5 Alasan AS Roma Bisa Juara Liga Champions

Sudah Lakukan Hal Mustahil

Sudah Lakukan Hal Mustahil

Hanya ada dua tim dalam sejarah Liga Champions yang pernah memenangkan pertandingan babak sistem gugur setelah tertinggal tiga gol atau lebih di leg pertama sebelum comeback heroik AS Roma melawan Barcelona. Mereka adalah Deportivo La Coruna pada musim 2003/04 dan Barca sendiri pada musim lalu.

Kesuksesan Roma membalikkan defisit 4-1 melawan tim seperti Barcelona, yang bisa menjadi tim pertama yang tidak terkalahkan dalam 38 pertandingan La Liga, akan memberi keyakinan besar bahwa mereka sekarang bisa mengalahkan siapa pun.

Punya Talenta Top

Punya Talenta Top

Roma punya kombinasi sempurna dari pemain berpengalaman, pemenang dan talenta muda yang segar.

Kapten klub Daniele de Rossi memenangkan Piala Dunia bersama Italia pada tahun 2006. Dia juga finalis Euro 2012, juara Euro U-21 dan merengkuh juara Coppa Italia beruntun di tahun 2007 dan 2008 - piala utama Roma sejak tahun 2001.

Edin Dzeko adalah pencetak gol yang sudah terbukti di level elit dan telah mencetak enam gol di Liga Champions musim ini. Dia memenangkan gelar liga di Jerman dan Inggris dan tidak ada pemain lain yang pernah mencetak 50 gol atau lebih di Jerman, Inggris dan Italia.

Aleksandar Kolarov juga memenangkan piala di Inggris bersama Dzeko, sementara Radja Nainggolan yang berusia 29 tahun dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu gelandang sentral terbaik di Eropa.

Manajer

Manajer

Dengan Eusebio Di Francesco, anggota skuat juara Serie A Roma musim 2000/01, Giallorossi memiliki manajer yang terkenal pekerja keras sebagai pemain dan telah membuktikan kemampuan melatihnya selama beberapa tahun di level yang lebih rendah untuk mencapai tahap ini.

Dia mulai terkenal bersama Sassuolo setelah mengambil alih tim pada tahun 2012, pertama memimpin klub ke puncak Seri B dan kemudian secara ajaib mempertahankan mereka di Serie A. Sassuolo, yang belum pernah lebih tinggi dari divisi tiga hingga 2008, kemudian lolos ke Liga Europa 2016/17 di bawah bimbingan Di Francesco dan berhasil lolos ke babak penyisihan grup.

Dia direkrut oleh Roma pada musim panas lalu dan ini adalah debutnya di Liga Champions. Itu tidak menghentikan Louis van Gaal (Ajax), Jose Mourinho (Porto), Josep Guardiola, Luis Enrique (keduanya Barcelona) dan Zinedine Zidane (Real Madrid) meraih juara pada percobaan pertama mereka.

Liverpool Punya Kelemahan

Liverpool Punya Kelemahan

Jika Roma bisa menemukan cara untuk mengalahkan Liverpool di semifinal, itu berarti mereka akan menjalani satu pertandingan lagi melawan Real Madrid atau Bayern Munchen. Dan mengingat apa yang terjadi saat melawan Barcelona di Stadio Olimpico, mereka punya kemampuan untuk mengalahkan siapa pun saat ini.

Pertama, kuncinya adalah ke Kiev. Dan Liverpool bukan anti peluru meski mereka dengan mudah menyingkirkan Manchester City dari kompetisi.

Pertahanan The Reds masih belum cukup kuat. Mereka kebobolan paling banyak di antara lima tim teratas di Premier League musim ini. Rapuhnya pertahanan Liverpool sangat terlihat pada menit awal di leg kedua babak perempat final, tetapi City tidak memanfaatkannya di sisa permainan.

Yang paling penting bagi Roma adalah menemukan cara untuk meredam ancaman dari penyerang Liverpool. Tapi itu bisa dilakukan, seperti yang ditunjukkan Manchester United dalam pertandingan Premier League beberapa waktu lalu.

Sudah Saatnya Juara

Sudah Saatnya Juara

Di babak semifianl, Roma adalah satu-satunya klub yang belum memenangkan Piala Eropa / Liga Champions. Mereka bahkan belum pernah mencapai semifinal sebelum musim ini di era Liga Champions, sementara penampilan terakhir mereka di Piala Eropa terjadi pada tahun 1984 melawan Liverpool.

Satu-satunya trofi Eropa yang pernah diraih Roma adalah Inter-Cities Fairs Cup 1961, pelopor Piala UEFA dan sekarang Liga Europa.