Tiga Hal yang Harus Dilakukan Manchester United untuk Kalahkan Istanbul Basaksehir

Gia Yuda Pradana | 24 November 2020 08:43
Tiga Hal yang Harus Dilakukan Manchester United untuk Kalahkan Istanbul Basaksehir
Manchester United (c) AP Photo

Bola.net - Manchester United bakal menghadapi Istanbul Basaksehir pada laga keempat mereka di Liga Champions 2020/2021. Laga lanjutan Grup H ini akan dihelat di Stadion Old Trafford Manchester, Rabu (25/11).

Ini adalah pertemuan kedua kedua tim pada ajang ini. Pada pertemuan pertama lalu, di kandang Istanbul Basaksehir, United harus mendapat kejutan tak menyenangkan. Mereka kalah 1-2.

Advertisement

Bagi United, jika ingin lolos ke babak selanjutnya, mereka tak boleh lagi meraih hasil buruk. Tiga poin pada laga ini adalah wajib hukumnya.

Pasalnya, sejauh ini, penampilan United sendiri belum stabil. Sementara, dua lawan lain yang juga harus mereka hadapi, PSG dan RB Leipzig, di atas kertas memiliki kualitas yanng lebih baik ketimbang Basaksehir.

Ada sejumlah hal yang harus dibenahi United agar misi mendapat poin penuh pada laga kontra Basaksehir berhasil. Apa saja hal-hal tersebut? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Penguasaan Bola yang Efektif

Penguasaan Bola yang Efektif

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer. (c) AP Photo

Di bawah kepemimpinan Ole Gunnar Solskjaer, gaya bermain United kian kental dengan penguasaan bola. Mereka memegang kendali permainan dengan menguasai bola sebanyak mungkin.

Pada pertemuan pertama kontra Basaksehir, penguasaan bola United superior. Mereka menguasai bola 68% dibanding 32% penguasaan bola Basaksehir.

Penguasaan bola United turun pada laga kontra Everton. Namun, pada laga terakhir mereka, kontra West Brom, penguasaan bola mereka berada di level 63,1%.

Namun, penguasaan bola ini kerap tak dibarengi dengan kreativitas para penggawa United. Walhasil, mereka kerap kesulitan menembus pertahanan lawan. Bola pun hanya berkutat di lapangan tengah dan sulit menjangkau area berbahaya lawan.

Inilah yang menjadi pekerjaan rumah Ole. Ia harus menemukan cara agar anak asuhnya tak sekadar menguasai bola, tapi juga bisa memanfaatkan penguasaan bola tersebut.

2 dari 3 halaman

Benahi Transisi

Benahi Transisi

Manchester United (c) Pool Getty via AP Photo

Selain itu, United juga harus sadar bahwa sepak bola kini bukan hanya tentang menguasai bola. Sepak bola juga tentang transisi, baik itu transisi positif maupun negatif.

Berkaca dari dua gol Basaksehir pada pertemuan perdana lalu, terlihat bagaimana para penggawa United lemah dalam melakukan transisi negatif.

Saat kehilangan bola, apalagi jauh di dalam pertahanan lawan, para penggawa United gagap untuk mundur dan menyusun kembali organisasi pertahan mereka.

Pada pertandingan di kandang United, hampir bisa dipastikan Basaksehir akan bertahan dan mengandalkan serangan-serangan balik. Jika transisi tak dibenahi, bisa jadi United kembali harus menerima kejutan tak menyenangkan pada laga ini.

Selain itu, para penggawa United harus mengurangi kesalahan-kesalahan individu. Hal ini sangat penting mencegah para penggawa Basaksehir memiliki peluang melancarkan serangan balik.

3 dari 3 halaman

Lebih Tajam

Lebih Tajam

Bruno Fernandes (c) AP Photo

Hal terakhir yang sangat perlu dibenahi jelang laga kontra Basaksehir adalah ketajaman lini depan United. Mereka kerap berhasil menguasai bola dan menciptakan sejumlah peluang, tapi gagal memanfaatkan peluang tersebut menjadi gol.

Pada laga kontra Basaksehir misalnya, United memiliki 10 peluang, tapi hanya bisa mencetak satu gol. Sementara, Basaksehir memiliki sembilan peluang dan menjadikan dua di antaranya sebagai gol.

Setelah mencetak tiga gol kala menjamu Everton, tumpulnya serangan United kembali terlihat pada laga terakhir mereka, kontra West Bromwich Albion. Dari 17 peluang yang didapat, mereka hanya bisa mencetak satu gol. Itu pun dari titik putih.

United harus menemukan cara bagaimana memanfaatkan peluang yang mereka dapat untuk mencetak gol. Tentu mereka tak mau terus-terusan dibully sebagai tim yang hanya mengandalkan voucher penalti untuk membobol gawang lawan bukan?

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)