Sering Dilupakan, Begini Nasib Orang Ketiga di Bawah Messi-Ronaldo dalam Ajang Ballon d'Or

Richard Andreas | 4 Juni 2020 07:30
Sering Dilupakan, Begini Nasib Orang Ketiga di Bawah Messi-Ronaldo dalam Ajang Ballon d'Or
Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. (c) AP

Bola.net - 11 trofi Ballon d'Or dalam 12 tahun terakhir hanya didominasi dua nama: Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Messi memimpin dengan 6 Ballon d'Or, Ronaldo mengekor dengan 5 Ballon d'Or.

Dominasi itu sudah cukup membuktikan betapa tangguhnya kedua pemain itu, mereka bermain di level yang berbeda dan selama bertahun-tahun menjaga konsistensi. Tanpa Ronaldo-Messi, sepak bola tidak akan pernah sama.

Advertisement

Dominasi dua pemain selama belasan tahun terdengar tidak adil, tapi faktanya Messi dan Ronaldo memang luar biasa. Bahkan pemain lain yang tampil luar biasa dalam semusim pun hanya bisa finis di peringkat ketiga.

Pemain di peringkat ketiga inilah yang sering diabaikan. Bahkan beberapa dinilai layak menang, tapi kalah populer dari Messi dan Ronaldo dalam tahap pemungutan suara.

Siapa saja dan bagaimana nasib orang ketiga di bawah Messi-Ronaldo dalam Ballon d'Or? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!

1 dari 12 halaman

2008

  1. Cristiano Ronaldo (Man United)
  2. Lionel Messi (Barcelona)
  3. Fernando Torres (Liverpool)

Tahun pertama yang menandai dominasi Ronaldo dan Messi. Saat itu ada Fernando Torres di peringkat ketiga, yang sebenarnya sudah tampil luar biasa bersama Liverpool.

Torres musim itu masih merupakan salah satu striker terbaik Eropa dengan insting gol yang begitu tajam. Sayangnya puncak performa Torres tercipta di tahun yang salah.

2 dari 12 halaman

2009

  1. Lionel Messi (Barcelona)
  2. Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
  3. Xavi (Barcelona)

Nama ketiga yang mungkin layak jadi yang pertama, Xavi. Gelandang kreatif ini merupakan inti permainan indah Barcelona di era keemasan Josep Guardiola.

Barca sukses meraih treble pada musim 2008/09, Messi berhak jadi yang pertama, tapi melihat Xavi di peringkat ketiga terasa ganjil.

3 dari 12 halaman

2010

  1. Lionel Messi (Barcelona)
  2. Andres Iniesta (Barcelona)
  3. Xavi (Barcelona)

Tanpa Ronaldo dalam daftar ini, Barclona saat itu memang benar-benar kuat. Tiga besar Ballon d'Or 2010 sudah cukup membuktikan dominasi Barca di Eropa.

Uniknya, Xavi lagi-lagi harus puas dengan peringkat ketiga. Meski perannya sangat penting, publik menilai Iniesta lebih tinggi.

4 dari 12 halaman

2011

  1. Lionel Messi (Barcelona)
  2. Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
  3. Xavi (Barcelona)

Urutan yang sama persis dengan tahun 2009. Sekali lagi Xavi harus puas dengan peringkat ketiga, bahkan dengan perbandingan persentase yang lebih kecil dari dua tahun sebelumnya.

Seperti biasa, Ballon d'Or umumnya dianugerahkan pada penyerang. Xavi genius, tapi dia tidak mencetak gol sebanyak Messi atau Ronaldo.

5 dari 12 halaman

2012

  1. Lionel Messi (Barcelona)
  2. Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
  3. Andres Iniesta (Barcelona)

Trofi keempat beruntun milik Messi, yang sekaligus menandai kepergian Guardiola. Memang unik, tapi selama empat tahun Guardiola di Barca, selama itu pula Messi selalu meraih Ballon d'Or.

Kali ini ada Iniesta di peringkat ketiga, Xavi tidak lagi muda. Iniesta mungkin seharusnya bisa jadi yang pertama, tapi lagi-lagi tolok ukur gol jadi perbedaan besar.

