4 Alasan Chelsea Harus Pertahankan Antonio Conte
Aga Deta | 26 Juni 2018 12:14
Bola.net - Bola.net - Rumor tentang pemecatan Antonio Conte di Chelsea sudah berhembus cukup sangat lama. Dari kekalahan di hari pembukaan atas Burnley hingga final FA Cup musim lalu, pria Italia itu sangat santer dikabarkan akan dipecat.
Kandidat terdepan untuk mengambil alih pekerjaannya di Stamford Bridge sepertinya adalah mantan manajer Napoli Maurizio Sarri. Posisi Sarri di San Paolo sudah digantikan oleh mantan manajer Chelsea Carlo Ancelotti.
Bahkan setelah sebulan memenangkan FA Cup, mantan manajer Juventus itu masih berada di Chelsea. Ada banyak masalah mengenai pemecatan Conte dan situasi semakin rumit karena klausul pelepasan Sarri dengan Napoli.
Conte menolak untuk mengambil pekerjaan lain, dan jika Chelsea memecatnya, mereka harus membayar kompensasi penuh satu tahun kontraknya yang tersisa. Sementara itu, Sarri masih terikat kontrak dengan Napoli karena mereka belum memecatnya. Chelsea harus membayar Napoli untuk Sarri tapi mereka tidak bersedia.
Jadi di tengah semua kerumitan ini, beberapa orang menyarankan bahwa Roman Abramovich mungkin harus memberi Conte satu kesempatan lagi. Berikut ini adalah empat alasan mengapa Chelsea harus tetap mempertahankan Conte dan tidak menunjuk Sarri seperti dilansir Sportskeeda.
Sang Juara
Di Chelsea, dia memenangkan Premier League di musim pertamanya dan Piala FA pada tahun berikutnya.
Sementara Sarri yang berusia 59 tahun belum memenangkan apapun dengan semua klub yang dia tangani sejauh ini. Meski 10 tahun lebih tua dari Conte, dia tidak tahu bagaimana memenangkan piala sedangkan Conte tahu apa yang diperlukan untuk memenangkan gelar.
Selain itu, Sarri hanya menjanjikan sepakbola yang indah, sementara Conte menjanjikan piala dan Chelsea sudah pasti menginginkan piala.
Sejarah
Banyak yang mengklaim bahwa dia sudah kehilangan ruang ganti dan dia tidak lancar berbahasa Inggris sehingga menjadi salah satu alasan mengapa dia dipecat.
Tapi salah satu alasan terbesar mengapa dia dipecat adalah karena taktiknya. Scolari lebih suka bermain sepak bola menyerang dan pemain Chelsea tidak terbiasa bermain seperti itu, sebagai akibatnya mereka kesulitan.
Dalam pertandingan besar Chelsea tidak pernah bisa bangkit dan kalah saat mereka bermain sepakbola menyerang.
Sementara itu, Sarri juga lebih suka bermain sepakbola menyerang dan Chelsea sekarang ini tidak terbiasa bermain sepakbola seperti itu. Seperti Scolari, dia mungkin juga kesulitan untuk mendapatkan yang terbaik dari Chelsea saat ini dan membuat keadaan menjadi lebih buruk di Stamford Bridge.
DNA
Semua piala ini datang ke Stamford Bridge dengan gaya sepakbola defensif yang dimainkan klub. Memainkan sepakbola bertahan ada di dalam DNA mereka dan ditanamkan oleh Jose Mourinho selama musim pertamanya di Inggris.
Gaya permainan seperti itu mungkin tidak terlalu indah, tetapi sangat efektif dan buktinya mereka bisa mendapatkan piala.
Itu adalah keunikan yang dimiliki Chelsea dibandingkan klub lain. Klub lain memainkan sepakbola menyerang; Arsenal, Tottenham, Man City, Man United (sebelum Jose Mourinho). Sepakbola defensif memberi Chelsea keunikan dan itu ada di dalam DNA mereka.
Sarri bukanlah manajer yang punya DNA sepakbola Chelsea. Bahkan dia sangat berlawanan karena dia memainkan sepakbola menyerang.
Conte Pantas Dapat Kesempatan Lagi
Keputusan menjual Diego Costa dibuat pada bulan Januari, dan perilaku buruk Costa yang menyebabkan dia pergi.
Pada awal musim, Costa datang kepada Conte dan mengatakan bahwa dia ingin pergi. Tapi Costa mengatakan secara terbuka bahwa dia menerima pesan teks bahwa dia sudah tidak lagi diinginkan
Selain itu, keputusan menjual Matic bukanlah dari Conte, tetapi dari manajemen Chelsea. Orang akan mengatakan bahwa Conte sudah mengkritik manajemen Chelsea secara terbuka, tetapi apa yang membuatnya melakukannya? Sudah jelas bahwa manajemen Chelsea tidak memberinya dukungan finansial tapi mengharapkan bisa mendapatkan piala.
Conte gagal masuk empat besar dengan lima poin, dan tersingkir dari Liga Champions bukan karena taktiknya yang buruk tetapi karena kesalahan individu.
Dia ingin meningkatkan kedalaman skuat tetapi manajemen tidak mau membantunya. Mempertimbangkan semua ini, dia harus diberi kesempatan lain, jika tidak Roman Abramovich mungkin akan membuat kesalahan yang sama seperti dengan Jose Mourinho pada tahun 2007.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kane Dianggap Sudah Siap Gabung Klub Besar
Liga Inggris 25 Juni 2018, 17:01 -
Eden Hazard Sudah Ditawarkan ke Real Madrid
Liga Inggris 25 Juni 2018, 15:56 -
Chelsea Tumbalkan Alvaro Morata Untuk Wonderkid Dortmund Ini
Liga Inggris 25 Juni 2018, 15:32 -
Chelsea Ramaikan Perburuan Alisson Becker
Liga Inggris 25 Juni 2018, 12:15 -
Gilas Panama, Inggris Dipercaya Bisa Juara Dunia
Piala Dunia 25 Juni 2018, 07:25
LATEST UPDATE
-
Ancaman Bola Mati untuk Timnas Indonesia: Tutup Celah, Tutup Peluang Lawan
Tim Nasional 23 Maret 2025, 09:59 -
Garuda Terluka, tapi Belum Tumbang: Target 3 Poin di Laga Berikutnya
Tim Nasional 23 Maret 2025, 09:52 -
Calvin Verdonk vs Dean James: Siapa Penguasa Sisi Kiri Garuda?
Tim Nasional 23 Maret 2025, 09:42 -
Sinyal Rotasi di Bawah Mistar: Emil Audero Debut Lawan Bahrain?
Tim Nasional 23 Maret 2025, 09:33 -
Tiga Serangkai Bahrain: Ancaman buat Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno
Tim Nasional 23 Maret 2025, 09:21 -
Jadwal Final Swiss Open 2025: Asa Merah Putih di Pundak Fikri/Daniel
Bulu Tangkis 23 Maret 2025, 08:58 -
Prediksi Jerman vs Italia 24 Maret 2025
Piala Eropa 23 Maret 2025, 08:17 -
Prediksi Portugal vs Denmark 24 Maret 2025
Piala Eropa 23 Maret 2025, 08:15 -
Prediksi Prancis vs Kroasia 24 Maret 2025
Piala Eropa 23 Maret 2025, 08:13
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39