7 Pelatih Belanda yang Pernah Dipecat Klub Premier League, Erik Ten Hag Menyusul?
Aga Deta | 15 Agustus 2022 13:11
Bola.net - Erik Ten Hag belum bisa memberikan hasil positif untuk Manchester United dalam ajang Premier League 2022/23. Hal itu membuat manajer asal Belanda tersebut rawan dipecat.
MU baru saja menderita kekalahan memalukan 0-4 dari Brentford di Gtech Community Stadium, Sabtu (13/8/2022). Mereka kebobolan empat gol dalam kurun waktu 35 menit.
Ini merupakan kekalahan kedua Setan Merah di Premier League musim ini. Di laga pertama, Setan Merah dipaksa menyerah 1-2 dari Brighton & Hove Albion.
Kekalahan dari Brentford membuat MU belum meraih poin di Premier League musim ini. Cristiano Ronaldo dkk terpuruk di posisi juru kunci klasemen dengan 0 poin.
Hasil buruk ini memunculkan spekulasi baru terkait posisi Ten Hag di Old Trafford. Paddy Power, dilansir The Sun, memprediksi Ten Hag bakal menjadi manajer pertama yang dipecat di Premier League.
Jika hal itu terjadi, Ten Hag akan meneruskan jejak pelatih Belanda yang dipecat klub Premier League. Sebelumnya, sudah ada beberapa pelatih Belanda yang gagal dan dipecat klub EPL.
1. Frank de Boer
Frank de Boer datang ke Crystal Palace pada musim panas 2017. Dia menggantikan Sam Allardyce yang pergi setelah membantu Palace menghindari degradasi pada musim sebelum.
Namun, De Boer gagal mengangkat performa timnya. The Eagles menelan empat kekalahan beruntun di Premier League dan tidak bisa mencetak gol.
De Boer akhirnya diberhentikan meski baru bekerja 77 hari di Selhurst Park. Dia dianggap menjadi salah satu pelatih terburuk pada era Premier League.
2. Martin Jol
Martin Jol pertama kali berkarier di Premier League bersama Tottenham. Ia total membuat 148 pertandingan bersama Spurs.
Setelah menangani Hamburger SV dan Ajax, Jol kembali ke Premier League dengan Fulham pada 2011. Namun, kariernya di Craven Cottage tidak berlangsung lama.
Jol dipecat pada Desember 2013 setelah Fulham menerima serangkaian hasil buruk. Kekalahan 0-3 dari West Ham menjadi laga terakhirnya bersama Fulham.
3. Rene Meulensteen
Rene Meulensteen pernah bekerja sama dengan Sir Alex Ferguson di Manchester United. Dia kemudian diangkat menjadi manajer Fulham pada tahun 2013.
Meulensteen datang ke Craven Cottage untuk menggantikan Martin Jol yang dipecat. Sayang, Meulensteen hanya sanggup meraup 10 poin dari 13 pertandingan di Premier League.
Hal itu membuat Meulensteen digantikan Felix Magath setelah 75 hari. Pada akhir musim, Fulham harus terdegradasi usai menempati posisi ke-19 di Premier League.
4. Dick Advocaat
Dick Advocaat pernah mengantarkan PSV Eindhoven, Rangers dan Zenit St Petersburg meraih sejumlah gelar. Meski begitu, kariernya di Premier League bersama Sunderland tak terbilang bagus.
Advocaat melatih Sunderland pada 17 Maret 2014 menggantikan Gustavo Poyet yang dipecat. Dia berhasil menyelamatkan The Black Cats dari degradasi pada akhir musim.
Musim berikutnya, Advocaat justru dipecat setelah Sunderland terpuruk di zona degradasi. Mereka hanya meraih tiga poin dari delapan pertandingan.
5. Louis van Gaal
Manchester United merekrut Louis van Gaal usai menangani timnas Belanda di Piala Dunia 2014. Dia menggantikan David Moyes yang dinilai gagal meneruskan kejayaan Sir Alex Ferguson di Old Trafford.
Kedatangan Van Gaal membawa harapan baru. Namun, performa Manchester United di bawah asuhan Van Gaal dianggap kurang memuaskan.
Van Gaal akhirnya dipecat pada 2016 setelah mengantarkan Setan Merah meraih gelar Piala FA. Itu merupakan satu-satunya trofi yang berhasil dipersembahkan Van Gaal untuk Setan Merah.
6. Ruud Gullit
Rudd Gullit menjadi manajer Chelsea pada tahun 1996. Ia dipilih untuk menggantikan Glenn Hoddle yang menangani Timnas Inggris.
Tahun pertama, Gullit mampu meraih kesuksesan secara instan. Dia berhasil mempersembahkan Piala FA untuk klub pada tahun 1997 dan finis di tempat keenam di Premier League.
Memasuki musim kedua, hubungan Gullit dengan manajemen klub merenggang. Pada Februari 1998, ia akhirnya dipecat dan digantikan Gianluca Vialli.
7. Ronald Koeman
Ronald Koeman mengawali karier kepelatihannya di Premier League dengan menangani Southampton pada 2014. Di bawah asuhannya, The Saints mampu finis di peringkat keenam sekaligus memastikan satu tiket ke Liga Europa.
Koeman kemudian dipercaya untuk membesut Everton pada tahun 2016. Namun, ia gagal mengangkat performa tim asal Merseyside tersebut pada musim keduanya.
Alhasil, Koeman harus angkat kaki dari Goodison Park pada Oktober 2017. Ketika Koeman dipecat, The Toffees tengah berada di zona degradasi.
Baca Juga:
- Terbaru Melawan Brentford, Ini 5 Kekalahan Terbesar Cristiano Ronaldo
- Malang Sarr dan Deretan Pemain Prancis yang Gagal Bersinar di Chelsea
- Bagaimana Nasibnya? 4 Pemain yang Gabung Manchester United Bareng Robin van Persie
- 5 Klub yang Bisa Tampung Kessie atau Christensen Secara Gratis
- Perlu Striker Baru! 5 Mantan Penyerang MU yang Bisa Dipulangkan ke Old Trafford
- 5 Calon Pengganti Bernardo Silva di Manchester City Jika Cabut ke Barcelona
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Manchester United Layangkan Tawaran Final untuk Frenkie De Jong di Pekan Depan
Liga Inggris 14 Agustus 2022, 17:00 -
Mauro Icardi Bakal Jadi Striker Baru Manchester United?
Liga Inggris 14 Agustus 2022, 16:20 -
Jadi Pemain Cadangan, Tanda-tanda Frenkie De Jong Didepak dari Barcelona?
Liga Spanyol 14 Agustus 2022, 15:40 -
Brentford Beberkan Dua Kunci untuk Bantai Manchester United
Liga Inggris 14 Agustus 2022, 15:20
LATEST UPDATE
-
Timnas Bahrain Sudah Tiba di Jakarta, Siap Tempur Hadapi Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 06:27 -
Man of the Match Inggris vs Albania: Myles Lewis-Skelly
Piala Eropa 22 Maret 2025, 05:11 -
Hasil Inggris vs Albania: Skor 2-0
Piala Eropa 22 Maret 2025, 04:41
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39