7 Alasan Mengapa Harus Takut Dengan Liverpool Saat Ini

Afdholud Dzikry | 3 Desember 2015 15:15
7 Alasan Mengapa Harus Takut Dengan Liverpool Saat Ini
Liverpool (c) LFC

Bola.net - Bola.net - telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam performa mereka sejak kedatangan Jurgen Klopp. Terbaru, The Reds baru saja membantai Southampton 6-1 di perempat final Capital One Cup.

Kemenangan atas Soton ini menjadi kemenangan keempat beruntun The Reds di empat laga terakhir mereka di semua kompetisi. Secara total, Klopp telah memainkan 11 laga bersama The Reds dan hanya sekali merasakan kekalahan (lawan Crystal Palace), tiga kali seri dan tujuh kali meraih kemenangan, termasuk mengalahkan Chelsea 1-3 dan Manchester City 1-4.

Advertisement

Klopp terbukti mampu menciptakan dorongan yang luar biasa di sekitar Liverpool saat ini dan mereka sekarang mulai mengubah beberapa hasil imbang di awal-awal kedatangannya dengan kemenangan demi kemenangan yang menjadi booster untuk mereka.

Banyak lini dan departemen tim yang telah jauh membaik sejak Klopp menggantikan Brendan Rodgers di posisi kemudi tim pada Oktober lalu. Dan saat ini, kita bisa melihat tujuh alasan mengapa tak ada tim yang ingin menghadapi Liverpool saat ini.

1 dari 7 halaman

Sulit Diprediksi

Sulit Diprediksi

Apakah itu karena cedera yang menggerogoti skuat mereka, atau hanya karena Klopp memastikan bahwa semua pemain harus diberikan kesempatan untuk unjuk gigi, kebiasaan Liverpool merotasi skuat mereka di bawah arahan Jurgen Klopp membuat setiap lawan mereka kesulitan untuk merencanakan kontra strategi saat bertemu The Reds.

Klopp telah meracik tim dengan memberikan pengalaman kepada pemain-pemain muda dari akademi untuk berkolaborasi dengan pemain yang sudah punya nama besar. Ini membuat Klopp begitu disegani dan dihormati anak asuhnya karena fair dalam perlakuan kepada semua pemain. Ini juga memberikan pengaruh pada apa yang lawan pikirkan tentang Liverpool yang akan mereka hadapi.
Sebagai contoh, saat melawan Swansea, Philippe Coutinho absen, alih-alih menempatkan Adam Lallana untuk menggantikan posisi Coutinho, Klopp justru lebih memilih Lallana bermain lebih ke dalam dan menempatkan Jordon Ibe di posisi Coutinho.

Begitu juga saat melawan Southampton, tanpa adanya Coutinho dan Roberto Firmino, Klopp justru bermain dengan formasi 4-3-1-2 dengan Adam Lallana bermain di belakang duet Daniel Sturridge dan Divock Origi, dan tiga gelandang tengah diisi Emre Can, Lucas Leiva dan Joe Allen. Dua laga itu membuktikan bagaimana sulitnya memprediksi apa yang ada di kepala Klopp dengan ide-ide permainannya.
2 dari 7 halaman

Lebih Punya Kecepatan

Lebih Punya Kecepatan

Bersama Brendan Rodgers, Liverpool sering terlihat sulit untuk langsung tancap gas sehingga tampak 'lesu' dan kurang berenergi, terutama saat membangun serangan dengan mengandalkan seluruh lini.

Namun bersama Klopp itu berubah. Di awali dengan mengandalkan Jordon Ibe sebagai penambah kecepatan dalam tim dengan memainkannya lebih sering, Klopp juga sukses menjadikan Alberto Moreno sebagai lokomotif serangan dari sisi sayap kiri dengan kecepatannya.

Liverpool memang kekurangan opsi untuk bermain dengan mengandalkan kecepatan dari para sayap, namun kehadiran Moreno mampu menjadi penawar untuk mempercepat permainan lewat sisi sayap kiri. Menjadi sebuah ironi karena Moreno hanya menjadi cadangan saat masih dilatih Brendan Rodgers yang lebih percaya pada Joe Gomez untuk posisi bek kiri.

Dan hasilnya, Liverpool kini bermain lebih cepat menyusuri seluruh sudut lapangan dengan mengandalkan sistem pressing yang terlihat seperti 'tawon yang mengelilingi selai' yang merupakan mimpi buruk bagi semua lawan mereka.
3 dari 7 halaman

Pemain Kunci Telah Kembali

Pemain Kunci Telah Kembali

Klopp dihadapkan pada banyaknya pemain andalan yang cedera di pekan-pekan awal kedatangannya di Anfield, tapi sekarang dirinya mulai melihat bahwa beberapa pemain andalan sudah kembali dan mulai bermain.

Klopp sendiri tiba saat skuat Liverpool sudah terbentuk. Bila ingin mengubah, tentu menjadi hal riskan mengingat bursa transfer pemain belum dibuka. Namun bila semua pemain Liverpool fit dan siap bermain, Klopp punya skuat yang lebih dari cukup untuk menjadi salah satu tim penantang gelar.

