15 Alasan Mourinho Memang Spesial

Editor Bolanet | 20 Januari 2014 15:11
15 Alasan Mourinho Memang Spesial
The Special One, Mourinho. (c) Bolanet

Bola.net - Jose Mourinho baru saja menorehkan tiga prestasi gemilang di Premier League. Pertama, ia membawa Chelsea menang 3-1 atas lawan berat, Manchester United di Stamford Bridge kemarin malam. Kedua, ia juga resmi mencatatkan kemenangan ke-100 di sepanjang karirnya di Premier League.

Terakhir, ia mendapatkan penghargaan khusus dari Football Writers Association sebagai bentuk apresiasi atas semua dedikasinya pada sepakbola, terutama di tanah Inggris.

Tentu saja tiga hal positif tersebut semakin mengukuhkan reputasi Mourinho, yang menyebut dirinya sendiri 'The Special One',  sebagai pelatih hebat tak hanya di Inggris namun mungkin juga seantero Eropa.

Kali ini Bolanet mencoba mengumpulkan tak kurang dari 20 alasan mengapa Mourinho memang layak disebut sebagai seorang pelatih yang spesial, terlepas dari fakta bahwa ia sendiri yang menyebutkan julukan itu sendiri ketika pertama kali datang ke London.

Oke, tanpa banyak panjang lebar lagi, mari kita simak pemaparannya satu persatu Bolanetters. (bola/rer)

1 dari 15 halaman

The Special One

The Special One

Ya, salah satu hal yang membuat Mourinho spesial adalah dirinya sendiri. Usai membawa Porto menjadi juara Liga Champions, Mou langsung menarik minat Roman Abramovich, yang kemudian menunjuknya sebagai manajer utama Chelsea.

Dalam konfrensi pers pertamanya bersama media Inggris, Mou melontarkan satu kalimat yang hingga kini masih dikenang oleh banyak orang.

Tolong jangan panggil saya arogan, namun saya adalah seorang juara Eropa dan saya pikir saya adalah seorang yang spesial.

Mulai detik itu, Mou pun menjadi The Special One.
2 dari 15 halaman

Terbaik di Dunia

Terbaik di Dunia

Tak banyak manajer yang menerima pujian atau pengakuan dari pelatih serta pemain sebagai seorang manajer yang hebat. Daftar pujian untuk Mou tidak akan pernah habis untuk dibahas. Bolanetters akan menemukan nama terkenal seperti Cristiano Ronaldo, Wesley Sneijder, hingga Diego Maradona.

Bahkan Josep Guardiola mengakui Mourinho sebagai yang terbaik sebelum Barcelona menghadapi Inter di Liga Champions musim 2009/10.
3 dari 15 halaman

Determinasi

Determinasi

Hukuman tak membuat Mourinho menyerah untuk memastikan bahwa pemainnya melakukan semua instruksi yang ia sampaikan. Alkisah The Special Onje dilarang untuk mendampingi timnya di dua leg  babak perempat final Liga Champions 2004/05 melawan Bayern Munich.

Saat laga kandang digelar, Mourinho ditengarai ada di ruang ganti Chelsea untuk memberikan instruksi pada pemainnya, sebelum laga dimulai dan saat istirahat babak pertama. Selain itu kabarnya ia juga memberikan instruksi rahasia pada timnya melalui alat komunikasi rahasia dan beberapa pesan tertulis.

Terakhir, 10 menit sebelum pertandingan bubar, Mourinho disebut meninggalkan Stamford Bridge dengan bersembunyi di keranjang cucian agar keberadaannya tidak diendus oleh media!
4 dari 15 halaman

Guru Terbaik

Guru Terbaik

Mourinho mungkin adalah salah satu dari sedikit pelatih top Eropa yang sudah mengecap banyak pengalaman dari pelatih terbaik. Di usia 33 tahun, ia bergabung dengan Barcelona untuk menjadi penerjemah dari Sir Bobby Robson, manajer El Barca kala itu.

