma mampu bermain imbang 1-1 dan terpaksa berbagi angka dengan lawannya.

Atletico bahkan kebobolan terlebih dahulu setelah Michel membobol gawang Jan Oblak di menit 40. Atletico baru bisa membalas di babak kedua, tepatnya pada menit 56. Meneruskan operan Antoine Griezmann, Thomas Partey melepas sebuah tembakan spektakuler dari luar kotak penalti yang bersarang telak di sudut atas gawang Qarabag.

Di menit 59, Qarabag kehilangan satu pemain. Pedro Henrique dikartu merah langsung oleh wasit setelah kaki tingginya menghantam wajah Diego Godin. Unggul jumlah pemain, serangan Atletico bertambah gencar. Namun semua peluang mereka dimentahkan oleh Ibrahim Sehic yang berdiri kukuh di bawah mistar Qarabag.

Rasa frustrasi memuncak, Stefan Savic kehilangan kendali. Pelanggaran cukup keras terhadap Gara Garayev membuatnya diganjar kartu kuning kedua di menit 88.

Meski bermain 10-10, Atletico tetap lebih dominan. Di sisa waktu yang ada, mereka terus mencoba mencetak gol pembalik keadaan. Namun, hingga peluit panjang, mereka tak mendapatkannya.

Atletico pantas menyesali hasil imbang ini. Pasalnya, dari segi ofensif, mereka benar-benar mendominasi. Melihat jumlah peluang yang didapatkan, Atleti bahkan harusnya bisa menang telak dan meraih tiga poin.

Sepanjang laga, Atletico melepas total 35 tembakan, terbanyak oleh mereka dalam satu pertandingan Liga Champions sejak 2003/04. Jumlah itu pun sangat jauh jika dibandingkan dengan total shots Qarabag yang cuma empat.

Dari 35 shots yang dihasilkan lewat hampir semua pemain di semua lini itu, 11 di antaranya bahkan on target, tapi hanya satu yang bisa dikonversi menjadi gol. Sepuluh shots on target lainnya dimentahkan oleh Sehic.

Sementara itu, Qarabag hanya melepaskan total empat tembakan. Dari empat shots Qarabag, tiga yang tepat sasaran. Qarabag juga mendapatkan satu gol, tapi dengan jumlah shots yang jauh lebih sedikit daripada tuan rumah.

35 Shots Atletico vs Qarabag:

5 - Antoine Griezmann

5 - Kevin Gameiro

4 - Angel Correa

4 - Saul Niguez

3 - Diego Godin

3 - Filipe Luis

3 - Nicolas Gaitan

3 - Gabi

2 - Fernando Torres

2 - Thomas Partey

1 - Stefan Savic.

11 Shots on target Atletico vs Qarabag:

3 - Angel Correa

1 - Thomas Partey (1 gol)

1 - Antoine Griezmann

1 - Saul Niguez

1 - Diego Godin

1 - Kevin Gameiro

1 - Nicolas Gaitan

1 - Gabi

1 - Fernando Torres.

Kami tidak mengawali dengan buruk. Kami bahkan harusnya bisa melukai lawan namun kami tidak tajam, kemudian mereka mencetak gol. Kami lalu merasa cemas, dan gugup, kata Simeone seperti dilansir UEFA.com.

Kami lebih baik di babak kedua. Mereka bertahan dengan baik, dan kiper mereka bagus.

Hasil akhirnya tak sesuai keinginan kami. Kami juga tahu kalau saat ini kami sedang bermasalah dalam mencetak gol.

Pada matchday sebelumnya, Atletico juga bermain imbang melawan Qarabag. Pertemuan pertama mereka di Baku beberapa waktu lalu berkesudahan 0-0. Dalam laga tersebut, Qarabag juga bermain dengan sepuluh orang, tapi sejak menit 75 (Dino Ndlovu, dua kartu kuning).

Dari kualitas skuat, sejarah, hingga nama besar, Atletico unggul segalanya. Namun Atletico tak mampu mengalahkan Qarabag dalam dua bentrokan.

Atletico pun masih tanpa kemenangan di Grup C, setelah sebelumnya imbang 0-0 saat bertandang ke Italia untuk menghadapi Roma dan takluk 1-2 kala menjamu . Atletico tertahan di peringkat tiga, terpaut empat poin di belakang Chelsea dan lima poin di belakang Roma, yang baru saja menghajar The Blues tiga gol tanpa balas.

Sementara itu, Qarabag memiliki dua poin di posisi juru kunci. Dua poin itu semuanya mereka dapatkan dari Atleti.

Belum ada yang pasti lolos maupun tersingkir di grup ini. Namun peluang Atletico dan Qarabag untuk maju ke babak 16 besar jelas lebih kecil dibandingkan kans Chelsea maupun Giallorossi.

Pada matchday berikutnya, 22 November mendatang, Atletico akan menjamu Roma, sedangkan Qarabag menjamu Chelsea. Pada matchday pemungkas, 5 Desember nanti, Qarabag akan tandang ke Roma, sementara Atletico akan menghadapi Chelsea di Stamford Bridge.

Saat Roma datang ke sini nanti, kami akan berjuang untuk meraih kemenangan. Kami akan menang jika kami memang pantas mendapatkannya, lanjut Simeone.

Setelah laga melawan Roma, kita akan tahu apakah kami masih bisa lanjut atau sudah tersingkir lebih awal.