Dua pemain yang disebut-sebut sebagai roh permainan The Reds, Jordon Henderson dan Daniel Sturridge juga telah kembali. Keduanya telah bermain sebagai pengganti saat mengalahkan Swansea akhir pekan lalu, dan begitu juga saat melawan Southampton, bahkan Sturridge sudah mencetak dua gol pada kemenangan 6-1 itu.

Kehadiran Henderson akan melengkapi puzzle permainan penuh semangat yang penuh tuntutan fisik, sementara Sturridge selama ini dikenal sebagai salah satu penyerang yang paling ditakuti di Premier League.
4 dari 7 halaman

Kepercayaan Diri Menguat

Kepercayaan Diri Menguat

Alasan sederhana mengapa tak seorang pun akan senang menghadapi Liverpool saat ini adalah menguatnya kepercayaan diri pemain Liverpool seiring kedatangan Klopp. Keyakinan akan diri sendiri adalah kunci untuk menjadi yang terbaik, dan Klopp sukses menanamkan hal itu di level tertinggi dalam beberapa laga terakhir.

Mantan pelatih Mainz dan Borussia Dortmund itu mengakui bahwa dirinya perlu untuk mengubah pikiran suporter dari ragu-ragu menjadi penuh keyakinan, sesaat setelah ia ditunjuk sebagai pelatih. Dan dengan berubahnya hasil-hasil laga dari bermain imbang menjadi kemenangan demi kemenangan, itu tampaknya sudah menjadi kenyataan.

Klopp sendiri telah mengambil alih tugas kepelatihan di 11 pertandingan di semua ajang. Hasilnya, Klopp mampu membawa The Reds meraih tujuh kemenangan, tiga kali seri dan hanya sekali kalah

Kebersamaan para pemain di atas lapangan telah mampu menembus hingga tribun suporter dan itu menjadikan Liverpool selalu menyongsong pertandingan dengan penuh keyakinan, semangat dan dengan atmosfer yang terus positif.
5 dari 7 halaman

Peningkatan di Pertahanan

Peningkatan di Pertahanan

Alasan lain mengapa tak seorang pun akan ingin melawan Lierpool saat ini adalah karena peningkatan pertahanan mereka yang telah membuat empat clean sheet sepanjang Jurgen Klopp melatih.

Klopp lebih suka melakukan pendekatan dengan tetap menguasai bola dan mencoba menyerang dengan dominasi penuh meskipun sudah unggul. Pendekatan seperti ini tak terjadi dalam beberapa laga terakhir Liverpool bersama Brendan Rodgers.
6 dari 7 halaman

Energi Dari Bangku Cadangan

Energi Dari Bangku Cadangan

Saat Klopp diharuskan membuat perubahan untuk mengatasi cedera pemain, suspensi atau tak bisa memainkan pemainnya, para pemain yang menggantikan mereka mampu tampil mengesankan dan menunjukkan semangat besar.

Joe Allen telah menunjukkannya. Tak selalu bermain di bawah arahan Brendan Rodgers, Allen punya kesempatan untuk unjuk gigi saat melawan Bordeaux beberapa waktu lalu. Hasilnya, Allen tampil gemilang dengan pressing-nya, visi bermainnya dan sukses membawa The Reds menang 2-1. Begitu juga saat Joao Teixeira dipercaya tampil saat melawan Bournemouth di ajang Capital One Cup, atau saat Bradley Smith dipercaya tampil lawan Southampton baru-baru ini.

Selain nama-nama di atas, beberapa pemain yang tak sering tampil juga mampu tampil mempesona. Sebutsaja nama Kolo Toure, atau kebangkitan Dejan Lovren usai dikritik habis-habisan di akhir kepemimpinan Rodgers.
7 dari 7 halaman

Liga Europa 'Istirahat'

Liga Europa 'Istirahat'

Nafas Liverpool juga terbagi di kompetisi kelas dua Eropa, Liga Europa. Penampilan mereka di Eropa terbukti memiliki 'imbas' saat tampil di kompetisi domestik.

Bersama Klopp, Liverpool hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Southampton setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 melawan Rubin Kazan (23/10). Sementara saat menang 1-0 di pertemuan kedua lawan Rubin Kazan, The Reds justru kalah 1-2 melawan Crystal Palace (08/11). Begitu juga usai melawan Bordeaux, Liverpool juga 'hanya' mampu menang 1-0 melawan Swansea City.

Nah, The Reds sendiri tahun ini hanya menyisakan laga melawan FC Sion di Liga Europa sebelum kompetisi rehat hingga bulan Februari mendatang. Usai lawan FC Sion (11/12), The Reds 'hanya' akan bertemu West Brom sehingga kesempatan tanpa bermain di Liga Europa ini akan membuat Klopp memiliki skuat yang lebih 'segar' dan kaki-kaki yang ringan untuk membuat Liverpool semakin menakutkan.