6 Pemain Yang Mampu Bangkit Setelah Pindah ke Tiongkok
Aga Deta | 9 Februari 2017 11:31
Bola.net - Bola.net - Oscar mengawali karirnya bersama Shanghai SIPG dengan sangat impresif setelah mencetak gol dalam laga debutnya di Liga Champions Asia. Dengan demikian, pemain asal Brasil itu punya kesempatan besar untuk mengembalikan karirnya setelah meredup di Chelsea.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pemain yang memutuskan pindah dari Eropa menuju Tiongkok dengan berbagai alasan. Namun, ada juga yang berhasil membangkitkan karirnya setelah pindah ke Negeri Tirai Bambu.
Berikut adalah enam pemain yang membuktikan bahwa pindah ke Tiongkok adalah keputusan yang tepat.
Renato Augusto
Ke: Beijing Guoan
Setelah menjalani periode yang tidak konsisten dan kurang sukses selama tiga setengah tahun dengan Bayer Leverkusen, mantan gelandang Flamengo Renato Augusto kembali ke Brasil pada tahun 2012 untuk bergabung dengan Corinthians di mana ia tetap berada di sana sampai Januari tahun lalu.
Augusto kemudian pindah ke ibukota Tiongkok dengan Beijing Guoan dan telah terbukti menjadi keputusan yang tepat. Semenjak itu Augusto mampu mengumpulkan 12 caps internasional untuk Brasil sepanjang tahun lalu, dibandingkan dengan lima selama lima tahun sebelumnya dan ikut memenangkan medali emas Olimpiade pada musim panas lalu.
Paulinho
Ke: Guangzhou Evergrande
Paulinho dianggap sebagai pembelian bagus oleh Tottenham ketika ia direkrut dari Corinthians pada tahun 2013 setelah ia mengangkat Copa Libertadores dengan klubnya dan Piala Konfederasi dengan negaranya.
Namun, selama dua musim di White Hart Lane, reputasi Paulinho menurun mengingat ia kehilangan tempat di starting XI Brasil dan hanya menjadi starter dalam tiga pertandingan di Premier League pada tahun terakhirnya di Inggris.
Berpisah kemudian menjadi solusi yang tepat bagi kedua belah pihak dan Paulinho akhirnya mampu menemukan kembali performa terbaiknya. Seperti Augusto, Paulinho sudah kembali masuk timnas Brasil belakangan ini.
Eran Zahavi
Ke: Guangzhou R&F
Eran Zahavi adalah pemain Israel paling sukses dari generasinya, namun karir yang sangat mengecewakan di Serie A selama 18 bulan dengan Palermo telah menodai reputasinya di liga besar Eropa.
Sebagai gelandang serang, Zahavi punya catatan gol yang luar biasa dengan 113 gol dari 148 pertandingan untuk Maccabi Tel-Aviv. Namun, kegagalannya di Italia membuat Zahavi kesulitan pindah menuju klub besar sehingga membuka jalan ke Tiongkok.
Setelah pindah ke Liga Super Tiongkok pada tahun 2016, Zahavi telah menjadi salah satu pemain terbaik di liga dengan mencetak 17 gol dalam 19 pertandingan untuk Guangzhou R&F.
Stephane Mbia
Ke: Hebei China Fortune
Kesulitan menembus tim utama QPR membuat Stephane Mbia dipinjamkan ke Sevilla. Nasib Mbia di Spanyol ternyata berubah lebih baik dengan membantu klub memenangkan Liga Europa.
Tak lama setelah kesuksesan tersebut, pemain Kamerun ternyata memilih untuk bergabung klub Turki Trabzonspor yang pada akhirnya terbukti menjadi bencana.
Melihat kesempatan pindah ke klub lain di salah satu dari lima liga besar Eropa menipis, Mbia akhirnya memutuskan pindah ke Tiongkok dan penampilannya cukup solid di sana.
Dario Conca
Ke: Guangzhou Evergrande
Playmaker Argentina berbakat yang membuat namanya di Brasil dengan Fluminense, Dario Conca menjadi berita utama ketika ia menjadi salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di dunia setelah pindah ke Guangzhou Evergrande pada tahun 2011.
Conca berusia 28 tahun pada saat pindah ke Tiongkok. Meski bermain cemerlang di Amerika Selatan, ia tidak pernah mendapat kesempatan dipanggil tim nasional Argentina.
Melihat peluang masuk ke skuat La Albiceleste semakin menipis, Conca justru menjadi menjadi perintis bagi para pemain Amerika Selatan di Asia dan mengantarkan Guangzhou Evergrande meraih banyak gelar.
Papiss Cisse
Ke: Shandong Luneng
Papiss Cisse membuat awal yang sangat bagus di Newcastle setelah bergabung dari klub Bundesliga Freiburg dengan mencetak 13 gol dalam 14 pertandingan pertama Premier League, termasuk voli yang luar biasa melawan Chelsea. Namun, selama empat musim berikutnya, ia cuma berhasil mengemas 24 gol liga.
Karena performa yang sudah tidak menentu dan berusia 31, Cisse akan kesulitan mendapat tawaran kembali ke Premier League setelah Newcastle terdegradasi. Untuk itu ia memutuskan pindah ke Shandong Luneng untuk berduet dengan Graziano Pelle.
Sampai sejauh ini, striker Senegal sudah mencetak lima gol dalam 13 pertandingan untuk membayar kepercayaan Shandong sehingga mau meninggalkan Eropa.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
10 Transfer Termahal Januari 2017
Editorial 1 Februari 2017, 10:25 -
Oscar: Conte Hormati Keputusan Saya
Liga Inggris 1 Februari 2017, 08:20 -
Beijing 'Cuma' Tawar Rooney 20 Juta Pounds
Liga Inggris 31 Januari 2017, 15:00 -
Conte Menyesal Tak Bisa Pertahankan Mikel dan Oscar
Liga Inggris 31 Januari 2017, 14:15 -
Sutton: Pemain Yang Pergi ke Tiongkok Seperti Tentara Bayaran
Liga Inggris 24 Januari 2017, 16:09
LATEST UPDATE
-
Lupakan Australia, Timnas Indonesia Fokus Hadapi Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 19:57 -
Bintang Muda RB Leipzig Ini Masuk Daftar Belanja Manchester United
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:58 -
Syukurlah Fans MU! Cedera Ayden Heaven Tidak Parah dan Segera Latihan Lagi!
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:50
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39