5 Pemain yang Menyia-nyiakan Bakatnya

Aga Deta | 19 September 2017 13:03
5 Pemain yang Menyia-nyiakan Bakatnya
Adriano (c) FCIM

Bola.net - Bola.net - Meski dikaruniai bakat yang hebat, tidak semua pemain bisa menjadi bintang sepakbola kelas dunia. Padahal bakat hebat yang mereka miliki bisa membuat mereka menjadi pemain besar seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo.

Ada banyak faktor yang membuat para pemain tersebut tak mampu menjadi bintang lapangan hijau. Banyak pemain yang ternyata gagal memaksimalkan potensinya karena lebih sibuk dengan urusan di luar sepak bola.

Advertisement

Berikut ini 5 pesepakbola yang menyia-nyiakan bakat hebatnya seperti dilansir besoccer.

1 dari 5 halaman

Andy Van der Meyde

Andy Van der Meyde

Andy Van der Meyde

Pemain sayap asal Belanda ini tampil memukau di Ajax sehingga menarik minat banyak klub top Eropa. Setelah menjalani karir yang kurang sukses bersama Inter Milan, Van der Meyde berakhir di Everton.

Namun, perilaku negatifnya yang sering mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol membuat Var de Meyde tidak bisa memaksimalkan potensinya. Dia bermain kurang dari 100 pertandingan selama 10 tahun.
2 dari 5 halaman

Ricardo Quaresma

Ricardo Quaresma

Ricardo Quaresma

Bintang asal Portugal ini berada pada level yang sama dengan Cristiano Ronaldo saat ia bergabung dengan Barcelona pada tahun 2003. Dia meninggalkan Camp Nou untuk memberi ruang kepada Deco dan melewatkan tahun-tahun terbaik di klub Catalan.

Setelah menjadi bintang di Porto, ia menjalani periode yang mengecewakan di Inter Milan dan Chelsea sebelum menemukan tempatnya di Besiktas. Dia kembali ke tim nasional Portugal untuk memenangkan Euro di Prancis, namun ia bukan pemain kelas dunia meski punya skill luar biasa.
3 dari 5 halaman

Adrian Mutu

Adrian Mutu

Adrian Mutu

Saat remaja, Adrian Mutu punya statistik mengesankan di Rumania saat bermain bersama Arges Pitesti dan Dynamo Bucharest sehingga mendapat kesempatan bergabung dengan Inter Milan. Mutu tidak sukses di kota Milan dan, setelah mengembalikan karirnya di Hellas Verona dan Parma, dia bergabung dengan Chelsea.

Di tengah karirnya yang sedang menanjak sebagai striker top, Mutu justru dinyatakan positif menggunakan kokain. Juventus dan Fiorentina memberinya kesempatan kedua yang diikuti dengan Cesena, Ajaccio, Petrolul, Pune City dan Targu Mures, sebelum mengakhiri karirnya di tahun 2016.
4 dari 5 halaman

Mateja Kezman

Mateja Kezman

Mateja Kezman

Lebih dari 100 gol dalam 120 pertandingan untuk PSV Eindhoven menjadikan Mateja Kezman sebagai salah satu pemain paling diinginkan di Eropa. Namun, dia kehilangan ketajamannya setelah pindah ke Chelsea.

Kezman kemudian bermain untuk Atletico Madrid dan Fenerbahce, tampil cukup bagus untuk tim Turki. Dia gagal meaih kesuksesan di PSG sebelum karirnya mengalami penurunan yang membawanya ke tim seperti Zenit, South China dan BATE Borisov. Dia tidak mampu memaksimalkan potensinya.
5 dari 5 halaman

Adriano Leite

Adriano Leite

Adriano Leite

Contoh lain dari pemain Brasil yang bisa melakukan banyak hal tapi tenyata tidak bisa. Setelah awal kedatangannya di Giuseppe Meazza yang kurang sukses, Adriano berkembang pesat di Fiorentina dan Parma sebelum kembali ke Inter Milan.

Pada periode keduanya memperkuat Inter, Adriano memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi striker hebat. Namun, Adriano justru terjerumus ke dunia malam dan sering mengkonsumsi alkohol. Setelah itu karirnya semakin merosot drastis.