Setelahnya, ia juga sempat menyerap ilmu bersama Louis Van Gaal, sebelumnya akhirnya memulai karir pada tahun 2000 di Portugal dan akhirnya menjadi juara Liga Champions pada tahun 2004. 
5 dari 15 halaman

Total

Total

Mourinho juga dikenal sebagai pelatih yang kerap memberikan reaksi sedikit berlebihan ketika timnya meraih kemenangan. Ia pernah sampai meletakkan kedua lututnya di tanah ketika Real Madrid meraih kemenangan dramatis 3-2 atas Manchester United di Liga Champions.

Hal yang sama juga pernah dilakukan oleh Mourinho saat ia berkunjung ke Old Trafford di musim 2003/04. Kala itu Porto mengalahkan MU dan lolos ke babak berikutnya. Selebrasi yang dilakukan oleh Mourinho kabarnya disebut amat mengganggu oleh Sir Alex Ferguson.
6 dari 15 halaman

Kebal Kekalahan

Kebal Kekalahan

Setelah sembilan orang pemain Porto yang ia pimpin gagal menang atas Beira-Mar di Februari 2002, Mourinho melewati tak kurang dari sembilan tahun tanpa satu kekalahan pun di laga kandang.

Ia tak terkalahkan bersama Porto, Chelsea, Internazionale, dan Real Madrid di 151 laga kandang hingga bulan April 2011. Kala itu Los Blancos kalah dari Sporting Gijon, klub yang sebelumnya tak pernah menang di Bernabeu selama 16 tahun.
7 dari 15 halaman

Rekor Poin

Rekor Poin

Pada musim 2002/2003 di Portugal, Mourinho memecahkan rekor poin terbanyak di liga domestik dengan mengumpulkan 86 poin dari 102 yang tersedia. Porto kemudian dipastikan menjadi juara liga dengan menyisakan lima pekan pertandingan di musim tersebut.

Musim 2004/05, musim pertamanya di Chelsea berakhir dengan titel juara Premier League. The Blues juara untuk kali pertama semenjak tahun 1995. Mourinho memecahkan rekor poin terbanyak di Premier League dengan 95 angka. Ia juga membuat Chelsea menjadi tim yang paling sedikit kebobolan (15).

Ia juga melakukan hal yang sama di tahun 2012. Real Madrid ia bawa menjadi juara dengan meraih 100 poin. Selain itu, Los Blancos juga amat produktif dengan membuat total 121 gol di musim yang sama.
8 dari 15 halaman

Impresif di Italia & Spanyol

Impresif di Italia & Spanyol

Musim 2011/12, Los Blancos tak hanya ia buat mencetak rekor jumlah poin, namun juga jumlah kemenangan terbanyak di La Liga (32), gol terbanyak (121) dan selisih gol tertinggi (+89)

Mou juga menjadi manajer pertama di Serie A yang mampu membawa timnya meraih treble winner. Ia melaukannya bersama Internazionale pada musim 2009/10. Kala itu Nerazzurri sukses menyampu bersih trofi Liga Champions, Scudetto, dan Coppa Italia.
9 dari 15 halaman

Kuasai Enam Bahasa

Kuasai Enam Bahasa

Memulai karirnya sebagai seorang penerjemah bagi Sir Bobby Robson di Barcelona, tidak mengejutkan jika Mourinho kemudian fasih untuk bicara dalam bahasa Spanyol, Catalan, dan Inggris. Namun di luar itu, ia juga piawai menggunakan bahwasa Italia, Prancis, dan juga bahasa ibu, Portugal.
10 dari 15 halaman

Tak Kenal Kompromi

Tak Kenal Kompromi

Fans Real Madrid mungkin tak merestui keputusan Mourinho untuk membangkucadangkan Iker Casillas beberapa waktu yang lalu. Namun itu adalah salah satu cara sang pelatih untuk menunjukkan secara tegas, siapa yang menjadi bos di dalam tim.

Semenjak ditepikan di era Mourinho, hingga kini nasib Casillas tak kunjung membaik di Real Madrid. Ia hanya dimainkan di Liga Champions oleh Carlo Ancelotti, sementara posisi utama di La Liga tetap diserahkan pada Diego Lopez.
11 dari 15 halaman

Detail

Detail

Mourinho dikenal dengan kegemarannya melakukan riset secara mendalam terhadap calon lawan yang akan ia hadapi. Kebiasaan ini mungkin muncul semenjak ia menulis laporan pengamatan pemain untuk Sir Bobby Robson di Barcelona.

