6 Pertanyaan Seputar Agenda Transfer Juan Mata

Editor Bolanet | 24 Januari 2014 11:43
6 Pertanyaan Seputar Agenda Transfer Juan Mata

Bola.net - Juan Mata, 25, diyakini bakal hijrah dari ke kubu rival Manchester United di bursa transfer Januari 2014.

Nilai transfer playmaker timnas Spanyol itu diperkirakan bakal berada di kisaran £37 juta.

Begitu agenda kepindahan Mata ke Old Trafford muncul, sejumlah pertanyaan pun langsung mengemuka. Berikut enam di antaranya. (bbc/gia)

1 dari 6 halaman

Apakah Mata Panic Buy?

Apakah Mata Panic Buy?

Usai dikalahkan Chelsea 1-3 di Premier League dan disingkirkan Sunderland dari Capital One Cup, atmosfer di kubu United sangat tidak kondusif.

Manajer David Moyes butuh sebuah langkah signifikan untuk memperbaiki keadaan. Rumor pembelian Mata mendadak muncul ke permukaan. Diyakini, ini adalah langkah yang diambil Moyes dalam kondisi panik.

Benarkah Mata panic buy?

Dilansir BBC, seorang pengamat di Old Trafford mengatakan: Ya, Mata memang panic buy, tapi dia adalah panic buy yang berkualitas.

United memang butuh suntikan kreativitas di lini tengah. Mata adalah tipe pemain yang sanggup menyediakannya.
2 dari 6 halaman

Apakah United Benar Butuh Mata?

Apakah United Benar Butuh Mata?

Seperti diuraikan di halaman sebelumnya, Mata bisa menjadi suntikan amunisi yang sangat berharga berkat kreativitasnya dalam menciptakan peluang.

Sebagai perbandingan, dalam dua setengah musim terakhir saja, jumlah peluang yang diciptakan Mata mengungguli setiap pemain dari kubu United.



Ya, dia adalah tipe pemain yang dibutuhkan United untuk meraih kemenangan, mengembalikan nama besar mereka, sekaligus memperbaiki posisi di klasemen liga.
3 dari 6 halaman

Bisakah Mata Bersinar di Old Trafford?

Bisakah Mata Bersinar di Old Trafford?

Selama dua musim terakhir, Mata adalah pemain terbaik Chelsea. Sejak kedatangan Jose Mourinho, dia mulai kehilangan tempat.

Jika jadi gabung United, bisakah Mata kembali bersinar?

Itu tergantung pada David Moyes. Apabila sang manajer gagal menemukan tempat paling pas bagi Mata untuk mengeluarkan semua potensi terbaiknya, maka pembelian mahal ini bakal jadi sia-sia.

Mata bukan winger atau central midfielder.

Moyes tak boleh menyia-nyiakannya.
4 dari 6 halaman

Akankah Mata Menggeser Rooney?

Akankah Mata Menggeser Rooney?

Selama ini, Wayne Rooney sering beroperasi di belakang striker utama. Masalahnya, posisi itu diyakini sebagai posisi ideal Mata.

Bagaimana Moyes akan mengatasinya?

Salah satu kemungkinan adalah menggeser Rooney, tapi bukan dalam artian menggeser ke bangku cadangan.

Moyes bisa memakai kombinasi Rooney, Mata dan Adnan Januzaj untuk menyokong Robin van Persie atau siapa pun di depan.

Moyes punya ide lain? Kita lihat saja.
5 dari 6 halaman

Apakah Ini Bentuk Pernyataan United?

Apakah Ini Bentuk Pernyataan United?

Perekrutan Mata bisa berarti banyak hal bagi United.

Setelah dianggap gagal total di bursa transfer musim panas lalu, pembelian Mata dapat menjadi bentuk pernyataan tegas dari United bahwa mereka masih klub besar yang sanggup mendatangkan pemain bernama besar pula.

Ini juga bisa menjadi pesan bagi para suporter bahwa mereka siap berjuang untuk mengembalikan reputasi, khususnya di kota Manchester.

Sekadar info, saat ini raihan poin United (37) kalah jauh dari sang rival sekota Manchester City (50). Poin 37 itu bahkan masih lebih kecil dibandingkan goal difference City di klasemen sementara (38).
6 dari 6 halaman

Mourinho Berkuasa di Stamford Bridge?

Mourinho Berkuasa di Stamford Bridge?

Mata adalah idola publik Stamford Bridge. Namun, Jose Mourinho tak ragu menjualnya.

Bisa mengurangi surplus gelandang sekaligus mengantongi keuntungan £37 juta tentu jadi dasar bagus untuk keputusan tersebut.

Coba bayangkan seandainya bukan Mourinho namun Rafael Benitez yang berencana menjual Mata, apalagi ke klub rival seperti United. Pasti sudah terjadi kehebohan dan protes besar-besaran di Stamford Bridge.

Ya, mau tak mau kita harus mengakui bahwa Mourinho memang punya power di Chelsea. Kata-katanya ibarat hukum.

Dia adalah the untouchable one.

Entah keputusan ini jadi blunder atau tidak masih perlu kita ikuti kelanjutannya.