10 Manajer Premier League yang Berpotensi Dipecat di Awal Musim 2023/2024, Poch & Ten Hag Kena Tendang?

Aga Deta | 6 September 2023 05:42
10 Manajer Premier League yang Berpotensi Dipecat di Awal Musim 2023/2024, Poch & Ten Hag Kena Tendang?
Manajer Manchester United, Erik Ten Hag (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Kompetisi Premier League 2023/2024 baru memainkan empat pertandingan. Meski begitu, ada beberapa manajer yang mulai mendapat tekanan karena performa timnya.

Hingga pekan keempat, Manchester City berada di puncak klasemen sementara. Tim asuhan Josep Guardiola tersebut mampu menyapu bersih semua kemenangan.

Advertisement

Sejumlah tim seperti Tottenham, Liverpool, West Ham hingga Arsenal juga meraih hasil yang bagus di awal musim. Tidak mengherankan kalau mereka bisa berada di papan atas klasemen.

Di sisi lain, ada beberapa klub mengalami kesulitan pada awal musim ini. Hal tersebut bisa berdampak pada masa depan sang manajer di klub.

Berikut ini 10 manajer Premier League yang berpotensi dipecat di awal musim ini menurut Give Me Sport.

1 dari 10 halaman

10. Erik ten Hag (Manchester United)

10. Erik ten Hag (Manchester United)

Erik ten Hag pada laga pekan ke-1 Premier League 2023/2024 antara Manchester United lawan Wolves (c) AP Photo/Rui Vieira

Manchester United menjalani musim pertama yang cukup positif di bawah asuhan Erik Ten Hag. Mereka mampu menjuarai Carabao Cup dan kembali ke Liga Champions setelah finis ketiga di Premier League.

Namun, performa Manchester United tidak terlalu meyakinkan pada awal musim ini. Setan Merah hanya meraih enam poin di liga dan menelan kekalahan dari Arsenal menjelang jeda internasional.

Perselisihan Ten Hag dengan Jadon Sancho juga menunjukkan bahwa keadaan di Old Trafford sedang tidak baik saat ini. Ten Hag masih punya banyak waktu untuk memperbaiki performa timnya.

2 dari 10 halaman

9. Eddie Howe (Newcastle)

9. Eddie Howe (Newcastle)

Manajer Newcastle Eddie Howe. (c) AP Photo/Dave Thompson

Eddie Howe menunjukkan kinerja yang cukup bagus bersama Newcastle pada musim lalu. Dia berhasil membawa The Magpies kembali berlaga di Liga Champions setelah finis keempat di Premier League.

Setelah mendatangkan sejumlah pemain baru, Newcastle diharapkan bisa bersaing di papan atas. Namun, Sandro Tonali dan kolega justru terseok-seok di Premier League pada awal musim ini.

Newcastle sekarang berada di perigkat ke-14 setelah hanya menang sekali dan menderita tiga kekalahan. Dengan kekuatan finansial yang tidak terbatas, pemilik Newcastle bisa melakukan pergantian manajer apabila Howe tidak melalukan perbaikan setelah jeda internasional.

3 dari 10 halaman

8. Mauricio Pochettino (Chelsea)

8. Mauricio Pochettino (Chelsea)

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino. (c) AP Photo/Karl B DeBlaker

Chelsea kembali melakukan belanja besar di bursa transfer musim panas ini. Klub berjuluk The Blues tersebut sudah mendatangkan banyak pemain untuk menunjang kinerja Mauricio Pochettino.

Meski sudah belanja besar, performa Chelsea di Premier League pada awal musim ini sangat buruk. Thiago Silva dan kolega hanya hanya meraih satu kemenangan, satu hasil imbang dan menderita dua kekalahan dari empat laga.

Pada laga terakhirnya, Chelsea dipermalukan Nottingham Forest 0-1 di Stamford Bridge. Kini The Blues terpuruk di peringkat ke-12 dan Pochettino harus segera melakukan perubahan.

4 dari 10 halaman

7. Marco Silva (Fulham)

7. Marco Silva (Fulham)

Manajer Fulham Marco Silva. (c) AP Photo/Ian Walton

Marcos Silva mampu mempertahankan Fulham tetap di Premier League pada musim lalu. Namun, dia sekarang menghadapi tantangan berat setelah Fulham kehilangan striker utamanya Aleksandar Mitrovic.

Fulham sekarang berada di peringkat ke-14 setelah mengumpulkan empat poin dari empat laga. Mereka juga dihajar Manchester City dengan skor telak 1-5 sebelum jeda internasional.

Apa pun yang terjadi, Silva dan Fulham mungkin akan menghadapi musim yang sulit. Hal tersebut dapat membebani posisinya sebagai juru taktik The Cottagers.