Tak banyak manajer yang memiliki keinginan untuk mengikuti metode Mourinho tersebut. Disebutkan oleh Bleacher Report, satu waktu Mou pernah menuliskan laporan mendetail mengenai hasil latihan dari Porto di situs resmi klub. Laporan tersebut kemudian menuai pujian dari berbagai pihak terkait karena pendekatan yang amat ilmiah dan inovatif.

Musim berikutnya, Mourinho ditunjuk menjadi pelatih utama Porto.
12 dari 15 halaman

Caci Manajer Lawan

Caci Manajer Lawan

Well, mungkin ini bukan sisi terbaik Mourinho, namun jelas membuatnya berbeda dari manajer lainnya. Mourinho seringkali tak ragu untuk memberikan komentar sarkastik pada manajer lawan, entah untuk sekedar memulai perang urat syaraf atau memang berniat mengkritik yang bersangkutan.

Soal Arsene Wenger, Mourinho pernah berkata: Saya pikir ia adalah orang yang termasuk dalam tipe penguntit. Ia suka melihat apa yang dilakukan oleh orang lain. Ada orang yang, ketika mereka berada di rumah, mereka memiliki teleskop besar untuk melihat apa yang terjadi dengan keluarga lain. Ia berbicara dan terus berbicara tentang Chelsea.

Untuk Claudio Ranieri, eks manjer Chelsea yang ia gantikan, Mourinho punya komentar lain lagi: Saya belajar bahasa Italia selama lima jam sehari selama berbulan-bulan untuk memastikan bahwa saya bisa berkomunikasi dengan para pemain, media, dan fans. Ranieri sudah berada di Inggris selama lima tahun dan masih kesulitan untuk mengucapkan 'selamat pagi' dan 'selamat sore'.

Eks manajer Barcelona, Frank Riijkard, juga tak luput dari serangan Mourinho. Ia pernah berkata, Sejarah saya sebagai seorang manajer tidak bisa dibandingkan dengan Frank Riijkard. Ia memiliki nol trofi sedangkan saya punya banyak.
13 dari 15 halaman

Tak Gentar Kritik

Tak Gentar Kritik

Special One banyak mendapat kritik dari fans Madrid menyusul peforma tim yang kurang baik di musim keduanya di Spanyol. Namun sang manajer tampaknya tak gentar untuk menghadapi cercaan fans tersebut.

40 menit menjelang derby Madrid di musim 2012/13, Jose Mourinho masuk ke lapangan di Bernabeu terlebih dahulu, agar para suporter yang ingin bersiul mengejek dirinya bisa melakukannya terlebih dahulu tanpa mengganggu tim.

Tentu saja ini adalah tindakan yang akan anda harapkan dari manajer nyleneh seperti Mourinho. Namun yang mengejutkan, tak sedikit fans yang kemudian terkesan dengan apa yang ia lakukan dan memberikan tepukan semangat sebagai gantinya.
14 dari 15 halaman

Dahulukan Keluarga

Dahulukan Keluarga

Mourinho memiliki dua orang anak, Matilda dan Jose.Jr. Keduanya diberi nama sesuai nama dirinya serta istrinya. Berulang kali Mou sempat menegaskan bahwa ia lebih suka mengutamakan keluarga daripada karirnya.

Hal tersebut yang kemudian mempengaruhi keputusannya untuk menerima pinangan Chelsea kedua kalinya di musim panas lalu. The Special One menyebut keluarganya amat betah di Inggris dan selain itu Matilda juga ingin melanjutkan kuliah di London.
15 dari 15 halaman

Dobrak Tradisi Pers

Dobrak Tradisi Pers

Mourinho juga bisa lelah menghadapi pertanyaan dari media. Pada Februari 2005, jelang laga perdelapan final Liga Champions antara Chelsea dan Barcelona, Jose Mourinho tidak ragu mengungkap seluruh nama pemain yang akan ia turunkan di pertandingan tersebut. Tak berhenti sampai di situ, ia juga mengungkap prediksi siapa saja pemain yang akan diturunkan oleh Barcelona.

Hasilnya? Chelsea mengalahkan Barcelona kala itu dan lolos ke babak perempat final.