6 dari 12 halaman

2013

  1. Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
  2. Lionel Messi (Barcelona)
  3. Franck Ribery (Bayern Munchen)

Franck Ribery tidak berhenti melayangkan kritik terhadap pemilihan Ballon d'Or tahun ini, dia merasa dipermainkan.

Betapa tidak, Ribery berhasil menuntun Bayern meraih treble winners pada musim 2012/13 itu, yang berarti berhasil menjuarai Liga Champions impian mereka. Nahasnya, dia dinilai tidak sehebat Ronald Messi.

7 dari 12 halaman

2014

  1. Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
  2. Lionel Messi (Barcelona)
  3. Manuel Neuer (Bayern Munchen)

Pemain Bayern lainnya yang tidak terima, tapi seorang kiper memang sulit bersaing dengan penyerang. Pada tahun 2014, Manuel Neuer merasa pantas menang.

Neuer ternyata nyaris menggusur Messi di peringkat kedua. Saat itu Ronaldo jadi juara dengan 37,66% suara, Messi menyusul dengan 15,76% suara, lalu Neuer dengan 15,72% suara.

8 dari 12 halaman

2015

  1. Lionel Messi (Barcelona)
  2. Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
  3. Neymar (Barcelona)

Neymar mungkin hanya jadi pelengkap pada daftar ini, selisih persentasenya terlalu jauh. Dia memang membentuk trio mematikan MSN bersama Messi dan Suarez, tapi Neymar tidak dianggap sepenting Messi.

Mungkin inilah salah satu alasan Neymar memilih meninggalkan Barca. Dia ingin terlepas dari bayang-bayang Messi, tapi keputusan ini justru berbalik menyulitkannya di kemudian hari.

9 dari 12 halaman

2016

  1. Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
  2. Lionel Messi (Barcelona)
  3. Antoine Griezmann (Atletico Madrid)

Kali pertama Griezmann jadi orang ketiga di bawah Ronaldo-Messi, tapi lagi-lagi hanya sebagai pelengkap. Griezmann jauh di bawah Messi dengan hanya 198 poin.

Pada edisi tahun ini, tidak ada yang bisa membantah kelayakan Ronaldo jadi juara. Dia membantu Real Madrid menjuarai Liga Champions.

10 dari 12 halaman

2017

  1. Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
  2. Lionel Messi (Barcelona)
  3. Neymar (PSG)

Lagi-lagi Neymar hanya mampu mengejar bayangan Ronaldo-Messi. Kasusnya sama, musim Neymar tidak benar-benar bagus, dia hanya jadi pelengkap dua pemain terbaik di dunia.

11 dari 12 halaman

2019

  1. Lionel Messi (Barcelona)
  2. Virgil van Dijk (Liverpool)
  3. Cristiano Ronaldo (Juventus)

Setelah tiga tahun berpuasa, Messi akhirnya kembali membawa pulang Ballon d'Or. Uniknya, pada tahun 2019 lalu justru Ronaldo yang harus puas dengan peringkat ketiga.

Ada Virgil van Dijk di antara dua pemain terbaik itu. Van Dijk memang pantas bersaing usai membantu Liverpool menjuarai Liga Champion.

12 dari 12 halaman

Tahun Pengecualian

Selain 11 edisi di atas, ada dua tahun pengecualian yang patut diperhatikan:

2007

  1. Kaka (AC Milan)
  2. Cristiano Ronaldo (Man United)
  3. Lionel Messi (Barcelona)

13 tahun lalu, Ronaldo dan Messi muda harus puas berada di bawah maestro Kaka. Memang Kaka masih bisa dikategorikan orang ketiga, tapi yang levelnya lebih baik.

2018

  1. Luka Modric (Real Madrid)
  2. Cristiano Ronaldo (Juventus)
  3. Antoine Griezmann (Atletico Madrid)

Tahun 2018 berbeda karena Messi tidak masuk dalam daftar, tapi bukan Ronaldo yang jadi juaranya. Saat itu Luka Modric dianggap pantas, mungkin para pemberi suara mulai bosan memilih Ronaldo-Messi terus-menerus.

Sumber: Berbagai sumber