5 dari 10 halaman

6. Steve Cooper (Nottingham Forest)

6. Steve Cooper (Nottingham Forest)

Manajer Nottingham Forest Steve Cooper. (c) AP Photo/Rui Vieira

Steve Cooper telah melakukan pekerjaan luar biasa di Nottingham Forest sejauh ini. Dia membantu klub meraih promosi ke Premier Leugue dan kemudian mempertahankan di kasta teratas pada musim lalu.

Seperti musim lalu, Forest mendatangkan terlalu banyak pemain baru pada bursa transfer musim panas ini. Hal itu bisa membuat Forest kesulitan mendapatkan performa yang konsisten.

Forest mampu mempermalukan Chelsea di Stamford Bridge sebelum jeda internasional dan mereka sekarang berada di posisi ke-9. Meski begitu, Cooper juga masih bisa kehilangan pekerjaannya jika timnya terseok-seok di kemudian hari.

6 dari 10 halaman

5. Gary O'Neil (Wolverhampton)

5. Gary O'Neil (Wolverhampton)

(c) AP Photo

Gary O'Neil dipecat Bournemouth pada akhir musim lalu meski mampu mempertahankan klub di Premier League. Namun, manajer asal Inggris itu tak membutuhkan waktu lama untuk menemukan pekerjaan baru.

O'Neil masih belum lama ditunjuk sebagai manajer Wolverhampton. Dia menggantikan Julen Lopetegui yang meninggalkan Wolves hanya tiga hari sebelum dimulainya Premier League karena kurangnya dukungan di bursa transfer.

Wolves tampaknya tidak dalam kondisi yang bagus setelah kehilangan banyak pemain kuncinya. Sebagai konsekuensinya, O'Neil mungkin menjadi salah satu manajer yang dipecat pada musim ini.

7 dari 10 halaman

4. Andoni Iraola (Bournemouth)

4. Andoni Iraola (Bournemouth)

Manajer Bournemouth Andoni Iraola. (c) AP Photo/Rui Vieira

Andoni Iraola merupakan manajer pendatang baru di Premier League musim ini. Dia ditunjuk sebagai manajer Bournemouth pada mmusim panas ini.

Namu, Bournenouth tidak menjalani start yang bagus di Premier League musim ini. The Cherries terpuruk di peringkat ke-16 setelah hanya meraih dua poin dari empat laga.

Pelatih asal Spanyol itu diharapkan bisa membawa sepak bola yang menarik ke Inggris. Namun, hal tersebut masih belum terjadi sampai sejauh ini.

8 dari 10 halaman

3. Rob Edwards (Luton Town)

3. Rob Edwards (Luton Town)

Manajer Luton Town, Rob Edwards. (c) Luton Town Official

Rob Edward ditunjuk sebagai manajer Luton Town pada November 2022. Menariknya, pelatih berusia 40 tahun itu berhasil membawa timnya promosi ke Premier League pada musim lalu.

Namun, Luton Town masih belum mampu memberikan kejutan setelah tampil di kasta tertinggi. The Hatters selalu menderita kekalahan dalam tiga pertandingan dan belum mendapat poin di Premier League.

Luton Town saat ini terpuruk di zona merah dan menghuni peringkat ke-19 di Premier League. Akibatnya, mantan manajer Watford tersebut bisa kesulitan mempertahankan pekerjaannya.

9 dari 10 halaman

2. Paul Heckingbottom (Sheffield United)

Paul Heckingbottom berhasil membawa Sheffield United meraih promosi ke Premier League. Dia pun diharapkan bisa mempertahankan The Bees di kasta tertinggi pada musim ini.

Namun, menjual pemain kunci Sander Berg ke Burnley sepertinya bukan keputusan yang bagus. Pasalnya, Sheffield tampil buruk di Premier League setelah menderita tiga kekalahan dan satu hasil imbang.

Sheffield saat ini berada di peringkat ke-17 dengan koleksi satu angka. Heckingbottom bisa kehilangan pekerjaannya di Sheffield dalam waktu dekat ini.

10 dari 10 halaman

1. Sean Dyche (Everton)

1. Sean Dyche (Everton)

Pelatih Everton, Sean Dyche, dalam laga Manchester United vs Everton, Premier League 2022/2023 (c) AP Photo/Dave Thompson

Everton mengalami krisis selama beberapa musim terakhir. Namun, The Toffees masih mampu terhindar dari degradasi pada musim lalu.

Meski begitu, performa Everton di Premier League musim ini tidak membaik. Everton hanya meraih satu poin dari empat laga dan sekarang terpuruk di zona merah.

Sean Dyche tentu saja saat ini sedang berada dalam tekanan. Dia bisa diganti dalam waktu dekat apabila performa Everton tidak mengalami perubahan.

Sumber: Give Me Sport