5 Transfer Terburuk Liverpool di Januari

Aga Deta | 31 Januari 2019 12:02
5 Transfer Terburuk Liverpool di Januari
Liverpool (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Liverpool tak terlihat akan membeli pemain anyar pada bursa transfer Januari ini. Manajer Jurgen Klopp sepertinya sudah cukup puas dengan komposisi pemainnya sampai sejauh ini.

The Reds memang tidak anti dengan bursa transfer Januari. Buktinya, tahun lalu mereka berhasil melakukan transfer yang brilian dengan mendatangkan Virgil van Dijk.

Advertisement

Meski ditebus dengan biaya mahal, Van Dijk mampu menjadi bek terbaik di Liverpool sejauh ini. Selain itu, masih ada Daniel Agger, Philippe Coutinho, Luis Suarez dan Daniel Sturridge yang juga merupakan tambahan bagus pada pertengahan musim.

Meskipun begitu, tidak semua pemain yang didatangkan Liverpool pada Januari bisa memberikan dampak positif ke klub. Bahkan beberapa di antaranya berujung pada kegagalan.

Berikut ini lima pembelian terburuk Liverpool di bursa transfer musim dingin seperti dilansir This Is Anfield.

1 dari 6 halaman

Fernando Morientes

Fernando Morientes

Fernando Morientes (c) PA

Rafa Benitez adalah sosok yang mendatangkan Fernando Morientes ke Liverpool. Pemain Spanyol itu adalah striker elit dengan reputasi dan rekor gol yang sangat bagus.

Namun, kepindahan Morientes dari Real Madrid ke Liverpool tidak berjalan sesuai dengan rencana. Sebab, Morientes hanya mencetak 12 gol selama satu setengah tahun di Anfield.

Tentu saja banyak yang kecewa dengan torehan Morientes selama di Inggris. Meskipun begitu, Morientes ikut memenangkan FA Cup dan Liga Champions bersama The Reds.

2 dari 6 halaman

Jan Kromkamp

Jan Kromkamp

Jan Kromkamp (c) LFC

Setahun setelah kedatangan Morientes dari La Liga, Benitez kembali masuk bursa transfer Januari untuk mendatangkan Jan Kromkamp. Bek kanan asal Belanda itu didatangkan dari Villarreal.

Transfer Kromkamp berupa pertukaran pemain. Josemi kembali ke negaranya dan Kromkamp datang ke Anfield.

Namun, Kromkamp nyaris tidak membuat dampak apa pun di Anfield dan hanya bertahan beberapa bulan di Merseyside. Ia hanya membuat 18 penampilan dan kemudian pergi ke klub Eredivise PSV.

3 dari 6 halaman

Daniele Padelli

Daniele Padelli

Daniele Padelli (c) FCIM

Padelli pada saat itu adalah salah satu kiper muda Italia yang menjanjikan. Rafael Benitez mendatangkan sang pemain dengan status pinjaman dengan opsi permanen sebagai kiper pelapis.

Padelli hanya membuat satu penampilan bersama Liverpool dalam pertandingan melawan Charlton Athletic. Ia kebobolan dua gol dan kemudian dikembalikan ke Italia.

Meski sejak itu bermain untuk Torino dan Udinese, Padelli tidak mencapai potensi terbaiknya. Sekarang berusia 33 tahun, Padelli kini menjadi kiper pelapis di Inter Milan dan terakhir kali tampil di Serie A pada Agustus 2016.

4 dari 6 halaman

Andy Carroll

Andy Carroll

Andy Carroll (c) LFC

Carroll didatangkan Liverpool dengan memecahkan rekor transfer klub setelah mereka menjual Fernando Torres ke Chelsea. Torres dan Luis Suarez didatangkan pada bursa transfer yang sama.

Namun, cedera menghancurkan karier Carroll di Anfield. Striker asal Inggris itu hanya menceta 11 gol dari 58 pertandingan dan penampilannya tidak sesuai dengan harganya yang mencapai 35 juta pounds.

Carroll pergi ke West Ham pada musim 2012/13 tetapi cedera masih terus mengikutinya. Carroll cuma sanggup mencetak kurang dari 40 gol untuk The Hammers dalam enam setengah musim.

5 dari 6 halaman

Steven Caulker

Steven Caulker

Steven Caulker (c) Mirror

Jurgen Klopp tidak terlalu sering mendatangkan pemain pada bursa transfer Januari. Namun, ia pernah melakukannya tak lama setelah bergabung dengan The Reds.

Caulker datang ke Liverpool dengan status pinjaman untuk memberikan kedalaman di pertahanan Liverpool. Namun, sang pemain justru lebih sering dimainkan sebagai striker darurat.

Dalam empat penampilan, Caulker hanya sekali menjadi starter sebagai pemain belakang. Itu terjadi dalam pertandingan Piala FA.

6 dari 6 halaman

Video Pilihan

Banyak tercipta hasil fantastis yang terjadi pada Rabu (30/1/2019), seperti Barcelona dan Fiorentina yang pesta gol.